Raih Suara Terbanyak, Agustiar-Edy Jamin Pembangunan Merata

kpfmpalangkaraya.com, PALANGKA RAYA – Pleno rekapitulasi hasil pemungutan suara pemilihan kepala daerah Kalimantan Tengah (Kalteng) hampir rampung di tingkat kabupaten/kota. Tadi malam (4/12/24), di sejumlah daerah masih berlangsung pleno. Pasangan nomor urut 03, Agustiar Sabran-Edy Pratowo, unggul dengan raihan suara terbanyak.

Ketua pemenangan pasangan calon (paslon) Agustiar-Edy, Ahmadi Riansyah, menjelaskan bahwa dari hasil pleno yang dilaksanakan di 136 kecamatan se-Kalteng, paslon yang mengusung tema keberlanjutan ini menjadi kandidat dengan perolehan suara terbanyak dari tiga lawannya.

Ahmadi mengakui sempat terjadi kejar-kejaran perolehan suara dengan lawan terkuat, yakni Nadalsyah Koyem-Supian Hadi (palson nomor urut 02). Kemudian Ahmad Riansyah mengonfirmasi bahwa Agustiar-Edy unggul dengan selisih hanya 1-2 persen saja. Artinya, pilkada Kalteng berlangsung sengit.

“Selisih sangat tipis. Jika dilihat dari real countnya, hanya berkisar 1,3 atau 1,4 persen saja selisih perolehan suara,” ungkapnya kepada Kalteng Pos, Rabu (4/12/24).

Selepas pesta demokrasi, lanjut Ahmadi, Agustiar meminta masyarakat untuk tetap menjaga situasi kondusif seperti sedia kala, dengan berpegang pada filosofi Huma Betang. Masyarakat harus kembali menjalin kebersamaan, kejujuran, kesetaraan, dan kekeluargaan.

“Ini menjadi modal penting untuk pembangunan Kalteng ke depan. Ini bukanlah kemenangan salah satu paslon, tetapi kemenangan seluruh masyarakat Kalteng,” tegasnya.

Agustiar-Edy juga akan memastikan pembangunan yang merata di Provinsi Kalteng. Maka dari itu, Ahmadi memastikan bahwa tidak ada perbedaan ataupun pengelompokan wilayah pembangunan ke depan. “Ini bisa saya jamin, karena progam pembangunan Kalteng sudah ada dalam visi dan misi Pak Agustiar dan Pak Edy,” kata Ahmadi.

Sementara itu, Hakim Syah selaku pengamat politik dari Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya menyebut, kemungkinan besar paslon nomor urut 03 akan memenangi perolehan suara di sejumlah wilayah.

“Keunggulan perolehan suara paslon nomor urut 03 lebih, karena mesin politik partai pengusung bekerja dengan baik dan solid. Selain itu, juga ada pengaruh dari aspek kedekatan emosional para pemilih dengan figur paslon tertentu,” ungkap Hakim Syah, Rabu (4/12/24).

Diungkapkannya, dari sisi track record paslon nomor urut 02 maupun nomor urut 03 memiliki ceruk suara tersendiri. Misal, paslon nomor urut 02 yang pernah menjadi kepala daerah di Barito Utara maupun di Kotim. Sementara, paslon nomor urut 03 pernah menjabat anggota DPR RI dan calon wakil gubernur, pernah menjadi kepala daerah di Pulang Pisau, dan juga pernah menjabat wakil gubernur.

“Masing-masing paslon memiliki peta wilayah sendiri dalam meraup suara pemilih,” tegasnya.

Menurut Hakim Syah, terlepas dari sebaran wilayah yang menjadi ceruk suara masing-masing paslon, sepertinya hasil pleno akhir di semua kabupaten/kota akan menghasilkan keputusan yang tidak akan jauh berbeda dari hasil hitung cepat. Sebab, hasil yang dikeluarkan beberapa lembaga survei menunjukkan bahwa selisih perolehan suara paslon 02 dan paslon 03 sangat tipis.

“Tentu semua pihak harus bersabar untuk mengetahui kepastian hasil penghitungan suara berdasarkan real count KPU,” tegasnya.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng sekaligus Ketua Desk Pilkada Kalteng M Katma F Dirun memastikan bahwa situasi di Kalteng aman dan kondusif selama pelaksanaan pilkada. Hal ini disampaikannya saat diwawancara Kalteng Pos, Rabu (4/12/24). 

Katma menegaskan bahwa pemerintah provinsi bersama TNI, Polri, Badan Narkotika Nasional (BNN), dan satgas terkait terus bersinergi untuk menjaga stabilitas kamtibmas di Kalteng. 

“Tekad kami adalah memastikan Kalteng selalu aman dan kondusif. Kami bekerja sama dengan semua pihak untuk mencegah gangguan keamanan,” ujarnya. 

Terkait pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) di sejumlah daerah, Katma menyebut langkah itu sebagai upaya menjamin keadilan dalam proses demokrasi. Menurutnya, PSU adalah mekanisme yang telah diatur dalam regulasi untuk memperbaiki kekeliruan yang terjadi. 

“Jika ada kekeliruan, PSU adalah solusi yang harus diambil. Setelah itu, proses pilkada dianggap selesai dan tidak ada lagi objek yang perlu dipermasalahkan,” jelasnya. 

Menanggapi soal kemungkinan adanya gugatan sengketa pilkada ke Mahkamah Konstitusi (MK) oleh paslon tertentu, Katma berharap hal itu tidak menjadi hambatan demokrasi di Kalteng. 

“Pilkada sudah berjalan lancar, dan masyarakat pun gembira mengikuti proses pemilihan. Mari kita fokus menerima hasilnya untuk kebaikan bersama,” tegasnya. 

Plt Sekda Kalteng juga menyampaikan apresiasi atas partisipasi masyarakat yang telah mendukung pelaksanaan pilkada sehingga berjalan lancar dan aman. Ia berharap apa pun hasil pilkada nanti dapat diterima oleh semua pihak. 

“Pemerintah Kalteng berharap pilkada kali ini tidak hanya berjalan aman dan sukses, tetapi juga mampu memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi,” tutupnya. (ham/irj/zia/ce/ala/kpfm)

137 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.