TKW Asal Palangka Raya Akhirnya Dipulangkan
PALANGKA RAYA – Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Palangka Raya bernama Ria Hidayah (40), berhasil dipulangkan ke Indonesia setelah sempat bekerja di Irak. Kepulangannya ini menjadi perhatian publik, usai video permohonannya untuk kembali ke Tanah Air viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Palangka Raya Amandus Frenaldy telah mengonfirmasi bahwa Ria Hidayat tiba di Palangka Raya pada Rabu (14/8), dan kini telah berkumpul dengan keluarganya.
“Yang bersangkutan sudah tiba di Palangka Raya dan berkumpul bersama keluarga kemarin siang atau Rabu, 14 Agustus 2024. Yang bersangkutan dipulangkan oleh agen yang awalnya memberangkatkannya. Kami sudah melakukan pembinaan dan pemantauan. Dengan harapan, kejadian ini menjadi pembelajaran berharga agar tidak terulang pada masa mendatang,” ucap Amandus, Kamis (15/8).
Lebih lanjut Amandus mengatakan, kasus yang menimpa Ria menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih pekerjaan, terutama yang penempatan di luar negeri. Ia menekankan pentingnya memilih perusahaan atau agen penyalur pekerjaan yang legal dan berizin.
“Bagi masyarakat yang ingin mencari pekerjaan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, sebaiknya lebih berhati-hati dan cermat dalam memilih perusahaan atau agen penyalur pekerjaan. Pastikan perusahaan tersebut resmi dan berizin. Jika ragu, segera hubungi dinas tenaga kerja di daerah masing-masing untuk mendapatkan kepastian informasi,” imbaunya.
Dengan adanya kejadian itu, kini Disnaker Kota Palangka Raya menyediakan layanan konsultasi terkait lowongan pekerjaan yang dapat diakses secara digital. Layanan ini tersedia melalui aplikasi Digital Palangka Raya Ketenagakerjaan atau DIGIPARK, yang dapat diakses melalui situs digipark.palangkaraya.go.id. Pihaknya mengajak masyarakat untuk memanfaatkan layanan tersebut untuk mendapatkan informasi yang valid, sehingga bisa terhindar dari penipuan.
“Petugas kami, para pejabat fungsional pengantar kerja, siap melayani masyarakat yang membutuhkan konsultasi terkait lowongan pekerjaan atau informasi lain. Disnaker Palangka Raya berharap kejadian serupa tidak lagi terjadi. Masyarakat harus lebih cermat dalam mengambil keputusan terkait pekerjaan, terutama di luar negeri,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalteng Farid Wajdi menyampaikan, pihaknya bersama Disnasker Kota Palangka Raya telah berkunjung ke rumah Ria Hidayat, Kamis (15/8), dalam rangka memberikan dukungan psikologis. Dengan harapan, permasalahan yang dialaminya selama di Irak tidak menjadi trauma yang menganggu jalan kehidupannya ke depan.
Farid juga menjelaskan kronologi pemulangan Ria Hidayat hingga tiba di Kota Palangka Raya. Dikatakannya, pada Senin (12/8) pihak agency mengurus paspor dan tiket kepulangan, serta mengantarkan yang bersangkutan ke Bandara Internasional di Kota Erbil, Irak, sekitar pukul 18.00 waktu setempat. Namun ternyata tertinggal jadwal penerbangan, sehingga harus menunda kepulangan hingga keesokan hari.
Kemudian, Selasa (13/8), Ria pulang ke Tanah Air melalui bandara yang sama, menuju Istanbul Ataturk Airport menggunakan maskapai Turkish Airlines, kemudian melanjutkan penerbangan ke Jakarta dengan menggunakan maskapai yang sama.
Rabu (14/8), sekitar pukul 10.00 WIB, Ria tiba di Bandara Soekarno Hatta. Kemudian pukul 12.30 WIB melanjutkan penerbangan menuju Palangka Raya dan tiba di Bandara Tjilik Riwut sekitar pukul 14.15 WIB menggunakan maskapai Citilink.
“Bu Ivo Sugianto Sabran juga sangat peduli dengan kasus ini, dan meminta disnakertrans provinsi secara aktif berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Banjarbaru, agar permasalahan Ria Hidayat sewaktu di Irak bisa segera diselesaikan dan bisa segera dipulangkan ke Indonesia. Alhamdulillah koordinasi kami berbuah manis, dan kemarin beliau (Ria, red) sudah dipulangkan ke Palangka Raya,” bebernya, Kamis (15/8).
Untuk diketahui, sebelumnya Ria Hidayat direkrut oleh seseorang di Kalimantan Selatan yang saat ini telah meninggal dunia. Kemudian ia dikirim ke Jakarta. Di sana ia dihubungkan dengan sebuah agen yang menjanjikan penempatan kerja di Dubai. Namun, kenyataannya Ria justru dikirim ke Irak, dan sempat bekerja untuk beberapa majikan. Diduga ia menjadi salah satu korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Sementara itu, dalam sebuah video yang dihimpun Kalteng Pos dari dinas terkait, Ria Hidayah menyampaikan terima kasihnya kepada Pemprov Kalteng, Pemko Palangka Raya, dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang telah membantu mengurus kepulangannya, setelah melewati berbagai tantangan hidup di luar negeri.
“Terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalteng, Pemerintah Kota Palangka Raya, dan BP2MI yang telah mendampingi dan membantu saya sehingga bisa kembali ke Palangka Raya dengan selamat,” ungkap Ria dalam video itu.
Di sisi lain, Ria juga memberikan pesan penting kepada masyarakat yang berencana ke luar negeri untuk bekerja. Ia mengimbau agar semua calon pekerja migran mengikuti prosedur legal yang telah ditetapkan melalui dinas tenaga kerja.
“Saya berharap ke depannya, saudara-saudari yang ingin bekerja ke luar negeri mengikuti prosedur legal melalui dinas tenaga kerja. Ini sangat penting untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan selama bekerja di luar negeri,” tuturnya. (ovi/ce/ala/kpfm)