Panggung Caleg Pendatang Baru

Kalahkan Suara Petahana, Raup Suara Tertinggi di Pemilu DPRD Kabupaten/Kota Se-Kalteng

PALANGKA RAYA – Proses rekapitulasi penghitungan suara pemilihan umum (pemilu) sudah selesai di tingkat kabupaten/kota se-Kalteng. Hasilnya sudah terlihat calon legislatif (caleg) yang mendapat tiket sebagai anggota DPRD kabupaten/kota. Pesta demokrasi lima tahunan itu sekaligus menjadi panggung bagi caleg pendatang baru. Tercatat ada lima caleg pendatang baru yang berhasil meraup suara tertinggi dan punya kans atau peluang masuk unsur pimpinan.

Kelima caleg pendatang baru di pileg kabupaten/kota yang berhasil mencuri perhatian publik adalah Jambie (caleg PDIP Katingan), Rusdianti Hendra Lesmana (Golkar Lamandau), Angga Aditya Nugraha (PDIP Kotawaringin Timur), Zulkipli Khaidir (PDIP Seruyan), serta Rudi Imam Gunawan (Golkar Kotawaringin Barat) (data lengkap pada tabel).

Caleg pendatang baru yang mengejutkan adalah dari Kabupaten Katingan. Salah satu caleg PDIP bernama Jambie yang juga pensiunan aparatur sipil negara (ASN), berhasil meraih suara terbanyak pada pileg di Kabupaten Katingan tahun 2024.

Dari hasil penghitungan KPU, suara sah yang diperoleh caleg dari daerah pemilihan (dapil) Katingan III itu berjumlah 3.858 suara. “Dengan banyaknya dukungan dan kepercayaan yang diberikan masyarakat terutama di dapil III, tentu pertama-tama saya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Kedua, saya juga ucapan terima kasih kepada masyarakat. Begitu juga kepada PDIP yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk ikut serta menjadi calegnya pada pileg tahun ini. Terima kasih kepada PDI,” ucap Jambie kepada Kalteng Pos, Jumat (15/3).

Ia tak menduga bisa meraih suara terbanyak pada pileg kali ini. Ia menyebut persiapan mengikuti kompetisi pada pesta demokrasi ini tidak instan. Ia sudah mempersiapkan diri sejak lama, sehingga banyak dikenal orang di daerah pemilihannya.

“Saya memang baru kali ini maju (mencalonkan diri sebagai caleg), sebelumnya tidak pernah, karena saya dulunya berstatus PNS, tetapi saya mengajukan diri untuk pensiun dini,” ceritanya.

Dengan tingginya perolehan suara, nama Jambie bakal masuk menjadi salah satu yang akan diusulkan dan dicalonkan menjadi ketua DPRD Kabupaten Katingan periode 2024-2029. “Kita serahkan sepenuhnya ke partai, karena itu ada proses dan mekanismenya, memang kalau perolehan suara terbanyak, ada nilai plus,” tandasnya.

Selain pendatang baru, caleg petahana juga masih mendominasi meraup suara tertinggi. Berdasarkan hasil rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara oleh KPU Barito Selatan, Ketua DPC Partai Demokrat Barito Selatan, Idariani tercatat meraih suara terbanyak perorangan pada pileg 2024. Berdasarkan hasil rekapitulasi tersebut, ranking perolehan suara perorangan Idariani mencapai 2.927 suara.

Karena itu, Idariani mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Barito Selatan yang masih memberikan kepercayaan kepadanya untuk menjadi wakil rakyat di DPRD Barito Selatan.

Wanita berkerudung ini berjanji akan menjalankan amanah masyarakat dengan baik. “Pastinya saya akan berupaya maksimal dalam menyerap aspirasi masyarakat demi kemajuan pembangunan Kabupaten Barsel,” tuturnya.

Sementara petahana lain dari pileg di Kabupaten Kapuas, suara terbanyak didapatkan Rahmad Jainudin, caleg dari Partai Golkar.

