KAPAN TUNTAS?

PALANGKA RAYA – Turut berdukacita akan akses jalan Kalimantan Tengah kita yang makin rusak,” celetuk netizen di salah satu akun publik Instagram. “Herannya sekarang truk angkutan batu bara dan sawit melintas di jam masyarakat beraktivitas,” timpal warganet lainnya. Dua hari terakhir, publik kembali dibuat geram dengan kemacetan yang terjadi di ruas jalan Palangka Raya-Gunung Mas. Netizen pun bertanya-tanya, kapan jalan itu mulus dan arus lalu lintasnya lancar.
Beberapa waktu lalu, Pemprov Kalteng sudah menginginkan agar jalan tersebut segera diperbaiki. Jalan khusus angkutan perusahaan besar swasta (PBS) yang kerap melintasi jalan negara itu pun mau disediakan. Namun, hingga kini rencana itu belum ada realisasi.
Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo mengungkapkan, saat menghadiri hari ulang tahun kabupaten setempat beberapa waktu lalu, ia sudah menyampaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalteng agar badan jalan yang rusak dan berlubang di sepanjang jalan provinsi yang menghubungi Palangka Raya-Gunung Mas segera diperbaiki.
“Dalam anggaran provinsi itu sudah masuk, yakni peningkatan kualitas jalan dari Bukit Liti sampai Gunung Mas. Itu digunakan minimal agar jalan itu fungsional, karena jalan itu digunakan untuk mobilitas masyarakat, baik angkutan orang maupun barang,” kata Edy Pratowo kepada wartawan, Rabu (3/7).
Menurut Edy, Dinas PUPR Provinsi Kalteng harus segera ke lokasi untuk mengecek dan mengidentifikasi hal-hal yang diperlupakan untuk perbaikan. Sebab, selama ini sering terjadi kemacetan parah dampak badan jalan yang rusak.
“PU harus segera ke sana, sudah saya kasih tahu ke kadisnya,” sebut Edy.
Kemudian, merespons maraknya angkutan PBS skala besar dengan tonase tinggi yang kerap melintasi jalan provinsi itu, Edy menyebut Pemprov Kalteng mendorong agar dilakukannya pembuatan jalan khusus angkutan berat.
“Itu dari Gunung Mas sampai simpang Sungai Hanyu, jalur darat, itu merupakan trase khusus untuk angkutan berat seperti batu bara dan sumber daya alam lainnya, mengenai panjang jalannya, yang tahu lebih detail adalah Dinas Perhubungan Kalteng,” bebernya.
Terkait dengan pembuatan jalan trase khusus itu, Edy menyebut kerja sama sudah dibuat dengan pihak perusahaan dan pihak terkait lain. Ia berharap pembangunan jalan khusus itu bisa direalisasikan segera mungkin. “Kami harapkan pembangunannya segera mungkin ya, agar ada jalan khusus untuk angkutan-angkutan berat,” ujarnya.
Sebelumnya, pengamat ekonomi dari Universitas Palangka Raya, Irawan mengatakan infrastruktur jalan adalah salah satu bagian pembangunan yang sangat penting dalam menopang pembangunan suatu wilayah. Gunung Mas, salah satu kabupaten yang memiliki potensi sumber daya alam yang cukup melimpah, yang dapat dikelola secara bijaksana untuk kemajuan perekonomian daerah.
“Dengan ketersediaan infrastruktur jalan yang baik, berperan penting untuk mendekatkan produsen dan pasar (konsumen, red),” ungkap Irawan kepada Kalteng Pos, beberapa waktu lalu.
Kerusakan jalan yang terjadi pasti meninggalkan dampak. Seperti lambatnya mobilitas manusia dan barang. Otomatis akan memicu kenaikan ongkos transportasi (manusia dan barang). Efek negatif lainnya pun lebih banyak.
“Misalnya, bisa jadi Kota Kuala Kurun akan terisolir jika jalan ke sana dari berbagai ruas rusak, orang tidak mau ke sana lagi. Demikian sebaliknya, orang Kuala Kurun tidak berminat untuk pergi beraktivitas di luar kota, aktivitas ekonomi akan mandek,” kata dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Palangka Raya (UPR) itu.
Pandangan senada juga disampaikan dosen ekonomi dari kampus yang sama, Fitria Husnatarina. Menurut dosen program studi akuntansi itu, perbaikan jalan Palangka Raya-Gunung Mas perlu dilakukan segera.
Menurut Fitria, memadai tidaknya jalan itu akan sangat berdampak pada perekonomian Kalteng dan Gunung Mas secara khusus. Dalam jangka pendek, pemerintah perlu terlebih dahulu menambal badan-badan jalan yang rusak sehingga arus transportasi tetap lancar.
“Kapasitas jalan perlu diperbaiki seoptimal mungkin yang bisa pemerintah intervensi, kalau dalam jangka panjang, harus dibuat betul grand design yang tidak merugikan masyarakat maupun industri,” tuturnya.
Juru bicara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gunung Mas, Rayaniatie Djangkan mengingatkan agar pemerintah daerah setempat melalui perangkat daerah terkait selalu berkoordinasi dengan Pemprov Kalteng melalui dinas teknis terkait penanganan jalan tersebut.
Langkah konkret sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan permasalahan yang berulang kali terjadi itu. Baik dalam menyelesaikan jalan provinsi Kuala Kurun-Palangka Raya maupun pembangunan jalan khusus bagi angkutan perusahaan besar swasta (PBS).
“Pemerintah setempat harus segera menuntaskan permasalahan ini, penting untuk mengantisipasi kemacetan akibat kendaraan yang tidak dapat melintas, tentunya dengan tetap mengutamakan kenyamanan masyarakat,” katanya. (dan/rdo/kpg/ce/ram/kpfm)