
PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran memiliki kepedulian yang besar terhadap rakyat. Ia rutin turun menyapa masyarakat. Tidak sedikit warga kurang mampu menerima bantuan dari gubernur. Banyak kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi beban masyarakat kurang mampu. Salah satunya dengan menggelar pasar murah.
Minggu (29/9), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng menggelar pasar murah di Bundaran Besar, Kota Palangka Raya. Pasar murah tersebut digelar untuk para relawan pemadam kebakaran (damkar), pengemudi ojek online (ojol), dan masyarakat umum. Dalam kegiatan itu, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran menyapa langsung masyarakat Palangka Raya, khususnya para ibu hamil dan janda, dan memberikan mereka santunan.
Di sela-sela kegiatan itu, gubernur tak segan menggendong balita. “Semoga kelak menjadi anak yang baik dan saleh, serta berguna bagi agama, nusa, dan bangsa,” kata Sugianto.
Kemudian kepada ibu hamil, Sugianto bertanya seputar kesiapan keluarga dalam memiliki anak dan kondisi keuangan keluarga yang sedang hamil. Ia juga tak jarang melemparkan candaan kepada para ibu hamil yang diajak berkumpul di atas podium.
Tak hanya bercengkerama dengan ibu-ibu hamil, Sugianto juga menyapa para janda yang turut hadir. Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai itu kemudian meminta para janda itu berdiri di atas panggung bersamanya dan rombongan kepala perangkat daerah Pemprov Kalteng.
Sugianto pun bertanya terkait kondisi keuangan mereka. Ia lantas bertanya apakah para janda itu memiliki tanggungan anak yang masih menempuh pendidikan.
Setelah itu, Gubernur memberikan sejumlah uang tunai kepada ibu-ibu hamil dan para janda tersebut. Ia juga menyampaikan kepada Plt Kepala Dinas Pendidikan Kalteng untuk memberikan bantuan kepada para janda yang anaknya masih bersekolah atau kuliah.
Usai sesi santuan, masih di atas podium, Sugianto mengatakan, dirinya sengaja mengumpulkan para ibu hamil dan janda untuk mengetahui kondisi riil kehidupan masyarakat Kalteng, khususnya mereka yang kehidupannya perlu ditopang.
“Pasar penyeimbang ini kami adakan untuk menyentuh orang-orang tidak mampu. Kami juga akan melaksanakan di wilayah Kereng Bangkirai dan Mendawai,” ujarnya.
Sugianto berpesan kepada para ibu hamil dan para janda yang kesulitan menopang hidup supaya tidak berkecil hati.
“Kepada ibu-ibu janda diharapkan selalu bersyukur kepada Tuhan. Mudah-mudahan Allah Swt mengangkat derajat ibu-ibu,” ungkapnya.
Sugianto mengingatkan bahwa Allah Maha Tahu. Ia berharap para penerima santunan senantiasa berdoa dan berikhtiar agar mendapatkan perubahan kehidupan. Menurutnya, ikhtiar itu dapat dilakukan dengan menginvestasikan uang ke aset-aset tertentu seperti tanah.
“Kalau bisa beli tanah, belilah. Mumpung masih murah. Ada yang lima juta atau sekian, belilah. Persiapkan itu untuk masa depan anak-anak,” imbuhnya.
Setelah memberikan santunan kepada para ibu hamil dan janda, rombongan gubernur kemudian menuju Istana Isen Mulang untuk bertemu dengan para pelaku seni. Pertemuan itu dimaksudkan untuk memberikan apresiasi kepada para pelaku seni di Kota Cantik. Pihaknya berkeinginan agar ke depannya para pelaku seni lebih ekspresif menggelar berbagai hajatan budaya di Bundaran Besar.
“Kepada para pegiat seni, saya sudah bicarakan juga dengan Kepala Disbudpar Kalteng, agar pada Jumat malam, Sabtu malam, Minggu, dan Minggu malam dilaksanakan kegiatan atau event kebudayaan di Bunbes,” tuturnya.
Menurut Sugianto, kegiatan-kegiatan kesenian di pusat kota seperti perlu dihidupkan. Hal itu tidak lepas dari peran para pegiat seni di Palangka Raya. Ketika Bundaran Besar ramai oleh pengunjung, secara tidak langsung berdampak pada perputaran ekonomi.
“Mari kita hidupkan aktivitas dari sanggar-sanggar yang ada, kalau lokasi ini ramai, juga bisa menggerakkan perekonomian, baik bagi UMKM, pedagang kaki lima, dan lain-lain,” ujarnya.
Pelaksana Harian (Plh) Sekda Kalteng HM Katma F Dirun menambahkan, saat ini pihaknya masih menjaga tingkat inflasi di Kalteng agar tetap terkendali. Apalagi potensi kenaikan harga yang tinggi menjelang bulan Desember. Pasar murah dimaksudkan untuk menjaga stabilitas harga, sehingga masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. “Oleh karena itu, bapak dan ibu semua, Pak Gubernur berkomitmen menjaga kesejahteraan masyarakat Kalteng. Jangan sampai ada masyarakat yang tidak bisa beli beras, dan tidak mampu menyekolahkan anak,” ujar Katma. (dan/ce/ala/kpfm)