
PALANGKA RAYA – Pemerataan pembangunan di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) merupakan sebuah tantangan bagi pemerintah daerah (pemda) hingga sekarang. Hal ini disebabkan karena wilayah Provinsi Kalteng yang sangat luas, membuat pemerataan pembangunan masih belum mampu direalisasikan dengan maksimal.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah dari Partai Nasdem, Toga Hamonangan Nadeak, mengatakan bahwa pemda, baik provinsi, kabupaten dan kota harus bisa menghadapi tantangan pemerataan pembangunan itu dengan berbagai strategi agar apa yang dinginkan bisa terwujud ke depan.
“Kondisi geografi s Kalteng yang luas tentu ada plus minusnya. Hal ini harus dapat disikapi dengan baik. Dari segi pembangunan hingga saat ini masih belum merata, karena wilayah yang begitu luas. Perlu ada upaya lebih yang dilakukan,” kata Toga, Minggu (22/9).
Kader Partai Nasdem ini juga menjelaskan, ada strategi yang dapat diimplementasi untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di Kalteng. Seperti mengadakan program dengan pola kerja sama, memacu pembangunan infrastruktur hingga pelosok, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), dan lain-lain.
“Yang paling penting yaitu menggencarkan pembangunan dengan melihat tingkat prioritas, dan mana yang perlu didahulukan. Misalnya infrastruktur daerah yang terisolir untuk membuka akses masyarakat ke daerah perkotaan,” jelasnya. Diungkapkan anggota dewan dari daerah pemilihan (dapil) II ini, bahwa pemerataan pembangunan
tentunya menjadi salah satu hal yang sangat dinantikan oleh masyarakat luas di Kalteng, terutama wilayah pelosok yang minim sentuhan pembangunan. Sehingga diharapkan pemda dapat memperhatikan hal tersebut. “Adanya pemerataan pembangunan itu untuk menghindari kesenjangan antardaerah. Saat ini
pembangunan sudah cukup baik, tapi masih perlu terus ditingkatkan, terutama di wilayah pelosok. Harapan kita, dengan pembangunan yang merata bisa memberikan dampak positif terhadap perekomonian dan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (irj/ens/kapos)