
PALANGKA RAYA-Kebakaran di pemukiman padat penduduk kembali terjadi di Kota Palangka Raya di dua tempat yang berbeda. Yakni pada Senin (13/5) sekitar pukul 01.30 WIB dan Minggu sore (12/5).
Mendapati ada masyarakatnya yang mendapatkan musibah kebakaran Pj Wali Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu meninjau lokasi kebakaran yang berada di Jalan Mendawai Gang Damai. Pada kesempatan itu Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya juga memberikan bantuan berubah kebutuhan mendesak seperti kebutuhan balita dan matras yang akan dibagikan kepada masyarakat.
“Kita ikut turun prihatin adanya kebakaran ini, pagi ini kita juga memberikan bantuan sementara, seperti matras dan kebutuhan bali seperti popok dan lainnya, dan untuk logistik atau sembako akan kita berikan nanti siang sembari dinas sosial Kota Palangka Raya mendata apa saja yang menjadi kebutuhan mendesak masyarakat saat ini,” jelasnya.
Saat meninjau Hera Nugrahayu juga sempat berbincang bersama masyarakat, ia mengatakan saat ini masyarakat yang rumah terbakar mengungsi atau tinggal di rumah kerabat yang ada di sekitar lokasi. Dengan kondisi yang pada penduduk rumah yang berdekatan, pada saat kejadian banyak masyarakat yang bahu membahu untuk memadamkan api.
Sementara di lokasi yang sama Ketua RT 1 RW 6 Abdul Hamid mengatakan kebakaran yang melanda malam itu menghanguskan 10 rumah, yang mengakibatkan 11 Kepala Keluarga dan 40 orang kehilangan tempat tinggal. Hamid menjelaskan kebakaran terjadi akibat adanya keteledoran salah satu masyarakat, yang membakar didalam rumah namun tidak diawasi. Sehingga mengakibatkan kebakaran rumah dan menjalar ke rumah tetangga sekitar. Hingga saat ini pemilik rumah yang menjadi awal atau sumber api hingga saat ini tidak diketahui dimana keberadaannya.
“Untuk korban jiwa Alhamdulillah gak ada, kronologi itu memang ada masyarakat kita yang suka bakar-bakar di dalam rumah, alasannya kalo ditanya mau menghilangkan nyamuk kaya semacam digubuk gitulah, dan ini sudah ke 5 kalinya dilakukan oleh warga itu, kita sebagai tetangga sudah menegur cuman memang karena sudah tua, sekitar 60 tahun jadi memang agak susah dikasih tau, 4 kali itu kelihatan aja sama masyarakat sekitar sini karena memang siang-siang dia lakukan, cuman yang ini aja bakar-bakar tengah malam jadi gak ada yang lihat, dan sampai sekarang gak ada yang tau keberadaannya di mana,” jelasnya. (mut/ans/kpfm)