Ketika Intensitas Hujan Kian Tinggi di Kalteng

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya memprediksi selama seminggu ke depan hujan berintensitas sedang hingga lebat yang disertai petir/kilat dan angin kencang masing berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Kalteng. Pada sebagian daerah, ada potensi terjadi bencana banjir di periode dasarian I bulan Januari 2024.
NOVIA-MUTOH, Palangka Raya
KEPALA Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Agung Sudiono Abadi menjelaskan, cuaca akumulasi 24 jam terakhir yang terpantau dari radar, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi hampir di sebagian besar wilayah Kalteng. Bahkan saat ini Kalteng dikategorikan waspada. Dalam waktu dekat, hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di sebagaian besar wilayah Kalteng. Hal itu disebabkan gangguan fenomena MJO, yakni gelombang atmosfer yang berosilasi dari wilayah barat ke timur, sehingga berdampak pada peningkatan pertumbuhan awan hujan.
Lebih lanjut dikatakannya, pertumbuhan awan hujan di wilayah Kalteng terpantau aktif. Sirkulasi siklonik terpantau di Australia bagian utara yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari utara hingga selatan Kalimantan, yang berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut. Juga didukung oleh kelembapan udara beberapa lapisan cukup basah dan labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal, sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Kalteng.
“Dengan adanya potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang di wilayah Kalimantan Tengah, maka pemerintah daerah atau stakeholder terkait maupun masyarakat diimbau waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang ditimbulkan seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang,” katanya, Rabu (10/1).
Menurut data BMKG, sebagian daerah di Kalteng berpotensi terjadi banjir pada dasarian I bulan Januari 2024, dengan tingkat potensi banjir menengah dan rendah. Adapun daerah yang tingkat potensi banjir menengah mencakup wilayah Barito Selatan (Kecamatan Dusun Hilir, Dusun Selatan, Dusun Utara, Gunung Bintangawai dan Karaukuala); Barito Timur (Kecamatan Pematang Karau); Barito Utara (Kecamatan Lahei Barat, Montallat, dan Teweh Tengah); Gunung Mas (Kecamatan Damang Batu, Kahayan Hulu Utara, Kurun, Mihing Raya, Mirimanasa, Rungan, Rungan Hulu, Sepang Simin dan Tewah); Kapuas (Kecamatan Dadahup, Kapuas Hulu, Kapuas Kuala, Kapuas Murung, Kapuas Tengah, Mandautalawang, Mantangai, Pasaktalawang, dan Timpah); Katingan (Kecamatan Bukit Raya, Katingan Hilir, Katingan Hulu, Katingan Tengah, Marikit, Petak Malai, Pulau Malan, Sanaman Mantikei, dan Tasik Payawan); Palangka Raya (Kecamatan Bukit Batu, Jekan Raya, Pahandut, dan Sebangau).
Selanjutnya, Kotawaringin Barat (Kecamatan Arut Selatan, Arut Utara, Kotawaringin Lama, Kumai, Pangkalan Banteng dan Pangkalan Lada); Kotawaringin Timur (Kecamatan Antang Kalang, Baamang, Bukit Santuai, Cempaga, Cempaga Hulu, Mentaya Hulu, Parenggean, Telaga Antang dan Tualan Hulu); Lamandau (Kec. Batang Kawa, Belantikan Raya, Bulik, Bulik Timur, Delang, Lamandau, Menthobi Raya dan Sematu Jaya); Murung Raya (Kecamatan Laungtukup, Murung, Permata Intan, Seribu Riam, Sumber Barito, Tanah Siang, Tanah Siang Selatan dan Uut Murung); Pulang Pisau (Kecamatan Banama Tingang, Jabiren, Kahayan Kuala, Kahayan Tengah, Maliku dan Sebangau Kuala); Seruyan (Kecamatan Danau Sembuluh, Hanau, Seruyan Hilir, Seruyan Hulu, Seruyan Tengah dan Suling Tambun) serta Sukamara (Kec. Balai Riam, Pantai Lunci dan Sukamara).
