Persaingan Sengit Empat Bacagub-Bacawagub Kalteng

PALANGKA RAYA – Sembari menunggu penetapan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagai peserta pilkada, empat pasangan bakal calon gubernur (bacagub) dan bakal calon wakil gubernur (bacawagub) terus bergerilya menemui masyarakat. Mereka punya jurus berbeda dalam memikat hati rakyat.
Pertama, ada pasangan calon Abdul Razak-Sri Suwanto (ASRI). Pasangan yang mengusung jargon Kalteng AMANAH (Aman, Maju, Adil, Nasionalis, Agamis, dan Harmonis) ini punya jurus unik berupa sarapan gratis bertajuk “Sarapan Gratis Bareng Asri”. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Sekretariat Sedulur ASRI, Jalan G Obos Nomor 77, Kota Palangka Raya, Senin (9/9).
Bacagub Kalteng Abdul Razak mengungkapkan, program sarapan gratis ini merupakan salah satu andalan ASRI jika kelak terpilih menjadi pemimpin. “Program ini bertujuan untuk membantu mengurangi beban ekonomi orang tua murid di Kalteng,” kata Abdul Razak.
Ia menambahkan, program sarapan gratis ini akan fokus pada anak-anak sekolah dan berharap mendapat dukungan dari masyarakat untuk program ini, yang memang sejalan dengan inisiatif pemerintah pusat. Kami berharap program ini dapat terintegrasi dengan inisiatif serupa di tiap kabupaten dan kota yang ada di Kalteng,” lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, bacawagub Sri Suwanto optimistis bahwa program ini akan memberikan manfaat besar bagi para siswa dan keluarga mereka. “Jika ASRI terpilih, program sarapan gratis ini akan segera dilaksanakan, dan kami sudah menyiapkan tim khusus untuk mengelola teknis pelaksanaannya,” kata Sri Suwanto.
Sementara itu, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Agustiar Sabran-Edy Pratowo, melakukan blusukan ke Pasar Keramat, Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk memeriksa stabilitas harga pangan.
“Pasar adalah tempat interaksi masyarakat yang luas, jadi kami datang ke sini untuk memantau kestabilan harga barang dan faktor lainnya,” kata Agustiar Sabran, Jumat (6/9).
Pria yang menjabat Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng itu meyakini bahwa pasar merupakan pusat aktivitas masyarakat. Ia berharap kunjungan pihaknya kali ini bisa mendapatkan gambaran mengenai kondisi masyarakat dan perekonomian daerah.
Pasar Keramat merupakan salah satu pasar yang dijadikan acuan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setempat untuk memantau perkembangan harga berbagai komoditas.
“Alhamdulillah, berdasarkan pantauan kami, harga barang di pasar ini cukup stabil dan daya beli masyarakat juga baik. Ini menunjukkan bahwa Pasar Keramat berfungsi dengan baik,” ungkapnya.
Setelah itu Agustiar Sabran dan Edy Pratowo mengikuti acara jalan sehat dan deklarasi dukungan kepada pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur, di taman Bundaran Pancasila Pangkalan Bun, Minggu (8/9). Hadiah utama yang disiapkan dalam kegiatan itu berupa paket umrah serta berbagai door prize menarik seperti sepeda motor, sepeda listrik, kompor gas, kulkas, dan mesin cuci. Tiap peserta menerima kupon undian dan baju kaus sebagai bentuk apresiasi. Selain itu, Agustiar Sabran juga menyiapkan 10.178 paket sembako dan minyak goreng.
Dalam sambutan, Agustiar Sabran menjelaskan bahwa pembagian sembako itu merupakan inisiatifnya sendiri dan bukanlah bagian dari program pemerintah. “Kami ingin membantu mengurangi inflasi dan meringankan beban ekonomi masyarakat di masa-masa sulit ini,” ujar Agustiar.
Agustiar juga mengajak masyarakat untuk menjaga kebersamaan dan persatuan menghadapi situasi politik yang makin memanas menjelang pemilihan, dan menekankan pentingnya fokus pada pembangunan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, bakal calon wakil gubernur Edy Pratowo memberikan pesan dalam pidatonya. “Kami berkomitmen untuk membangun infrastruktur dan ekonomi yang kuat di Kalimantan Tengah, serta memastikan kebijakan yang diambil berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Kegiatan jalan sehat ini dimeriahkan dengan hiburan musik dan kehadiran pedagang kuliner yang menyajikan makanan khas daerah, sehingga menambah suasana yang meriah. Selain menjadi momentum politik, kegiatan ini juga menunjukkan kepedulian pasangan bakal calon kepala daerah itu terhadap kondisi masyarakat yang menghadapi tantangan ekonomi.
Sedangkan, pasangan Willy M Yoseph-Habib Ismail memelopori gerakan diskusi langsung dengan para pemuda Kalteng dengan tajuk “Ku Desk”. Kegiatan itu sama seperti yang dilakukan calon presiden bertajuk ”Desak Anies”.
