PANGAN
PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya melaksanakan program-program yang berguna membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan, khususnya kebutuhan akan komoditas beras selama Ramadan 1445 Hijriah.
Seperti yang diketahui, sebelumnya Pemprov Kalteng menyediakan bantuan sosial pasar murah berjumlah 1.420 ton beras untuk 14 kabupaten/kota. Sejumlah 462,5 ton telah disalurkan pada tahap pertama dan sisanya akan disalurkan pada tahap kedua. Adapun rinciannya; Kabupaten Murung Raya 100 ton, Barito Utara 100 ton, Barito Timur 30 ton, Barito Selatan 50 ton, Kapuas 200 ton, Pulang Pisau 100 ton, Kotawaringin Timur 200 ton, dan Seruyan 100 ton. Lalu, Kotawaringin Barat 200 ton, Sukamara 30 ton, Lamandau 30 ton, Gunung Mas 30 ton, Katingan 50 ton, dan Kota Palangka Raya 200 ton.
Paket bantuan yang dibagikan yakni 10 kilogram (kg) beras bersubsidi untuk tiap kepala keluarga (KK) dengan nilai Rp175 ribu. Namun masyarakat hanya perlu menebusnya seharga Rp20 ribu per paket.
Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo mengatakan, penyaluran bantuan sosial melalui pasar murah tahap kedua akan dilakukan sebelum Idulfitri. Sebab selama Ramadan dan menjelang Lebaran, biasanya harga kebutuhan pokok naik. Karena itu, intervensi dari pemprov diharapkan dapat mengendalikan situasi pasar melalui stabilisasi harga maupun stok sembako sebagai kebutuhan pokok masyarakat Kalteng.
“Sesuai arahan dari Gubernur Kalteng, beliau menginginkan penyaluran tahap kedua dilaksanakan sebelum Lebaran, karena rencananya paket tersebut disiapkan untuk Idulfitri. Program ini sebenarnya rutin kami adakan sekali dalam lama tiga bulan, tetapi karena ada momentum hari raya, jadi ada penambahan,” ucapnya, Minggu (24/3).
Wagub menjelaskan, harga kebutuhan pokok pada umumnya meningkat menjelang Lebaran. Paket beras yang disediakan oleh Pemprov Kalteng itu bertujuan untuk menekan inflasi saat bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri.
Di sisi lain, hari besar keagamaan biasanya dibarengi dengan peningkatan permintaan masyarakat terhadap sejumlah komoditas pangan. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kenaikan harga, khususnya pada komoditas beras.
“Kami tentu berharap melalui partisipasi aktif bersama seluruh pihak terkait dapat menjaga stabilitas harga dan membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat, khususnya pada bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri nanti maupun pada momen hari besar lain,” tandasnya. (ovi/ce/ala/kpfm)