
PALANGKA RAYA – Dukungan dari Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya terus dilakukan baik untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) atau Industri Kecil Menengah (IKM). Dalam hal ini untuk memperkuat IKM yang ada di Kota Palangka Raya.
Melalui Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian (DKUKMP) Kota Palangka Raya maka dilakukan pertemuan dan sosialisasi bersama 130 IKM dan Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Kalimantan Tengah- Kalimatan Selatan. Pertemuan itu dilakukan di Hotel Putra Kahayan dan dibuka oleh Pj Wali Kota Palangka Raya Dr Hera Nugrahayu yang diwakili Plh Sekda Kota Palangka Raya Arbert Tombak, Rabu (28/8).
Dalam sambutannya, Arbert menjelaskan IKM merupakan tahap lanjutan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang umumnya masih berupa industri rumahan. Lebih lanjut Dia juga menekankan pentingnya peningkatan standar industri dan akses permodalan untuk memperkuat usaha IKM. Ia berharap para peserta dapat memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh Balai Standardisasi dan Bursa Efek melalui Bank Kalteng untuk memperoleh akses permodalan dan memenuhi persyaratan izin usaha.
Selain itu, Arbert Tombak menyoroti jumlah pelaku usaha di Kalimantan Tengah yang saat ini mencapai sekitar 30.000 UMKM, sementara IKM hanya berkisar di angka 3.000-an. Angka ini menunjukkan perlunya dorongan yang lebih kuat agar para pelaku UMKM dapat berkembang menjadi IKM yang lebih mapan dan mampu memperluas jangkauan usahanya. Acara ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pelaku usaha untuk saling berbagi pengalaman dan strategi demi meningkatkan kualitas serta kapasitas industri mereka di masa depan.
“Kita perlu terus mendorong pelaku usaha untuk memperluas dan memperkuat usahanya ke depan,” pungkas Arbert. (mut/ans/kpfm)