Pasangan Willy M Yoseph-Habib Ismail telah menggelar kegiatan tersebut bertajuk “Ku Desak Willy-Habib Vol.1” di Loyal Caffe Palangka Raya, Minggu (8/9).
Acara ini menjadi wadah bagi puluhan mahasiswa dan pemuda aktif menyampaikan aspirasi terkait berbagai isu terkini. Dalam diskusi itu, Willy menegaskan bahwa generasi muda harus mengenal figur pemimpin. “Generasi muda harus mengenal sosok calon pemimpin, seperti track record hingga pola kepemimpinan,” ucap Willy.
Masyarakat diharapkan menentukan pilihan dengan hati nurani sebagai langkah awal untuk memajukan Bumi Tambun Bungai lima tahun ke depan.
“Artinya, masyarakat Kalteng harus memilih secara demokrasi tanpa ada unsur paksaan dan money politic, tidak terpengaruh unsur SARA, sembako, amplop, maupun tekanan. Saya salut karena acara ini dapat digelar. Saya pribadi berharap masyarakat bisa menggunakan hak pilih secara bijak,” tutup Willy.
Ketua Bapilu Partai Demokrat Kalteng Evan Rahman menambahkan, dialog ini merupakan tahap awal dalam rangkaian kegiatan ke depannya.
“Ini adalah volume I, dan nantinya akan ada volume II. Kami berencana mengundang lebih banyak elemen masyarakat, seperti pelaku UMKM dan lainnya, sehingga mereka bisa menyampaikan aspirasi dan pertanyaan kepada pasangan yang kami usung,” tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskan Evan, dialog ini tidak hanya digelar di Palangka Raya, tetapi juga akan diadakan di seluruh daerah di Kalimantan Tengah. Menurutnya, dialog merupakan sarana penting untuk mempererat komunikasi dengan masyarakat, sekaligus mendengarkan langsung aspirasi dan harapan mereka terhadap pemimpin.
“Ini adalah komitmen kami untuk terus mendengar aspirasi dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, pelaku usaha, hingga tokoh adat,” ungkap Evan.
Kemudian, pasangan Nadalsyah Koyem-Supian Hadi sejak awal September berangkat menuju Kabupaten Kotawaringin Timur, tepatnya di Kota Sampit. Di tempat itu menjadi lokasi kedua dilakukannya deklarasi. Nadalsyah Koyem mengatakan, dirinya dan Supian Hadi merupakan pasangan yang sudah direncanakan dengan matang.
“Dengan kandidat dari wilayah timur dan barat, sehingga tidak ada ketimpangan dalam pembangunan,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, jika kandidat hanya dari wilayah barat, pembangunan hanya akan terfokus di wilayah barat. Begitu pun sebaliknya.
“Namun kami berdua ini milik masyarakat Kalteng,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Supian Hadi menyebut alasannya berpasangan dengan Nadalsyah Koyem.
“Saya merasa terhormat bisa mewakili Kotim, karena itu saya berterima kasih atas ajakan Pak Nadalsyah Koyem. Selama Kalteng berdiri, belum pernah ada perwakilan Kotawaringin Timur yang menjadi gubernur atau wakil gubernur,” imbuhnya.
“Saatnya 2024 Kotawaringin Timur bersatu mendukung Koyem-SHD,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, pasangan ini mengatakan akan menargetkan 65 persen suara pada pilkada nanti. Dengan suara sebanyak itu, pihaknya yakini bisa mengunci kemenangan.
Selama kunjungan tersebut, mereka menyempatkan untuk menyapa masyarakat dan pedagang di PPM, sebagai bagian dari rangkaian deklarasi pilkada, yang dilaksanakan sehari sebelumnya. Kegiatan dimulai dengan sarapan pagi di warung legendaris Pasar Berdikari, dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju kompleks PPM, pusat ikan Mentaya (PIM), pelabuhan taksi air, dan menyusuri Sungai Mentaya. Sore harinya, mereka melanjutkan blusukan ke pasar tradisional Al-Kamal.
Koyem mengaku menyerap banyak aspirasi dari masyarakat dan pedagang. Ia menilai usulan-usulan yang disampaikan itu sangat realistis.
“Insyaallah, kami akan mengakomodasi semua usulan itu jika terpilih nanti,” kata pria yang pernah menjabat Bupati Barito Utara selama dua periode (2013-2018 dan 2018-2023).
Setelah deklarasi di Sampit, pasangan ini juga melakukan deklarasi di Kabupaten Kapuas, tepatnya tanggal 6 September 2024. Deklarasi tersebut bersamaan dengan deklarasi pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Kapuas, Wiyatno-Dodo.
Acara tersebut dilakukan di Lapangan Bukit Ngalangkang, Kuala Kapuas, dan dihadiri oleh kader partai, simpatisan, serta ketua dan pengurus partai pengusung. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari satu malam itu dimulai dengan senam bersama, di mana ribuan warga tampak antusias menyambut calon-calon kepala daerah tersebut. Rangkaian deklarasi dilanjutkan dengan tablig akbar, dengan menghadirkan Ustaz Abdul Somad. (irj/ce/ala/kpfm)