Wagub Tebar Perdana Benur Vaname di Shrimp Estate BERKAH

PERIKANAN: Wagub Kalteng H Edy Pratowo saat menebar benih udang vaname di kawasan Tambak Udang, Desa Sei Raja, Sukamara, Sabtu (9/3). Foto: DISLUTKAN UNTUK KALTENG POS

PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) H Edy Pratowo melakukan tebar perdana benur udang vaname di kawasan tambak udang/shrimp estate BERKAH, Desa Sei Raja, Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara, Sabtu (9/3).

“Kalteng memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang cukup berlimpah, termasuk sumber daya kelautan dan perikanan, akan tetapi belum berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berkenaan dengan hal itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menggagas salah satu terobosan inovatif yaitu membangun kawasan tambak udang atau shrimp estate di Desa Sei Raja, Kabupaten Sukamara,” kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran melalui Wagub Kalteng Edy Pratowo di sela-sela kegiatan tersebut. 

Edy menyampaikan, Kalteng memiliki potensi SDA yang cukup berlimpah, termasuk sumber daya kelautan dan perikanan. Namun belum berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan masyarakat.

“Maka Bapak Gubernur telah menggagas salah satu terobosan yang sangat inovatif, yaitu dengan membangun shrimp estate di Desa Sei Raja, Kabupaten Sukamara ini,” tuturnya.

Wagub Edy berharap budi daya udang vaname itu akan menjadi kekuatan ekonomi baru di daerah pesisir Kalteng. “Keberadaan dan pembangunan shrimp estate sangat tepat untuk menjadi daya ungkit perekonomian di daerah pesisir, dan juga bisa menjadi salah satu sumber kekuatan ekonomi di pesisir Kalimantan Tengah,” ujarnya.

Menurut Edy, untuk merealisasikan terbangunnya shrimp estate tersebut, Gubernur Kalteng sudah memerintahkan dinas kelautan dan perikanan, dinas PUPR, dinas ESDM, serta instansi terkait lain untuk berkolaborasi mendukung pembangunan shrimp estate dengan konsep bebas limbah dan berkelanjutan.

“Dengan harapan pembangunan shrimp estate dapat memberikan dampak positif terhadap sosial ekonomi masyarakat dan bagi peningkatan pendapatan daerah, serta menjadi role model dan pemicu tumbuh kembangnya budi daya tambak di kabupaten lain di wilayah pesisir,” ucapnya.

Edy melanjutkan, pembangunan shrimp estate di Sukamara merupakan satu-satunya di Indonesia yang dibangun menggunakan APBD provinsi. Demi kesuksesan pengembangan shrimp estate itu, dibutuhkan dukungan dari pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, tambak perusahaan mitra, perbankan, perguruan tinggi, dan pelaku usaha perikanan lokal.

Keterlibatan dari stakeholder dan berbagai pihak dibutuhkan juga untuk memberikan dukungan inovasi. Sebab, inovasi tidak akan memiliki nilai apabila semangat kebersamaan dalam mencapai tujuan tidak terbangun dengan baik.

“Untuk itu saya tegaskan kembali bahwa sinergisitas dan kolaborasi antarpemangku kepentingan dan semua elemen masyarakat menjadi penentu dalam kerberhasilan shrimp estate ini,” tuturnya.

Sementara itu, Kadis Kelautan dan Perikanan Kalteng Darliansjah menyampaikan, pembangunan shrimp estate seluas 40,17 hektare ini merupakan program strategis Gubernur Kalteng. Suatu terobosan inovatif pengembangan budi daya udang vaname yang modern dan ramah lingkungan. Sumber pembiayaannya dari APBD Kalteng, berkolaborasi dengan Dislutkan, Dinas PUPR, dan Dinas ESDM Kalteng, dengan total dana sebesar Rp111.400.000.000.

“Fasilitas pokok yang telah dibangun, antara lain tambak 4 klaster dengan kolam tambak sebanyak 72 unit, dilengkapi kolam sedimen, kolam treatment, dan kolam rekondisi, termasuk instalasi pengolahan air limbah (IPAL),” paparnya.

“Selain itu terdapat fasilitas pendukung berupa listrik sebesar 1,1 Megawatt, genset berkapasitas 750 kVA. Juga telah dibangun kantor BLUD, gudang pakan, mes karyawan, rumah anak kolam, rumah genset, dan rumah pompa,” tambahnya.

Penebaran benur terbagi menjadi beberapa tahap. Uji tebar sebelumnya dilakukan pada 25 Februari 2024 sebanyak 2.200.000 ekor, pada 9 Maret 2024 sebanyak 2.000.000 ekor, 20 Maret 2024 sebanyak 2.000.000 ekor, 27 Maret 2024 sebanyak 2.000.000 ekor, 11 April 2024 sebanyak 1.660.000 ekor, dan pada 17 April 2024 sebanyak 1.660.000 ekor. Total penebaran pada satu siklus sebanyak 11.520.000 ekor. Dengan proyeksi produksi dalam satu siklus atau 105 hari adalah sebanyak 368 ton atau setara Rp29,4 miliar, dengan break even point selama 2 tahun 7 bulan.

Hadir dalam kegiatan tersebut, unsur pejabat Pemerintah Kabupaten Sukamara, bupati, pj bupati/pj wali kota, yang mewakili staf ahli gubernur dan asisten, serta kepala perangkat daerah di lingkup provinsi. (kom/mmc/uut/ktk/ce/aza/kpfm)

243 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.