kpfmpalangkaraya.com, PALANGKA RAYA – Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Jati Asmoro, menyoroti masih maraknya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang terjadi di Kota Palangka Raya. Ia menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa KDRT yang terus berulang dan menegaskan pentingnya peran keluarga sebagai tempat yang aman dan nyaman.
Menurutnya, salah satu kunci utama untuk mencegah kekerasan adalah dengan menjaga komunikasi yang harmonis antara anggota keluarga. Baik itu suami-istri maupun orang tua-anak. Ia menegaskan, apabila KDRT terjadi, korban harus segera melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti secara hukum.
“Namun, alangkah baiknya jika persoalan bisa diselesaikan dengan komunikasi antar kedua belah pihak. Apapun masalahnya, mari kita cari solusinya tanpa kekerasan,” katanya saat ditemui media di Gedung DPRD Kota Palangka Raya sebelum giat Pelantikan Wakil Ketua I, beberapa waktu lalu.
Jati juga mengimbau agar korban KDRT yang tidak menemukan solusi melalui komunikasi dapat meminta pendampingan kepada pemerintah melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palangka Raya. Di sana, korban dapat memperoleh layanan konsultasi untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi.
“Jangan sampai ujung-ujungnya terjadi KDRT. Karena dampaknya luar biasa, baik itu bagi korban maupun anak-anak yang menjadi saksi kekerasan tersebut,” tegasnya.
Sebagai bentuk perlindungan, ia meminta aparat kepolisian untuk mengusut dan menindak tegas pelaku KDRT. Ia berharap kasus KDRT tidak menjadi hal yang dianggap wajar dalam masyarakat, meskipun disebabkan oleh persoalan sepele seperti masalah ekonomi atau konflik lain dalam rumah tangga.
“Harus ada efek jera bagi pelaku KDRT. Ini penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan,” kata Legislator Partai Gerindra ini.
Ia berharap agar masyarakat Kota Palangka Raya lebih bijak dalam menghadapi konflik rumah tangga. Dan menjadikan keluarga sebagai tempat yang aman dan penuh kasih sayang. (ham/kprol/kpfm)
