JawaPos.com–Dengan semangat merajut persahabatan ke penjuru dunia melalui paduan suara, BPK Penabur Jakarta menggelar Penabur International Choir Festival (PICF) 2024. Ajang dua tahunan itu mengajak para pencinta paduan suara dari berbagai belahan dunia untuk bertemu, belajar bersama, sekaligus berkompetisi.

Ketua BPK Penabur Jakarta Kenny Lim mengungkapkan, PICF menjadi perwujudan komitmen untuk menyalurkan dan mewadahi minat bakat siswa dalam bidang non akademik. Kompetisi PICF merupakan wadah mendukung nilai-nilai Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yakni beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinnekaan global, gotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.
Artistic Director & President of the Jury PICF 2024 Avip Priatna menyatakan, Enhance your well-being through choral singing dipilih menjadi tema PICF keenam. Acara dihelat pada 7-14 September dan dipusatkan di Kompleks Penabur International Kelapa Gading, Jalan Boulevard Bukit Gading Raya, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara.
Tema tersebut karena bernyanyi di dalam paduan suara dapat membawa energi positif yang membuat sehat secara fisik dan mental. Selain itu, paduan suara juga dapat memberikan dampak positif dari aspek mental hingga sosial,” jelas Avip Priatna.
PICF 2024 diikuti 5.038 peserta Indonesia terdiri atas 12 provinsi, yaitu Sumatera Utara, Lampung, Banten, Daerah Khusus Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara, serta peserta mancanegara asal Filipina. Terbagi dalam 126 tim paduan suara, para peserta akan bertanding ke dalam dua kategori lomba.
Pertama, school categories terdiri atas kindergarten, primary school, junior high school, dan senior high school. Kedua, general categories, yaitu children’s choir (9-17 tahun), mixed youth choir level A & B (17-23 tahun), mixed choir level a&b dan equal voices (di atas 17 tahun), folklore, music of religion, pop & jazz choir, dan gospel & spiritual (tanpa batasan usia), serta senior choir (di atas 40 tahun).
Selain itu, ada juga kegiatan workshop, master class, dan choral clinic dengan menghadirkan pembicara profesional dari dalam maupun luar negeri.
”Kami mengadakan friendship concert yang rencananya berlangsung di mal dan gereja sekitar lokasi penyelenggaraan,” kata Avip.
Kompetisi yang didukung Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), menghadirkan juri dari mancanegara. Yakni Ursa Lah dan Ragnar Rasmussen asal Norwegia, Andre Van Der Merwe asal Afrika Selatan, Brada Allred asal Amerika Serikat, serta Darius Lim asal Singapura.
Keterlibatan juri-juri ternama asal Indonesia semakin memperkuat penilaian yang diberikan kepada peserta. Mereka adalah Avip Priatna, Ivan Yohan, Ken Steven, Agustinus B Jusana, Jessica F Amadea, dan Aning Katamsi.
Avip mengatakan, pihaknya mengundang juri dari berbagai belahan negara agar para peserta dapat berkenalan sekaligus menimba ilmu dengan tokoh-tokoh paduan suara tersebut. ”Di sisi lain, tentunya secara tidak langsung PICF turut memperkenalkan Indonesia kepada dunia, sebagai salah satu negara dengan tradisi paduan suara yang kuat dengan kebudayaannya,” ungkap Avip.
Kepala TKK 11 Penabur Tities Sandrariasti menuturkan, formasi tim sudah dipersiapkan sejak tiga bulan yang lalu dengan menghadirkan pelatih profesional di bidang olah vokal. Anak-anak diajarkan teknik pernapasan, teknik memproduksi suara, dan trigger reward.
”Setiap kali anak menunjukkan progres selama latihan, dan bekerja sama dengan orang tua untuk melatih mood anak,” ujar Tities Sandrariasti.
Selain itu, Tities menjelaskan, setiap guru yang ikut melatih turut mengajarkan peserta didik agar mau saling berkomunikasi antar teman, bekerja sama, berpikir kreatif, dan bernalar kritis, sejalan dengan 4C (Critical Thinking, Communication, Creative Thinking, Collaboration), keterampilan abad 21 yang aktif ditanamkan kepada peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar di 79 sekolah BPK Penabur Jakarta. (jpc/kpfm)