INFRASTRUKTUR
PALANGKA RAYA – Peresmian Bundaran Besar (Bunbes) Palangka Raya setelah renovasi bakal segera dilaksanakan. Proyek Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) tersebut akan segera fungsional. Pengerjaannya telah memasuki tahap finishing. Kini masyarakat Kota Cantik -julukan Palangka Raya dapat menikmati ikon yang terletak di pusat kota itu untuk kegiatan rekreatif.
Sebagai ikon penting yang representatif bagi Kalteng, pemberian nama Bunbes Palangka Raya pun mempertimbangkan saran publik. Penetapan nama berdasarkan masukan dari masyarakat itu terlebih dahulu akan dibahas dengan melibatkan banyak pihak selain pemerintah. Rencananya, penetapan nama itu akan dilakukan bertepatan dengan momentum HUT ke-67 Provinsi Kalteng.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Provinsi Kalteng, Agus Siswadi mengatakan, kesempatan bagi publik untuk memberi saran terkait nama Bunbes masih akan terus dibuka hingga sebelum peresmian bundaran pada bulan Mei nanti.
“Batas waktu masukan publik untuk nama bundaran kira-kira akan ditutup sekitar April nanti, kami masih membuka seluas-luasnya bagi publik untuk mengusulkan nama bagi ikon Provinsi Kalteng ini,” ucap Agus kepada Kalteng Pos, Selasa (13/2).
Agus mengungkapkan, terdapat sekitar 64 nama yang sudah didata pihaknya terkait dengan calon nama bundaran tersebut. Ada kurang lebih 200 lebih usulan yang telah masuk sebelumnya. Namun ada usulan dengan yang sama. Dari keseluruhan nama yang diusulkan itu, paling banyak adalah Bundaran Isen Mulang.
“Usulan nama-nama tersebut belum kami ajukan ke Pak Gubernur, mungkin selesai pemilu nanti, karena saat ini kami masih menghimpun,” tuturnya.
Selain Bundaran Isen Mulang, usulan nama yang juga masuk ke pihaknya dan dengan jumlah yang cukup banyak adalah Bundaran Talawang, Bundaran Besar Isen Mulang, Bundaran Central Borneo Tower, Bundaran Besar, Bundaran Talawang Borneo, dan Bundaran Tjilik Riwut.
Terkait dengan proses penamaan Bunbes itu, Agus menyebut seluruh saran akan diakomodasi semua untuk dibahas. Nantinya akan disampaikan mana saran terbanyak. Pembahasan pun dilakukan dengan melibatkan banyak pakar, meliputi budayawan, pakar bahasa, dan stakeholder lain, sehingga penetapan yang diambil nanti akan diterima semua pihak.
“Pak Gubernur akan mengundang beberapa pihak yang dipandang layak untuk memberikan masukan, misalnya pemprov memilih nama A, bagaimana tanggapan para tokoh. Terkait kapan pembahasan itu akan dimulai, nanti kami menyesuaikan lagi waktunya pascapemilu, kami lihat saja nanti,” tandasnya. (dan/ce/ala/kpfm)