“Ini amanah dari masyarakat, saya siap untuk menjalankan itu, salah satunya dengan memperjuangkan aspirasi masyarakat,” ucap pria yang saat ini masih menjabat anggota DPRD Kapuas itu.

Caleg dari daerah pemilihan (dapil) IV yang meliputi Kecamatan Kapuas Hilir, Kapuas Murung, Dadahup, dan Pulau Petak itu mengoleksi 4.757 suara, diikuti srikandi Partai Golkar Siti Rusyida dari dapil V (mencakup Kecamatan Kapuas Timur, Bataguh, Tamban Catur, dan Kapuas Kuala) dengan jumlah 3.722 suara.

Ada juga nama Ardiansah (Ketua DPRD Kapuas saat ini) dari dapil III (meliputi Kecamatan Kapuas Tengah, Timpah, Kapuas Hulu, Pasak Talawang dan Mandau Talawang) dengan perolehan 3.526 suara.

Pada pileg kali ini, Partai Golkar meraih tujuh kursi. Jumlah itu sama dengan yang didapatkan PDIP. Namun karena Golkar unggul perolehan suara, maka peluang menempati kursi ketua DPRD Kapuas ada pada ketiga nama tersebut.

Pemilik suara terbanyak, Rahmad Jainudin, ketika ditanya soal peluangnya untuk menempati kursi ketua DPRD Kapuas, mengatakan akan siap mengemban tugas jika memang diberi kepercayaan.

“Saya siap mengemban amanah itu kalau memang keputusan partai, karena mekanisme ada di partai,” tegasnya.

Peluang juga terbuka bagi Ketua DPRD Kapuas saat ini, Ardiansah, yang memiliki suara terbanyak ketiga. Apalagi ia juga menjabat Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Kapuas.

Bergeser ke Kabupaten Pulang Pisau, Partai Golkar kembali mengulang sukses pemilu 2019 lalu dengan memenangi pesta demokrasi lima tahunan itu. Bahkan pada pileg tahun ini, Partai Golkar berhasil menambah satu kursi di DPRD. Dari enam menjadi tujuh kursi.

Selain sukses meraih kursi terbanyak, calon anggota DPRD Kabupaten Pulang Pisau dari DPD Partai Golkar juga berhasil meraup suara terbanyak. Ia adalah H Ahmad Rifa’I, caleg dari dapil II yang sukses mengumpulkan 3.659 suara.

Ahmad Rifa’I merupakan Sekretaris DPD Partai Golkar Pulang Pisau. Saat ini ia juga menjabat ketua DPRD. “Tentunya saya merasa bersyukur karena masyarakat masih percaya kepada saya untuk menjadi wakil rakyat periode 2024-2029,” ungkapnya saat dikonfirmasi Kalteng Pos, Jumat (15/3).

Tingginya suara yang diraih Ahmad Rifa’I sudah diprediksi banyak kalangan. Ia dikenal sosok yang dekat dan akrab dengan masyarakat. “Mungkin masyarakat merasa nyaman berkomunikasi dengan saya, sehingga menitip lagi kepercayaan kepada saya,” ucap dia.

Saat disinggung terkait mekanisme penunjukkan pimpinan DPRD Kabupaten Pulang Pisau dari partainya, Ahmad Rifa’i menjelaskan, perihal penugasan partai sudah ada mekanisme yang diatur.

“Yang diberi penugasan adalah struktur pengurus partai, yakni Ketua DPD Partai Golkar. Jika ketua tidak mencalon atau tidak menduduki kursi DPRD, maka yang ditunjuk adalah sekretaris, dan jika sekretaris tidak menduduki kursi DPRD, maka yang ditunjuk adalah bendahara. Jadi yang diutamakan adalah struktur pengurus partai,” jelasnya.

Sementara di Kabupaten Murung Raya, H Fahriadi SE MM meraih suara terbanyak pada pileg 2024. Berdasarkan hasil keputusan KPU Kabupaten Murung Raya Nomor 399 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Rekapitulasi Pemilihan Umum Anggota DPRD Kabupaten Murung Raya Tahun 2024, caleg dari Partai Nasdem itu memperoleh 2.101 suara.

