Jangan Jadikan UNBK Sebagai Beban

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mendengar langsung kemampuan berbahasa asing siswa-siswi Mankoraya, Selasa (25/2). (HUMAS MANKORAYA UNTUK KALTENG POS)

PALANGKA RAYA- Gubernur Kalteng Sugianto Sabran ingin mengecek persiapan putra-putrinya di Kota Palangka Raya menghadapi UNBK. Gubernur meminta agar siswa-siswi di Kalteng ini bisa mempersiapkan diri secara matang.

Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran didampingi jajaran perangkat daerah (PD) lingkup Pemprov Kalteng melakukan kunjungan ke Madrasah Aliyah Negeri Kota Palangka Raya (Mankoraya), Selasa (25/2). Kunjungan itu juga diikuti oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Kalteng Masrawan. Rombongan gubernur ingin melihat kondisi sekolah maupun aktivitas siswa-siswi.

“Jadi, kami ke Mankoraya ini untuk melihat aktivitas siswa-siswi, bagaimana proses belajar mengajar, maupun praktikum dan ekstrakurikulernya,” kata Sugianto, kemarin.

Sembari mengelilingi bangunan sekolah, gubernur juga mengecek pelaksanaan simulasi jelang UNBK 2020. Kebetulan di beberapa ruang kelas sedang dilaksanakan percobaan UNBK. Gubernur masuk ke ruang kelas untuk memberikan semangat kepada siswa-siswi.

“Jangan jadikan UNBK ini sebagai beban. Yang penting tingkatkan semangat belajar. Jangan lupa pula berdoa agar pelaksanaan UNBK nantinya berjalan dengan lancar,” ucapnya kepada para siswa di salah satu ruang kelas.

Gubernur dan rombongan melanjutkan peninjauan ke kelas-kelas lain. Pihaknya kagum atas kemampuan para siswa-siswi Mankoraya yang mampu menunjukkan prestasi dalam berbiacar bahasa Inggris dan bahasa Jepang. “Coba salah satu siswa maju, ada yang bisa bahasa Jepang,” ucap gubernur.

Majulah Reiva Alifia H, M Hendra Gunawan, Miftahul Hanifah, Rani Oktavia, dan Rayhan Firdaus. Mereka merupakan siswa-siswi kelas XI Bahasa. Mereka langsung menunjukan kemampuan berbahasa Jepang dan berbahasa Inggris di hadapan Sugianto.

“Hi, how are you today (Hai, bagaimana kabarmu hari ini?),” kata Reiva.  

“Genki desu (baik – baik saja)” jawab Hendra menggunakan Bahasa Jepang.  

“Where dou you live (di mana kamu tinggal)?” tanya Hendra.

 “Watashi wa uchi ga ono Gang Danau Mare, san no yon jwroku (rumah saya di Jalan Danau Mare III No.46),” sahut Reiva.

Setelah mendengar percakapan siswa-siswa kelas XI Bahasa, gubernur langsung memberikan uang tunai Rp1 juta kepada Reiva dan kawan-kawan sebagai wujud apresiasi.

“Saya harap para guru terus memberikan arahan dan bimbingan kepada para siswa supaya bisa meraih prestasi yang membanggakan. Apabila lulus kelak, saya harap semuanya dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi,” ucapnya. (abw/ala/dar)

260 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.