Penyebab Kebakaran Rumah No 22 Masih Misteri

Korban Diduga Satu Keluarga

kpfmpalangkaraya.com, PALANGKA RAYA – Peristiwa kebakaran yang menghanguskan satu rumah nomor 22 di Jalan Ranying Suring, Kelurahan Langkai, Palangka Raya, Selasa sore (31/12/24) masih menyisakan tanda tanya besar. Penyebab kebakaran yang menelan korban jiwa tersebut juga masih misteri. Tim Puslabfor Mabes Polri dan Inafis Polda Kalteng terus melakukan penyelidikan dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi kebakaran, Minggu (1/1/25).

Penyelidikan olah TKP ini dilakukan untuk  mengetahui penyebab kebakaran yang dikabarkan merengut korban jiwa sebanyak tiga orang ini yang diduga satu keluarga penghuni dari rumah tersebut. Proses olah TKP sendiri ini sendiri mendapatkan penjagaan yang cukup ketat dari anggota kepolisian.

Ruas Jalan Ranying Suring yang melewati depan rumah TKP kebakaran ditutup polisi untuk  sementara selama kegiatan  olah TKP itu dilakukan.  Beberapa orang warga yang tinggal di sekitar atau tidak jauh dari rumah TKP dan sempat ingin menyaksikan dari luar pagar kegiatan olah TKP petugas labfor juga terlihat sempat diminta petugas yang berjaga untuk menjauh dari lokasi .

Sementara dari pemantauan Kalteng Pos saat kegiatan olah TKP yang dimulai sekitar pukul 14.00 wib terlihat beberapa petugas puslabfor dan penyidik  polda Kalteng keluar masuk dan berjalan di sekitar rumah lokasi kebakaran.

Kabid humas Polda Kalteng, Kombes Pol Erlan Munaji menerangkan terkait peristiwa kebakaran di jalan Ranying suring, pihak kepolisian yakni petugas SPKT polresta Palangka Raya menerima laporan terjadinya  peristiwa kebakaran itu pada sekitar pukul 17:20 Wib. Kabid humas juga membenarkan bahwa pada tim kepolisian sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut.

“Saat ini (kemarin) tim penyidik polresta Palangka Raya yang dibackup langsung oleh tim dari Polda sedang melakukan  proses penyelidikan dan saat ini juga sedang dilakukan olah TKP oleh inafis polda dan puslabfor  untuk mengetahui penyebab kebakaran,” terang Erlan Munaji.

Terkait korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut, Erlan juga mengatakan  bahwa pihak kepolisian juga telah mendapatkan kabar bahwa ada penambahan korban jiwa yang meninggal dunia saat di rawat di RS. Namun Erlan mengatakan bahwa pihak kepolisian belum bisa memastikan identitas  dari korban jiwa yang meninggal dunia di rumah sakit Doris Slyvanus tersebut.

Dikatakannya bahwa pihak kepolisian akan memastikan identitas dari diri korban tersebut. Termasuk juga identitas terhadap dua korban yang meninggal dunia yang di temukan di TKP kebakaran.

“Nanti kita cek lagi, hasilnya setelah tim inafis selesai bekerja, kita pastikan siapa korban itu dan identitasnya, itu kita pastikan setelah nanti tim inafis melakukan olah TKP dan juga tes DNA dari semua korban,” jelas Erlan.

Terkait identitas dari dua orang korban yang di temukan di TKP yang disebut sebut sebagai pasangan suami istri dan salah seorang korban dikabarkan merupakan seorang  anggota kepolisian, Erlan mengatakan bahwa pihaknya masih harus memastikan hal itu lewat proses penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian.

“Kita tunggu hasilnya dari tim inafis dan juga pengecekan dna dari para korban  yang dilakukan petugas puslabfor,” tegasnya.

Seperti diketahui, rumah nomor 22 Jalan Ranying Suring tersebut terbakar pada Selasa sore (31/12). Dalam kejadian itu pula, empat orang menjadi korban. Dua di antaranya meninggal dunia dan dua lainnya berhasil dilarikan ke rumah sakit akibat luka bakar yang dialami, dan satu jam setelah dibawah ke rumah sakit satu korban dikabarkan meninggal dunia.

Khorul Anam salah satu saksi mata yang menyaksikan peristiwa kebakaran tersebut. Ia mengaku mendengar teriakan meminta tolong dari bilik kamar korban, ia langsung bergegas menuju rumah korban yang tak jauh dari lokasi tempat ia bekerja. Diketahui api berasal dari belakang, namun belum dapat dipastikan api apakah berasal dari kamar maupun dapur.

“Saat itu, saya dengar tolong-tolong. Api awalnya kecil, tetapi di dalam kamar itu sudah membesar. Terus api menjalar ke atas,” katanya saat ditemui media.

Menurut penglihatan Khoirul, ada dua orang terjebak di dalam kamar. Kedua korban tersebut tidak bisa melarikan diri akibat tubuh yang sudah terbakar.