H Fahriadi  maju dari dapil 3 yang meliputi 5 kecamatan (Kecamatan Sungai Babuat, Permata Intan, Sumber Barito, Uut Murung, dan Seribu Riam). Pileg tahun ini merupakan kali keduanya mencalon dari dapil III.

Dengan jumlah perolehan suara individu tersebut, politikus muda tersebut patut diperhitungkan pada pemilihan kepala daerah (pilkada) yang tahapannya dimulai Agustus 2024. Disinggung terkait langkah politik pada pilkada Murung Raya tahun ini, H Fahriadi mengaku belum berpikir ke arah itu. Ia hanya fokus terhadap amanah yang telah diberikan masyarakat kepadanya di lembaga legislatif.

“Belum terpikir kalau dikaitkan dengan pilkada 2024 Murung Raya. Saat ini hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan masyarakat yang telah memberikan dukungan kepada saya, khususnya masyarakat dari dapil III,” tutur politikus yang akrab disapa H Yandi itu.

Menurutnya, persaingan di dapil III pada pemilu 2024 cukup ketat. Apalagi jarak dan letak geografis yang cukup menantang jika dibandingkan dapil I dan dapil II. Hasil pileg 2024, perolehan kursi PDIP berjumlah 6 kursi, PKB 3 kursi, dan NasDem 3 kursi.

Selanjutnya di Kabupaten Sukamara, caleg bernama Hariawan Putra dari Partai Hanura memperoleh suara terbanyak, dengan jumlah 1.495 suara. “Betul, kalau suara perseorangan, suara saya terbanyak se-Kabupaten Sukamara, itu dari dapil 1, 2, dan 3,” kata Hariawan.

Ia menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang masih memberikan kepercayaan kepadanya untuk duduk kembali di kursi DPRD Sukamara. Ia berjanji akan meneruskan program sebelumnya dan mengakomodasi aspirasi-aspirasi baru.

“Untuk progres ke depan, saya tetap fokus sesuai dengan janji-janji politik saya, selain soal pembangunan dan ekonomi, banyak juga aspirasi masyarakat terkait bidang keagamaan, saya akan perjuangkan itu ke depan demi kepentingan orang banyak,” ujarnya.

Berdasarkan sidang pleno KPU setempat, Partai Gerindra mendapat posisi ketua DPRD, lalu Partai Hanura selaku pemenang kedua mendapat posisi wakil ketua I, dan PDIP mendapat posisi wakil ketua II.

Terpisah, akademisi dari Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Farid Zaky menyebut, caleg yang berhasil mendapatkan suara terbanyak menandakan caleg tersebut mampu berkompetisi.

“Artinya caleg bersangkutan mampu menarik hati masyarakat untuk menaruh harapan kepadanya di kursi parlemen,” ucap Farid kepada Kalteng Pos, Jumat (15/3).

Di Kota Palangka Raya, ada nama Sudarto, caleg dengan suara terbanyak dari dapil I, dengan perolehan 3.214 suara.

Sebagai seorang caleg petahana, menurut Farid, perolehan itu merupakan penilaian masyarakat terhadap sang caleg. Artinya, selama manjabat ia mampu menjawab ekspektasi masyarakat.

“Sejatinya selama Pak Sudarto menjabat, banyak masyarakat yang dibantunya. Juga banyak aspirasi masyarakat yang terealisasi. Tidak heran jika ia bisa meraup suara yang banyak,” tutur Farid.

Selain itu, menurutnya menjadi caleg dengan perolehan terbanyak tentu akan menjadi sorotan. Dengan demikian, beban moral yang dipikul makin besar dan berat.

“Tentu caleg yang bersangkutan harus bisa memenuhi ekspetasi masyarakat saat bertugas nanti. Jangan sampai mendapat suara terbanyak, tetapi tidak bisa membantu memperjuangkan aspirasi masyarakat,” pungkas Farid. (eri/ner/alh/art/dad/nhz/irj/ce/ala/kpfm)

292 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.