Ketika Pemprov Kalteng Memfasilitas Pencari Kerja melalui Pameran Job Fair

Pemprov Kalteng berupaya memfasilitas para pencari kerja dan pemberi kerja di berbagai sektor usaha di Bumi Tambun Bungai melalui pameran job fair. Kegiatan ini merupakan kesempatan bagi para pencari kerja maupun pihak-pihak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.
AKHMAD DHANI, Palangka Raya
PULUHAN orang terlihat antusias memperhatikan berbagai kolong layar berisi sejumlah syarat dan kualifikasi lowongan pekerjaan. Ada puluhan spanduk berisi keterangan sejenis. Disusun berdasarkan keberadaan stan-stan yang dibagi sesuai tempat di mana perusahaan berada. Ada dari Barito Utara, Kotawaringin Barat, Seruyan, dan Palangka Raya. Terdapat 34 perusahaan yang memasang informasi lowongan pekerjaan dalam pameran Job Fair. Pameran yang digelar di UPT Taman Budaya Kalteng sejak Rabu (18/5) itu cukup diminati masyarakat.
Pengunjung pameran didominasi oleh pemuda dan pemudi dengan rentang usia 18-28 tahun. Sebagian berbaju rapi sembari menenteng tas. Beberapa lagi terlihat menenteng sejumlah berkas. Berjalan dari satu stan ke stan lainnya sembari membaca dengan cermat berbagai pamflet. Kemudian berpindah lagi ke stan lainnya sembari bertanya kepada penjaga stan terkait pamflet lowongan kerja yang diperlihatkan. Mereka sangat ingin mendapatkan informasi detail.
Ricky salah satunya. Pemuda berusia 27 tahun itu merantau dari kampung halamannya di Buntok. Ia mengaku dapat informasi terkait Job Fair ini dari media sosial Instagram. Menurutnya, adanya pameran-pameran seperti job fair sangat membantu masyarakat Kalteng untuk mendapatkan pekerjaan.
“Event-event seperti ini cukup membantu kami untuk mendapatkan pekerjaan, membuat kami melakukan berbagai persiapan sebelum bekerja, semoga bisa menjangkau para pencari kerja lainnya agar segera mendapat pekerjaan,” ungkap Ricky saat berbincang dengan wartawan, Kamis (18/5).
Adanya event-event bertemakan Job Fair merupakan angin segar bagi para pencari kerja. Sangat membantu dalam proses menemukan lowongan kerja yang diinginkan. “Kemarin saya ambil jurusan manajemen bisnis, pengennya sih bekerja di bagian marketing, sesuai dengan kualifikasi pendidikan,” ucap pria yang menempuh kuliah di Bandung.
Event job fair merupakan pameran yang mempertemukan para pencari kerja dan pemberi kerja dalam satu tempat. Diadakan hampir tiap tahun. Menurut Ricky, event-event ini sebaiknya tidak hanya dilaksanakan setahun sekali. Karena dampak dari program ini begitu dirasakan oleh pencari kerja.
“Harapannya sih, event-event seperti ini diperbanyak lagi ya, kalau bisa stan-stannya juga diperbanyak,” tuturnya seraya menyebut ada dua stand yang membuatnya tertarik untuk mengetahui informasi lebih lanjut, kemudian mengajukan lamaran pekerjaan.
Di tempat yang sama, Afra dengan kedua temannya juga antusias melihat berbagai lowongan pekerjaan yang terpampang. Terlihat malu-malu bertanya kepada penjaga stan terkait lowongan pekerjaan yang tersedia. Wanita lulusan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya itu sebelumnya belajar di jurusan administrasi negara. Ia ingin mencari pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi pendidikannya.
“Lulus tahun 2019 lalu, saya nyari kerja lumayan lama, adanya job fair ini membantu saya mencari pekerjaan, khususnya yang sesuai dengan jurusan saya dulu waktu kuliah, karena saya ambil administrasi negara, jadi pengennya kerja di bidang office,” ungkap wanita berusia 25 tahun itu.
Menurutnya, event-event job fair perlu diperbanyak guna memperluas kesempatan masyarakat menemukan pekerjaan. Ia berharap pemerintah, pihak perusahaan, dan lainnya dapat memperbanyak event-event serupa. “Tentu perlu diperbanyak ya event-event seperti begini, agar yang lagi mencari kerja bisa ke event ini untuk melihat berbagai lowongan kerja yang tersedia,” ucapnya.
Dalam proses mencari pekerjaan, seorang individu perlu meningkatkan keterampilan yang dimiliki. Keterampilan yang dimaksud adalah yang sesuai dengan kualifikasi pekerjaan yang diinginkan. Kualifikasi itu bisa didapat dari pendidikan dan pelatihan. Namun di sisi lain, pemerintah juga harus memperluas kesempatan kerja bagi para pencari kerja, yakni dengan memperbanyak event yang mempertemukan antara pencari kerja dan pihak pemberi kerja.
