
PALANGKA RAYA – Agar arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini lancar dan aman, Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Operasi Ketupat Telabang. Total ada 1.856 personel gabungan yang diterjunkan untuk operasi tersebut. Demi memastikan kesiapan personel, Kapolda Kalteng Irjen Pol Drs Djoko Poerwanto memimpin apel gabungan yang dipusatkan di Lapangan Barigas, Mapolda Kalteng, Rabu (3/4).
Dalam kesempatan itu, Kapolda membacakan amanat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Berdasarkan survei Kemenhub RI tahun 2024, diperkirakan ada potensi pergerakan masyarakat sebesar 193,6 juta orang atau meningkat 56,4% dibandingkan tahun 2023. Berkaitan hal itu, dalam lingkup Provinsi Kalteng, Kapolda Irjen Pol Djoko Poerwanto menyatakan siap mengamankan arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini.
“Kami sudah merapatkan koordinasi, baik teknis maupun situasi dinamis yang tadi diharapkan dalam amanat. Kami sudah siap untuk melaksanakan itu. Istilahnya, Polda Kalteng bersama TNI dan stakeholder terkait lain sudah lengkap dan siap menjalankan pengamanan Idulfitri tahun 2024. Adapun personel yang tersedia berjumlah 1.856 orang secara keseluruhan atau gabungan,” kata Kapolda usai kegiatan.
Dia menambahkan, berdasarkan imbauan Kapolri, masyarakat diajak untuk mudik lebih awal.
“Saat ini kita dihadapkan pada situasi dinamis dalam pelaksanaan pengamanan. Kiranya agar dapat memahami betul karakteristik wilayah masing-masing, seperti titik rawan banjir, rawan longsor, dan rawan gangguan kamtibmas, utamanya yang berada di jalur-jalur mudik. Berikut juga skenario-skenario menghadapi potensi gangguan dan situasi kontijensi harus dipersiapkan secara matang,” ucapnya.
Kapolda juga mengingatkan seluruh personel agar memperhatikan aspek keamanan dari gangguan kamtibmas, baik pada rumah yang ditinggalkan, jalur mudik, maupun lokasi wisata atau pusat keramaian lainnya. Personel keamanan harus melakukan patroli bersama pada jam-jam rawan, menyiapkan layanan pelaporan rumah yang ditinggalkan dan penitipan kendaraan, sehingga masyarakat dapat mudik dengan hati yang tenang. Selain itu, melibatkan kelompok-kelompok organisasi masyarakat dan keagamaan dalam pengamanan salat Id, sebagai wujud toleransi dalam hidup berbangsa dan bernegara. (ovi/ce/ala/kpfm)