
PULANG PISAU-Dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kabupaten Pulang Pisau, Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo menekankan kepada seluruh pihak terkait untuk mengutamakan pencegahan. Menurut dia, jika karhutla berhasil dicegah, maka secara otomatis karhutla dapat ditekan.
“Kalau dahulu masyarakat peduli api (MPA) baru turun saat terjadi kebakaran, maka sekarang pola itu diubah. Lakukan pencegahan, jangan sampai terjadi kebakaran. Pencegahan lebih diutamakan,” kata Edy.
Bahkan edy juga menegaskan, pihaknya akan memberikan reward kepada desa yang tidak ada bencana karhutla. “Dengan demikian kita harapkan, saat musim kemarau nanti seluruh desa akan berupaya mencegah agar lahan di desanya tidak terbakar,” ujar dia.
Jadi, tegas Edy, nanti pemerintah desa dan masyarakat akan berusaha keras untuk menjaga wilayahnya agar tidak terjadi karhutla.
Bupati juga meminta kepada desa yang rawan terhadap karhutla untuk bisa mengalokasikan anggaran dana desa (ADD) bisa mengalokasikan anggaran itu untuk penanganan dan pencegahan karhutla.
“Nanti kita buat ketentuan yang mengaatur pemanfaatan ADD untuk antisipasi pencegahaan bencana. Tentunya ini kita sesuaikan kondisi desa. Kalau tidak ada, ya tidak perlu dialokasikan anggaran itu,” ucapnya.
Edy mengaku tidak ingin, daerah yang rawan karhutla justru ADD- tidak bisa digunakan untuk sektor itu. Nanti, lanjut dia, akan ada tahapan dalam penetapan status.
“Kalau status sudah tetapkan, kita bisa menggunakan anggaran itu secara bersama-sama. Sehingga teman-teman satgas di lapangan bisa fleksibel menggunakan anggaran itu. Nanti kita perkuat, karena karhutla perlu penanganan cepat,” ujar Edy.
Bupati juga mengungkapkan, persoalan yang dihadapi petani dalam membuka ladang dengan cara dibakar juga telah disampaikan kepada pemerintah pusat. Menurut dia, hal itu juga menjadi pekerjaan rumah nasional.
“Karena semua daerah juga mengusulkan tentang kearifan lokal itu. bagaimana membakar lahan, tetapi tidakk bersentuhan dengan hukum. Persoalan bagaimana mekanisme membakar lahan terpadu untuk pertanian juga telah kami sampaikan. Karena cara itu bagi petani sangat efektif dan efisien,” tandasnya. (art/nto)