“Kalau nggak salah bapak dan ibunya yang terjebak. Saya nggak tau usianya berapa, karena waktu saya lihat, posisi mereka sudah tengkurap,” ucapnya.

Sementara itu, Toton salah satu warga setempat berhasil menolong korban bocah yang berada di dalam rumah. Mulanya, Toton mendengar teriakan meminta tolong dari pihak rumah yang terbakar.

“Ketika saya keluar dari pintu rumah saya, api sudah mulai membesar,” bebernya

Dengan sigap, Toton bersama warga lainnya dengan sigap menuju rumah tersebut untuk membantu para korban. Saat di dalam, mereka hanya melihat anak kecil lagi berjalan menyelamatkan diri.

“Sedangkan ibu dan bapaknya, saya tidak tau posisinya sebab api sudah membesar dan tidak terlihat,” terangnya

Kemudian, Toton langsung menolong anak kecil tersebut, dan dimasukkan ke dalam mobil untuk dibawa ke rumah sakit. Demi mendapatkan perawatan yang intensif.  “Kemudian saya langsung melaporkan kejadian ke pemadam kebakaran,” tuturnya.

Saksi lain, Sawung yang turut membantu proses evakuasi, mengantar anak itu ke Rumah Sakit Doris Sylvanus. Pria 50 tahun itu mengatakan saat di bawa ke rumah sakit, kondisinya luka bakar yang menimpa anak tersebut sekitar 75–80 persen sedang usianya sekitar  sekitar 4–5 tahun.

Di lokasi yang sama, Pagung menceritakan bagaimana ia menyaksikan api melalap rumah tersebut. Namun pria yang berusi45 tahun mengatakan hanya seorang anak yang sempat di selamatkan dan sang ibu tidak berhasil diselamatkan.

“Saya sedang bekerja di sebelah ketika mendengar teriakan seorang ibu meminta tolong. Saya bersama kawan-kawan langsung ke sana. Satu anak laki-laki berhasil diselamatkan oleh kawan saya. Anak itu mungkin masih TK, karena api sudah terlalu besar. Saya mau menolong ibunya, tapi tidak bisa, akhirnya saya keluar menyelamatkan diri,” kata Pagung.

Peristiwa pahit tersebut menyimpan duka yang mendalam. Menurut Kapolsek Pahandut, Volvy penyebab kebakaran masih diusut lebih dalam dan masih ditahap penyelidikan. Untuk korban, Volvy menegaskan bahwa pihaknya masih memastikan terlebih dahulu berapa jumlah yang menjadi korban.

“Sementara, masih kami kumpulkan terlebih dahulu. Nanti dilihat perkembangannya seperti apa,” tegasnya

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Palangka Raya, Gloriana membenarkan adanya dua korban meninggal dunia. Diketahui, kedua orang tersebut hangus terpanggang akibat terkurung di dalam kamar.

“Hasil investigasi nantinya, akan terlihat dengan jelas apa sebabnya. Korbannya bagaimana, situasi, kondisi, posisi, nanti akan terlihat,” ungkapnya

Gloriana menyebutkan, hampir selama satu jam petugas memadamkan apinya. Angin yang berhembus kencang mengakibatkan petugas sulit untuk menjinakkan kobaran api. Ini situasi yang menyedihkan, lanjut Gloriana. Ia sebagai kepala dinas turut berduka terhadap keluarga korban. Pihaknya sebagai tim penyelamat merasa tidak mampu.

Agar kejadian tidak terulang, ia dan tim berupaya mensosialisasikan cara pencegahan dini agar tidak terjadi kebakaran di dalam rumah masing-masing. Maka ia menegaskan kepada masyarakat untuk tidak lalai dan tidak lengah agar api tidak membesar.

Sementara itu Koordinator Lapangan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Palangka Raya, Sucipto mengatakan kebakaran merenggut dua orang dewasa ditemukan telah meninggal dunia di tempat. Sementara ada satu orang anak kecil yang sempat diselamatkan, namun akhirnya meninggal dunia di rumah sakit. Ia mengungkapkan bahwa dua korban dewasa ditemukan di dalam kamar dengan kondisi tubuh yang tidak utuh.

“Untuk anak kecilnya sempat diselamatkan dan dibawa ke RSUD Doris Sylvanus, namun kabarnya, satu jam setelah di rumah sakit, anak tersebut juga meninggal dunia, namun untuk pastinya kami kurang tahu, karena banyak layanan darurat yang harus kami tangani juga,” ujar Sucipto.

Menurutnya lokasi anak kecil tersebut ditemukan berada di depan kamar, berbatasan pada bagian rumah yang belum terbakar. Namun, sang ibu ditemukan di area yang sudah dilalap api, sehingga upaya penyelamatan tidak memungkinkan. Ia juga menambah bahwa hingga saat ini pihak DPKP Kota Palangka Raya belum mengetahui secara pasti terkait penyebab kebakaran yang mana untuk proses penyelidikan merupakan rana pihak yang berwajib.  “Api sudah membesar, sehingga sulit menyelamatkan korban yang berada di dalam kamar,” tutupnya. (sja/ham/mut/ala/kpfm)

198 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.