PALANGKA RAYA – Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin berkunjung sekaligus meresmikan salah satu Bank Sampah Unit Mandiri (BSUM) yang berada di Jalan Tjilik Riwut Km 9, tepatnya di Jalan Ir Soeyatno, beberapa waktu lalu. Dalam kegiatan peresmian tersebut, Fairid menyampaikan bank sampah ini bukan hanya ditujukan untuk mengurangi atau memanfaatkan sampah saja. Namun juga harapnya bisa mengolah sampah terutama sampah anorganik. Pasalnya, lanjutnya, permasalahan sampah yang saat ini cukup berat ditangani adalah sampah jenis anorganik karena sangat sulit terurai dan membutuhkan waktu kurang lebih ratusan tahun baru terurai.
“Karena dapat kita ketahui bersama sampah anorganik khususnya sampah jenis plastik yang merupakan paling umum ditemui sangat-sangat sulit terurai, maka dari itu dengan adanya bank sampah bisa mengelola sampah anorganik,” ucapnya kepada Kalteng Pos, Minggu (8/11).
Sementara, lanjutnya, berbeda dengan sampah organik yang sangat mudah terurai. Selain itu, sampah organik juga saat ini sudah sering di manfaatkan oleh masyarakat atau beberapa pelaku usaha yang merubah sampah organik menjadi pupuk tanaman organik.
Maka dari itu, peran bank sampah di Kota Cantik cukup sentral untuk mengelola dan memanfaatkan kembali sampah anorganik seperti botol plastik, untuk kembali di daur ulang dan memiliki nilai jual apabila di setorkan ke bank sampah ketimbang membuang secara langsung.
Selain itu juga, sampah plastik ini apabila dikreasikan menjadi sebuah karya seni, karya-karya kerajinan tangan atau menjadi barang-barang seperti hiasan ataupun barang-barang yang fungsional, maka bisa memiliki nilai jual yang lebih.
“Dengan adanya bank sampah ini saya ingin merubah mindset masyarakat bahwa sampah tidak berguna, namun sampah juga bisa menjadi berguna dan memiliki nilai seni apabila mampu di kreasikan,” ucapnya tutupnya. (ahm/kaltengpos/101kpfm)
