“Pemprov Kalteng telah menyiapkan anggaran 100 miliar rupiah untuk menghadapi karhutla dan banjir, anggaran kita ini terbesar dari semua provinsi”
H Sugianto Sabran
Gubernur Kalteng
PALANGKA RAYA-Dalam rangka persiapan dan kesiagaan dini menghadapi ancaman bencana banjir maupun kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Bumi Tambun Bungai, Pemprov Kalteng bersama seluruh unsur forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) melaksanakan gelar pasukan. Kegiatan ini untuk memastikan kesiapan personel maupun sarana prasarana (sarpras) penanggulangan bencana tahun 2023. Gelar pasukan dilaksanakan di Lapangan Barigas Mapolda Kalteng, Rabu (15/3).
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran didampingi Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto dan Danrem 102/PJG Bayu Permana meninjau langsung kesiapan personel dan sarpras. Dari tinjauan itu diketahui ada banyak personel lintas instansi yang akan dilibatkan dalam penanggulangan karhutla tahun ini. Yakni personel TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD provinsi dan kabupaten/kota, dinkes provinsi dan kabupaten/kota, Satpol PP kabupaten/kota, beberapa instansi terkait dalam lingkup provinsi dan kabupaten/kota, serta beberapa lembaga swasta.
Adapun sarpras yang disiapkan untuk penanggulangan bencana yakni berbagai fasilitas pemadam kebakaran, kendaraan taktis roda dua maupun roda empat, fasilitas pencegahan dan penanggulangan banjir, serta sejumlah peralatan dapur umum darurat bencana. Selain itu ada satu unit drone taktis milik Polda Kalteng yang dapat memantau dan mendeteksi kebakaran hutan dan lahan. Drone ini bisa dimonitor dari kendaraan roda empat taktis.
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengatakan, menindaklanjuti instruksi pemerintah pusat usai rapat bersama dengan Presiden RI Joko Widodo dan Menkopolhukam Mahfud MD, kemarin pihaknya melaksanakan rapat koordinasi dengan forkopimda se-Kalteng dalam rangka menghadapi ancaman bencana alam di Bumi Tambun Bungai.
“Jadi persiapan kita bukan hanya untuk menanggulangi karhutla, tetapi juga bencana lain seperti banjir. Bisa saja curah hujan akan tinggi yang berpotensi terjadi banjir,” ucap gubernur kepada awak media.
Gubernur mengatakan, periode Mei-Juni tahun ini segenap pemangku kebijakan harus waspada, karena diprediksi akan terjadi cuaca panas terik. Diperlukan persiapan yang matang untuk kemungkinan terjadinya karhutla.
Lebih lanjut dikatakan gubernur, dalam rapat koordinasi akbar, pihaknya juga telah mewanti-wanti pemerintah daerah kabupaten/kota untuk mempersiapkan anggaran untuk penanggulangan bencana di daerah masing-masing.
“Kami sudah ingatkan bupati dan wali kota se-Kalteng soal kesiapan anggaran, jangan sampai saat kami cek ke lapangan nanti, kesiapan personel dan sarpras masih minim, anggaran ini penting agar satgas kita bisa segera turun ke lapangan,” tuturnya.
Ada beberapa daerah yang menjadi titik rawan terjadi karhutla. Daerah-daerah itulah yang kini dipantau secara intens. Gubernur menyebut ada lima kabupaten yang kerap terjadi karhutla, yakni Kota Palangka Raya, Pulang Pisau, Katingan, Kapuas, Kobar, Kotim, dan Sukamara. Untuk mengatasi bencana alam, pemprov sudah menganggarkan dana ratusan miliar rupiah.
“Pemprov Kalteng telah menyiapkan anggaran 100 miliar rupiah untuk menghadapi karhutla dan banjir. Anggaran kita ini terbesar dari semua provinsi,” bebernya.
Gubernur juga menekankan pentingnya persiapan anggaran penanggulangan bencana oleh kabupaten/kota se-Kalteng. Untuk itu ia memerintahkan pemda se-Kalteng melalui perangkat daerah (PD) masing-masing agar segera menyiapkan anggaran dimaksud.
“Saya perintahkan bupati/wali kota melalui perangkat daerah dan sekda kabupaten masing-masing untuk selalu menyiapkan anggaran. Jangan sampai nanti ketika dicek, pemda tidak melakukan persiapan, persiapan anggaran yang paling utama,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto mengatakan, pihaknya telah belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana.
“Dari pengalaman itu kami belajar untuk segera membangun kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang mungkin saja terjadi ke depan, kami sudah siap dari segi sarpras, operator, maupun personel,” bebernya.
Nanang menyebut bahwa pihaknya terus bersinergi dengan Pemprov Kalteng, Korem 102/Pjg, serta instansi terkait lain untuk bisa memaksimalkan sumber daya yang ada agar lebih maksimal dalam melakukan penanggulangan bencana yang terjadi ke depan.
Mengenai oknum-oknum penyebab kebakaran hutan dan lahan, baik korporasi maupun masyarakat, Nanang memastikan pihaknya akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu. “Kami lakukan dahulu penyelidikan, kalau ada unsur kesengajaan, akan kami naikkan ke penyelidikan, beberapa tahun belakangan sudah ada kasus yang dilimpahkan ke pidana,” pungkasnya.
Sementara itu, Danrem 102/Pjg Bayu Permana menyebut pihaknya siap membantu pemerintah daerah dan kepolisian serta pihak terkait untuk menangani bencana alam yang terjadi ke depan.
“Termasuk satuan-satuan kami yang ada di tiap kodim telah bersiap siaga membantu pemerintah untuk menanggulangi bencana karhutla dan banjir, seluruh personel kodim dan batalyon akan dilibatkan, termasuk sarpras,” tandasnya. (dan/ce/ala/kpfm)