
PALANGKA RAYA-Paham radikalisme dan terorisme menjadi persoalan serius yang harus dihadapi bersama seluruh pihak. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng mengapresiasi langkah strategis yang dilakukan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) Kalteng dalam rangka melakukan moderasi pencegahan sejak dini kepada anak-anak di Kalteng.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya melalui Staf Ahli Gubernur (SAG) Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Endang Kusriatun mengatakan, paham radikalisme dan teroris pada masa saat ini mudah berkembang karena pesatnya kemajuan teknologi informasi. Melihat kenyataan tersebut deteksi dini dan penanganan moderasi beragama menjadi hal penting yang perlu dioptimalkan khususnya di dunia pendidikan.
“Tentu kami mengapresiasi digelarnya lomba inovasi pembelajaran inspiratif pendidikan agama berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang digagas oleh FKPT Kalteng,” katanya saat membuka kegiatan di Aquarius Boutique Hotel, Rabu (21/10).
Diungkapkannya, sarana yang dilakukan ini dapat menambah asupan kepada anak didik terkait nilai-nilai agama, sosial dan budaya termasuk pemahaman kearifan lokal. Dengan penanaman dasar demikian kepada anak mulai tingkat dini dapat mencegah tumbuhnya radikalisme dan terorisme kepada anak.
Sementara itu, Ketua FKPT) Kalteng Khairil Anwar mengatakan, guru-guru memiliki peran memberikan pencerahan kepada anak-anak didiknya untuk mencegah paham radikalisme. Moderasi beragama salah satu ciri tidak fanatik, menjunjung nilai kebangsaan, dan akomodatif kearifan lokal di daerah.
“Moderasi beragama itu sikap individu dalam memahami agama,” tegasnya.
Moderasi, lanjut dia, suatu sikap yang tidak ekstrem baik ke kanan maupun ke kiri. Melalui lomba ini menjadi bagian dari implementasi moderasi tersebut.
“Kami dorong guru-guru agama untuk meningkatkan metode pengajaran agar siswa dapat meningkatkan ajaran agamanya makin baik,” pungkasnya. (kaltengpos/101kpfm)