
PALANGKA RAYA– Rapat terbatas membahas situasi terkini penanganan Covid-19 di Kalteng digelar kemarin (17/6). Rapat yang dipimpin langsung Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dan diikuti Kapolda Kalteng, Danrem 102/Pjg, Kabinda Kalteng, dan Wali Kota Palangka Raya itu menghasilkan poin-poin penting yang dirumuskan untuk penanganan lanjutan yang lebih maksimal.
Hal yang menjadi sorotan utama adalah perkembangan kasus dan penanganan Covid-19 di ibu kota Kalteng, Palangka Raya. Kota Palangka Raya menjadi penyumbang terbanyak kasus positif Covid-19 di Kalteng, yakni 253 kasus. Melihat kondisi yang tak kunjung membaik ini, Kota Palangka Raya didesak kembali mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
“Dalam rapat ini, gubernur memberikan arahan agar wali kota segera melakukan pengetatan dan disiplin protokol kesehatan. Salah satu cara terbaik adalah menerapkan lagi PSBB sesuai pemetaan zona merah hingga ke tingkat bawah. Penegakan pelaksanaan PSBB ini akan didukung penuh pemprov, kapolda, danrem, dan forkopimda lainnya,” ucap Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng Darliansjah.
Usai rapat, gubernur bersama rombongan mengecek fasilitas kesehatan dan menyapa tenaga medis di Asrama Haji Al-Mabrur yang dijadikan rumah sakit darurat untuk menangani pasien Covid-19.
Gubernur juga merencanakan pembelian mobil laboratorium PCR menggunakan dana APBD provinsi, dengan harapan juga di-support oleh kabupaten/kota.
“Mobil laboratorium PCR tersebut nantinya akan digunakan untuk uji spesimen dari kabupaten/kota, sehingga dapat mempercepat proses pemeriksaan,” tambah Darli.
Tak dipungkiri bahwa setiap hari kasus pasien positif Covid-19 di Kalteng terus bertambah. Kemarin (17/6) terjadi lonjakan kasus yang sangat signifikan. Pasien positif bertambah 47 kasus. Pasien meninggal bertambah 6 orang. Berdasarkan rilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemprov Kalteng, kasus di Kalteng telah mencapai angka 701.
Kenaikan kasus tertinggi terjadi di Kabupaten Kapuas, yakni bertambah 21 kasus. Sedangkan kasus terbanyak kedua terjadi di Kota Palangka Raya, yakni 16 kasus. Khusus Kota Palangka Raya, yang menjadi sorotan saat ini adalah klaster Pasar Besar. Sudah ada puluhan pasien yang dinyatakan positif.(Kaltengpos/Kpfm101)