Perawatan Covid-19 Lama, RS Makin Penuh

ANISA B WAHDAH/KALTENG POS
TERIMA APD: Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemprov Kalteng Darliansjah (tengah) menerima bantuan APD pemerintah pusat yang disalurkan secara langsung melalui Korem 102 Pj/Pjg di VIP Bandara Tjilik Riwut, Selasa (28/4).

Setelah Bapelkes, Pemprov Siapkan Asrama BPSDM untuk RS Darurat

HARI berganti hari. Jumlah pasien positif Covid-19 terus bertambah. Total saat ini ada 121 pasien positif. Hampir bisa dipastikan akan terus bertambah. Apalagi masih banyak masyarakat yang pola hidupnya tidak sehat dan bersih. Bahkan pembatasan sosial atau social dan physical distancing seakan tak berlaku. Tidak menggunakan masker dan masih berkeliaran di jalanan. 

Jika demikian maka penyebaran virus Covid-19 akan berbanding lurus dengan jumlah jumlah penderita atau warga yang terdampak. Tentu saja semakin hari maka akan semakin banyak pula tempat perawatan yang harus tersedia buat mereka. Termasuk jumlah Rumas Sakit (RS) rujukan. Tentu saja dengan para medis serta Alat Pelindung Diri (APD) mereka.

Beruntung untuk APD, Kalteng kembali kedatangan sedikitnya 4500 APD lengkap yang didistribusikan melalui Bandara Tjilik Riwut, kemarin. Jumlah itu akan diserahkan untuk Dinkes Provinsi sebanyak 1500 APD, Kota Palangka Raya 800 APD, Kobar 400 APD, Kotim 250 APD, Pulang Pisau 200 APD, Barito Utara 250 APD,  Seruyan 200 APD, Katingan 400 APD dan Murung Raya 500 APD.

Sedangkan untuk kapasitas RS rujukan Covid-19 tampaknya sudah semakin penuh. Contohnya di RSUD dr Doris Sylvanus (RSDS), yang merupakan RS rujukan terbesar di Kalteng sudah memaksimalkan lima ruangan yang terisi 35 ranjang perawatan. Bahkan ditambah dengan di Bapelkes terdapat 37 ruangan terisi 42 ranjang perawatan.

Sebagai solusinya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng berupaya menyiapkan lokasi baru untuk isolasi dan perawatan pasien, khususnya di Palangka Raya. Diantaranya asrama milik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kalteng. Lumayan besar karena tersedia 70 kamar khusus untuk perawatan.

“Perawatan pasien Covid-19 ini berbeda dengan orang sakit pada umumnya. Proses perawatan terhadap pasien Covid-19 ini cukup lama. Paling cepat itu 20 hari dan paling lama 40 hari. Itulah yang menyebabkan makin hari fasilitas makin penuh dan tidak bisa diputar,” kata Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng Suyuti Syamsul, saat diwawancarai usai menerima bantuan alat pelindung diri (APD) di VIP Bandara Tjilik Riwut, Selasa siang (28/4).

Berkenaan dengan pemanfaatan Asrama Haji Al Mabrur Palangka Raya, Suyuti menjelaskan, asrama haji ini nantinya akan digunakan sebagai tempat karantina orang dalam pemantauan (ODP) dan orang tanpa gejala (OTG). Sementara, perawatan bagi pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien positif Covid-19 dilayani di RSDS dan Bapelkes.

Menyikapi terus meningkatnya kasus covid-19 di Kalteng, pihaknya berpesan kepada semua pihak untuk bekerjasama dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona di Bumi Tambun Bungai. “Sebab jika masyarakat dan lainnya belum mengindahkan imbauan yang diberikan oleh pemerintah, maka upaya akan sia-sia,” harapnya. (kaltengpos/kpfm)

601 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.