Apalagi dalam menghadapi potensi bonus demografi ke depan, diperlukan kesiapan pemangku kepentingan untuk menghadapi lonjakan penduduk usia produktif. Upaya memperbesar kesempatan kerja penduduk usia produktif melalui peningkatan skill yang relevan dengan dunia usaha dan memperluas lapangan pekerjaan melalui kerja sama yang baik antara pemerintah dan korporasi, mutlak diperlukan.
Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan (Ekbang) Yuas Elko mengatakan, Pemprov Kalteng akan memfasilitasi kebutuhan yang diinginkan masyarakat, khususnya pencari kerja, agar memudahkan mereka dalam mendapatkan pekerjaan.
“Dalam bonus demografi itu kan nanti akan banyak penduduk usia produktif yang notabene akan mencari pekerjaan, pemerintah tentu akan memfasilitasi untuk mempermudah pencari kerja dalam mendapatkan pekerjaan,” kata Yuas kepada wartawan, Kamis (18/5).
Tak hanya itu, lanjut Yuas, dunia pendidikan dan dunia usaha harus terintegrasi. Hal ini menjadi prasyarat agar lulusan baru mudah mendapatkan pekerjaan. Ketika seseorang telah menyelesaikan masa pendidikan, akan dengan mudah masuk ke dunia kerja, jika pendidikannya relevan dengan pekerjaan yang diinginkan.
“Dunia pendidikan dengan dunia kerja itu kan bisa terintegrasi, dengan harapan kebutuhan akan skill-skill tertentu sudah dipelajari di perguruan tinggi, sehingga setelah lulus langsung diterima oleh pemberi kerja,” tuturnya.
Diperlukan program-program konkret dari pemerintah guna memperbesar kesempatan kerja penduduk usia produktif serta memperluas lapangan pekerjaan. Terutama menghadapi dampak dari fenomena bonus demografi dalam waktu dekat.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalteng Farid Wajdi mengatakan, pihaknya akan terus berupaya untuk memfasilitasi para pencari kerja dan pemberi kerja dalam berbagai skema. Baik melalui pasar kerja atau job fair luring maupun job fair daring pada aplikasi atau website.
“Pemerintah berusaha untuk memfasilitasi, kami akan memfasilitasi dan mempertemukan antara pencari kerja dan pemberi kerja dalam suatu wahana seperti job fair atau pasar kerja ini, baik yang offline dalam bentuk pameran maupun melalui website yang berisi daftar-daftar lengkap perusahaan beserta lowongan yang tersedia,” ungkap Farid, Rabu (18/5).
Menyikapi perkembangan teknologi informasi dewasa ini, Farid menyebut Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran sudah meluncurkan aplikasi atau website kerjaberkah.kalteng.go.id yang di dalamnya berisi data-data perusahaan beserta lowongan kerja yang tersedia.
“Dengan sistem aplikasi yang kami bangun ini, diharapkan dapat mempermudah pencari kerja mencari pekerjaan yang diinginkan sesuai kualifikasi masing-masing, ini bisa mempersingkat waktu orang-orang untuk mencari lowongan yang suitable dengan keahlian dan latar belakang pendidikan,” ujarnya.
Selain itu, untuk memperbesar link and match antara pendidikan dengan dunia usaha, pihaknya menyediakan Balai Latihan Kerja (BLK) di tiap kabupaten/kota yang dikelola langsung Dinas Tenaga Kerja setempat. Di beberapa BLK, pihaknya sudah menyediakan kursus-kursus tertentu yang dapat membantu masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan untuk mendapatkan pekerjaan.
“Kami mulai menggelar pelatihan keahlian yang selama ini belum bisa dipenuhi oleh masyarakat di sekitar perusahaan, tahun ini kami mau melatih operator alat berat yang pesertanya adalah warga sekitar perusahaan,” bebernya.
Pihaknya juga rutin melakukan sosialisasi ke kampus-kampus yang ada di Kalteng untuk menjelaskan terkait kondisi dunia kerja di Kalteng berikut prospek kerja yang disediakan.
“Kami memperkuat para mahasiswa akan kesiapan mereka untuk masuk ke dunia kerja, seperti sosialisasi kepada pengurus kampus agar berusaha untuk mendidik para mahasiswa dan memberikan keterampilan-keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja di Kalteng,” tambahnya.
Lebih lanjut dikatakan Farid, angka pengangguran terbuka di Kalteng per Agustus 2022 lalu yakni 4,26 persen atau 59.000 per individunya. Ada 3.000-an lebih lowongan kerja yang pihaknya fasilitasi saat ini berdasarkan lowongan yang disediakan oleh pemberi kerja.
Adapun peta dunia kerja di Kalteng saat ini, lanjutnya, masih didominasi oleh pekerjaan di sektor perkebunan dan pertambangan.
“Sektor pekerjaan yang berada dalam bidang pertanian atau yang dalam arti luas sektor perkebunan masih mendominasi, itu laporan terakhir dari BPS, memang seperti itu peta dunia kerja saat ini,” tandasnya. (*/ce/ala/kpfm)