Kisah Ridwan Sidiq Mengubah Pendidikan di Mungku Baru

Ridwan Sidiq, Kepala Sekolah SDN 1 Mungku Baru, tak pernah berhenti berinovasi. Tahun ini ia berhasil menyabet juara 1 Kepala Sekolah Berprestasi Jenjang SD di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.
NADA HIKMATUL ILMI, Palangka Raya
kpfmpalangkaraya.com – MUNGKU Baru, meskipun secara administratif berada di wilayah perkotaan, sejatinya cukup jauh dari pusat kota, Palangka Raya. Akses yang terbatas sering menjadi tantangan besar, terutama dalam mendistribusikan buku-buku bagi anak-anak. Ridwan pun menyadari bahwa kendala ini harus segera diatasi. Ia menceritakan, meski buku-buku sudah dikirim melalui jalur air, kualitasnya tetap jauh dari harapan.
Dari sinilah lahir ide brilian Ridwan untuk menciptakan sebuah karya yang tak biasa, suatu aplikasi yang dinamai Literasiku. Dia pun mengikutkan karyanya ini dan mempresentasikan pada ajang perlombaan Kepala Sekolah Berprestasi yang digelar Pemerintah Provinsi Kalteng, dengan judul Siklus Peningkatan Layanan Sekolah yang Berdampak pada Hasil Literasi Rapat Pendidikan melalui Aplikasi Literasiku.
Lewat aplikasi ini, Ridwan tidak hanya meraih penghargaan, tetapi juga mengubah pandangan masyarakat terhadap pendidikan di daerahnya. “Isi aplikasi Literasiku sangat menarik. Ada berbagai buku bacaan untuk anak-anak SD, lengkap dengan gambar, permainan, dan lagu-lagu,” ungakap Ridwan, menjelaskan fitur-fitur yang dikembangkan dengan penuh dedikasi dan cinta.
Dia mengatakan, pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu memberi dampak buruk pada kemampuan membaca anak-anak. Banyak dari mereka yang kehilangan akses ke buku dan fasilitas belajar yang memadai. “Saya ingin anak-anak tetap bisa membaca, meski di tengah keterbatasan. Aplikasi ini hadir untuk memotivasi mereka agar lebih rajin membaca dan tentunya meningkatkan kemampuan literasi mereka,” jelasnya penuh semangat.
Ridwan menjelaskan, aplikasi Literasiku dirancang untuk berbagai jenjang bacaan, agar bisa disesuaikan dengan kemampuan murid-murid SD yang bervariasi. Sejak awal 2023, ia bekerja keras mengembangkan aplikasi ini dalam waktu 1 hingga 1,5 bulan. Dengan bantuan para guru di SDN 1 Mungku Baru, aplikasi ini akhirnya diterapkan langsung di sekolah. “Para guru bisa menggunakan aplikasi ini dalam jam pelajaran. Saya berharap anak-anak lebih tertarik dengan buku-buku yang bergambar dan interaktif,” tambahnya, sambil tersenyum bangga. Ridwan, yang juga seorang musisi, menilai kreativitas dalam pendidikan dapat menjadi kunci kesuksesan.
Hasilnya, dampak aplikasi ini sangat luar biasa. Sebelumnya, rapor pendidikan di SDN 1 Mungku Baru menunjukkan angka literasi yang memprihatinkan, yakni 46% dengan kategori kuning. Namun, setelah aplikasi Literasiku diterapkan, angka tersebut melonjak drastis menjadi 93%.
Perjalanan Ridwan menuju kemenangan tidaklah mudah. Ia harus melalui seleksi ketat dari tiap sekolah di Kota Palangka Raya. “Alhamdulillah, saya terpilih untuk mewakili Kota Palangka Raya di tingkat provinsi,” kata Ridwan dengan penuh rasa syukur dan bangga.
Aplikasi Literasiku dirancang untuk bisa digunakan secara offline, sehingga lebih mudah diakses di daerah-daerah yang terkendala jaringan internet. Ridwan pun berencana untuk merilis aplikasi ini di Play Store, agar lebih banyak guru dan siswa yang dapat merasakan manfaatnya. “Tujuan saya sederhana, saya ingin berbagi. Banyak guru yang masih kesulitan mendapatkan buku bacaan berkualitas,” ujar Ridwan dengan tulus.
Saat namanya diumumkan sebagai pemenang, Ridwan sempat merasa tidak percaya. “Saya sempat berpikir, tidak mungkin saya menang. Namun, ternyata praktik yang saya sampaikan diapresiasi oleh dewan juri. Apalagi, saya bisa membawa nama baik Kota Palangka Raya,” ucapnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
Dengan kemenangan ini, Ridwan berharap anak-anak yang tinggal di daerah-daerah terpencil, seperti di pinggiran sungai, tidak tertinggal dengan kemajuan teknologi. “Semoga anak-anak bisa membaca dengan baik, berpikir kritis, dan memiliki wawasan yang lebih luas,” pungkasnya penuh harapan dan tekad yang kuat. (*/ce/uni/kpfm)