Sementara, daerah yang tingkat potensi banjir rendah mencakup Kabupaten Barito Selatan (Kecamatan Dusun Hilir, Dusun Selatan, Dusun Utara, Gunung Bintangawai dan Karaukuala); Barito Timur (Kecamatan Awang, Dusun Tengah, Dusun Timur, Karusenjanang, Pajuepat, Paku, Patangkeptutui, dan Pematangkarau); Barito Utara (Kecamatan Gunung Purei, Gunung Timang, Lahei, Lahei Barat, Montallat, Teweh Baru, Teweh Selatan, Teweh Tengah dan Teweh Timur); Kapuas (Kecamatan Dadahup, Kapuas Hulu, Kapuas Kuala, Kapuas Murung, Kapuas Tengah, Mandautalawang, Mantangai, Pasaktalawang, dan Timpah); Katingan (Kecamatan Bukit Raya, Katingan Hilir, Katingan Hulu, Katingan Tengah, Marikit, Petak Malai, Pulau Malan, Sanaman Mantikei dan Tasik Payawan); Kotawaringin Barat (Kecamatan Arut Selatan, Arut Utara, Kotawaringin Lama, Kumai, dan Pangkalan Banteng);
Di Kotawaringin Timur (Kotawaringin Timur (Kecamatan Antang Kalang, Baamang, Bukit Santuai, Cempaga, Cempaga Hulu, Mentaya Hulu, Kota Besi, Mentawa Baru Ketapang, Parenggean, Mentaya Hilir Utara, Telaga Antang dan Tualan Hulu); Lamandau (Kecamatan Belantikan Raya, Bulik, Bulik Timur dan Lamandau); Murung Raya (Kecamatan Barito Tuhup Raya, Laungtuhup, Murunh, Seribu Riam, Sumber Barito, Tanah Siang dan Uut Murung); Pulang Pisau (Kecamatan Jabiren, Kahayan Kuala, Maliku, dan Sebangau Kuala); Seruyan (Kecamatan Danau Sembuluh, Hanau, Seruyan Hilir, Seruyan Hulu, Seruyan Tengah dan Sulinh Tambun), serta Sukamara (Kecamatan Balai Riam, Pantai Lunci, dan Sukamara).
Plt Kepala BPBD Kota Palangka Raya Hendrikus Satria Budi mengatakan, meski hujan turun cukup deras disertai angin dan petir, tetapi hingga saat ini belum ditemukan kawasan yang mengalami banjir,
“Untuk kejadian malam tadi hingga pagi tadi, hasil pantauan tim di lapangan tidak ditemukan kawasan yang mengalami banjir atau debit air meninggi,” ucapnya, Rabu (10/1).
Meski begitu, ada beberapa kawasan yang mengalami genangan, tetapi secara signifikan tidak menghawatirkan. Hal itu dikarenakan air hujan tidak sampai tergenang selama berjam-jam. Hujan yang terjadi malam tadi tidak sampai membuat debit ari Sungai Kahayan maupun Sungai Rungan naik.
“Kalau yang tergenang saja, untuk daerah dalam kota terpantau di Jalan Yos Sudarso, Sisingamangaraja, dan Murjani, tetapi enggak lama, pagi harinya sudah surut,” tambahnya.
Hendrikus mengatakan, apabila hujan terus terjadi dalam rentan waktu seminggu, maka masyarakat yang tinggal di daerah sepanjang aliran Sungai Kahayan dan Sungai Rungan harus mewaspadai potensi banjir. Begitu pun dengan masyarakat di wilayah Kelurahan Pager Bawah, Jalan Anoi di Kelurahan Palangka, serta Kelurahan Bereng Bengkel. Bencana banjir berpotensi terjadi kapan saja. (*/ce/ala/kpfm)