
MILAN – Inter Milan gagal mempertahankan keunggulan di babak pertama dan harus puas bermain imbang 1-1 melawan Cagliari, Minggu (26/1/2020) malam WIB. Adalah gelandang berdarah Batak, Radja Nainggolan yang menggagalkan kemenangan Nerazzurri.
Gol dari jarak jauh gelandang Cagliari pada menit 78 mengubah skor menjadi 1-1. Sebelumnya, Inter unggul lebih dulu di babak pertama lewat sundulan Lautaro Martinez.
Nainggolan sebenarnya berstatus pemain Inter Milan. Namun pemain 31 tahun dipinjamkan ke Cagliari pada musim panas lalu karena tidak masuk dalam rencana bos baru, Antonio Conte.
Perayaan Nainggolan membungkam publik Giuseppe Meazza. Sebaliknya, sang gelandang sangat puas bin senang karena menjebol gawang yang telah menyia-nyiakan kualitasnya.
“Saya sangat menghormati fans Inter dan mantan rekan satu tim saya,” kata pemain berkebangaan Belgia itu kepada DAZN.
“Tapi saya merasa diperlakukan seperti mainan. Di satu sisi saya senang untuk gol, di sisi lain saya tidak seperti yang saya harapkan mantan rekan satu tim saya yang terbaik.”
“Siapa yang tahu [apa yang akan terjadi di masa depan]. Saya berkonsentrasi pada setiap pertandingan yang akan datang. Saya senang, saya memiliki beberapa rekan satu tim yang sangat baik dan kami bermain untuk sesuatu yang istimewa.”
Cagliari kini telah mendapatkan hasil imbang berturut-turut setelah lima kekalahan beruntun di semua kompetisi, termasuk kekalahan 1-4 dari Inter di Coppa Italia 12 hari lalu.
Pelatih kepala Rolando Maran percaya perubahan dalam formasi memainkan peran besar dalam poin timnya di Milan.
“Saya menyesuaikan taktik kami menjadi 3-5-2 sehingga kami dapat menutupi lebih lebar,” katanya kepada DAZN. “Kami menyulitkan striker mereka dan memblokir suplai bola.”
“Ketika kami menguasai bola, niatnya adalah untuk menyingkirkan permainan menekan Inter dan membuat mereka bekerja lebih keras. Kami harus menghindari berada di bawah tekanan konstan dan itu berhasil,” pungkasnya. (fat/pojoksatu/kpc)