Perekonomian Menggeliat, Produksi Padi Meningkat

Selamat HUT Ke-21 Kabupaten Pulang Pisau

TANAMAN PANGAN: Produksi padi di wilayah Kabupaten Pulang Pisau meningkat signifikan. Pemerintah pusat telah menetapkan Kabupaten Pulang Pisau sebagai lumbung pangan nasional. Foto: DISKOMINFOSTANDI PULANG PISAU

PULANG PISAU-Tanggal2 Juli 2023, Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) memasuki usia ke-21. Di bawah kepemimpinan Bupati Pudjirustaty Narang, Pulpis memacu pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor. Salah satu prioritas pembangunan yang digenjot saat ini adalah rekonstruksi infrastruktur jalan.

“Jalan merupakan penopang utama perekonomian masyarakat, karena itu Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau menaruh perhatian serius terhadap peningkatan jalan dan jembatan,” kata Taty.

Dengan melakukan rekonstruksi jalan, Pemkab Pulpis ingin mendorong perekonomian masyarakat. “Dengan rekonstruksi ruas jalan diharapkan bisa makin mendorong peningkatan perekonomian masyarakat. Kami sangat ingin masyarakat punya akses jalan yang memadai, sehingga aktivitas perekonomian makin meningkat,” harap Bupati.

Terlebih, pemerintah pusat telah memercayai Pemkab Pulpis sebagai kawasan lumbung pangan nasional atau food estate. Untuk itu, pemkab juga melakukan rekonstruksi ruas jalan Palambahen-Sanggang. Ruas jalan tersebut merupakan akses utama dari dan ke kawasan food estate, yang langsung tembus ke Jalan Provinsi Kalteng dan Pelabuhan Fery Penyeberangan Bahaur. Terlebih Pelabuhan Bahaur yang menghubungkan dengan Paciran, Lamongan Jawa Timur merupakan gerbang ekonomi jalur laut bag Pulpis, yang langsung terhubung dengan Pulau Jawa.

Dengan demikian diharapkan angkutan hasil pertanian dari kawasan food estate ke Pelabuhan Bahaur makin lancar. Begitu juga akses lalu lintas dari Pelabuhan Bahaur ke kawasan food estate. Bahkan untuk memastikan berjalannya pelaksanaan pekerjaan rekonstruksi jalan itu, Bupati Pudjirustaty Narang sering turun ke lokasi proyek di sela-sela kesibukan rutinitasnya sebagai kepala daerah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pulpis Dr Usis I Sangkai mengungkapkan, jalan di wilayah Kecamatan Pandih Batu dan Maliku yang direkonstruksi merupakan infrastruktur pendukung program ketahanan pangan nasional (food estate). Ruas Jalan yang dicek saat itu yakni; Sanggang-Pantik Kiri dan Palambahen-Sanggang, yang pengerjaannya menggunakan dana alokasi khusus (DAK).

“Kegiatan ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa akses masyarakat menjadi lancar,” kata Usis.

Sehingga, lanjutnya, perekonomian masyarakat menuju dan dari wilayah Pandih Batu dan Maliku tidak terkendala. “Untuk itu Ibu (Bupati Pulpis, red) memberi atensi terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Dengan makin meningkatkan infrastruktur jalan, diharapkan perekonomian masyarakat pun makin meningkat pula,” ujarnya.

Di tengah menggeliatnya sektor perekonomian, produksi padi di Pulpis mengalami peningkatan dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Berdasarkan data BPS Pulpis, peningkatan produksi padi tahun 2022 meningkat cukup signifikan.

Tahun 2021, produksi padi di Pulpis sebanyak 73.179 ton gabah kering giling, lalu naik menjadi 80.829 ton pada tahun 2022. Kenaikan produksi padi di Pulpis sangat membantu menyangga produksi padi di Kalteng.

“Bahkan saat produksi padi Kapuas turun, Pulpis masih bertahan dan surplus, sehingga sangat membantu produksi padi Kalteng,” beber Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Pulpis, Oo Suharto.

Pada awal pelaksanaan program food estate di Pulpis atau tahun 2020, produksi padi hanya sekitar 60 ribu ton lebih gabah kering giling. Dalam kurun waktu dua tahun atau tahun 2022, ada penambahan 20 ribu ton lebih gabah kering giling. Luas panen juga mengalami peningkatan. Tahun 2021, luas panen 24.702 hektare, lalu meningkat menjadi 25.330 hektare pada tahun 2022.

Angka Pengangguran dan Kemiskinan Rendah

Kepala BPS Pulpis Oo Suharto juga mengungkapkan, tingkat pengangguran terbuka di Pulpis saat ini sangat kecil. Pada tahun 2022 mengalami penurunan dan tercatat sebagai terendah se-Kalteng. “Ini patut diapresiasi, tingkat pengangguran terbuka yang sebelumnya meningkat akibat pandemi akhirnya turun tahun 2022, bahkan tercatat sebagai terendah se-Kalteng,” kata Oo Suharto.

Tingkat pengangguran terbuka di Pulpis pada 2019 atau sebelum pandemi Covid-19 adalah 1,74 persen. Saat terjadi pandemi Covid-19 atau tahun 2020, tingkat pengangguran terbuka naik signifikan menjadi 2,63 persen. Namun pada 2021 terjadi penurunan tingkat pengangguran terbuka, dari 2,63 persen menjadi 2,60. Penurunan itu terus terjadi hingga tahun 2022, menjadi 1,95 persen.

Sementara itu, angka kemiskinan di Pulpis dalam dua tahun terakhir ini mengalami peningkatan, meski tidak terlalu besar. Peningkatan angka kemiskinan tidak hanya terjadi di Pulpis, tetapi juga di Kalteng.

Oo Suharto mengungkapkan, penambahan angka kemiskinan itu merupakan dampak dari pandemi Covid-19. “Namun peningkatan angka kemiskinan di Pulpis rendah, berada di bawah Kalteng,” ungkapnya.

Angka kemiskinan di Pulpis pernah mengalami penurunan selama tiga tahun, dari 2017 hingga 2020. Tahun 2017, angka kemiskinan di Pulpis sebesar 5,19 persen. Kemudian turun menjadi 4,51 persen pada tahun 2018, turun lagi menjadi 4,24 persen pada 2019, dan tahun 2020 turun menjadi 4,09 persen.

Kenaikan angka kemiskinan terjadi tahun 2021 dan 2022. Pada 2021, angka kemiskinan naik dari tahun sebelumnya menjadi 4,24 persen, lalu tahun 2022 naik lagi menjadi 4,70 persen. “Namun angka itu berada di bawah Kalteng, karena angka kemiskinan Kalteng tahun 2021 adalah 5,16 persen, dan tahun 2022 sebesar 5,28 persen,” ungkapnya.

Meraih Opini WTP Delapan Kali Berturut-turut

Pemkab Pulpis mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Kalteng laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) tahun 2022. Ini merupakan opini kedelapan yang diraih Pulpis secara berturut-turut sejak 2014.

Bupati Pudjirustaty Narang mengaku bersyukur atas capaian yang diraih Pemkab Pulpis. “Terima kasih atas kerja keras semua perangkat daerah sehingga kita bisa mendapatkan opini WTP kedelapan kali,” katanya.

Menurutnya, capaian itu merupakan hasil kerja sama tim yang solid dari seluruh perangkat daerah serta DPRD Pulpis. “Hasil itu membuktikan komitmen dan upaya nyata pemerintah daerah bersama DPRD untuk terus mendorong perbaikan pengelolaan keuangan daerah,” ujarnya.

Bupati berharap, opini tersebut dapat dipertahankan pada tahun-tahun mendatang. “Mari kita maknai pencapaian itu sebagai penyemangat untuk lebih baik lagi ke depan dalam rangka membangun Kabupaten Pulpis menjadi lebih maju,” tandasnya. (art/adv/ce/ala/kpfm)

308 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.