Nyaleg Dulu, Baru Maju Pilkada

Enam Kepala Daerah dan Wakil Mendaftar sebagai Caleg di Pemilu

PALANGKA RAYA-Sejumlah kepala daerah dan wakil di Kalteng yang masa jabatannya berakhir bulan depan memutuskan nyaleg atau mendaftar sebagai calon legislatif (caleg). Setidaknya ada enam nama yang diketahui mendaftar sebagai calon wakil rakyat. Mulai dari maju di DPRD kabupaten, DPRD provinsi, DPR RI dan DPD RI (lihat tabel). Sedangkan nama kepala daerah maupun wakil yang tidak nyaleg diketahui akan maju pada pemilihan kepala daerah (pilkada).

Berdasarkan aturan, pengajuan pengunduran diri kepala daerah yang ingin maju di Pileg 2024 akan diproses Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Selanjutnya, Mendagri akan memberhentikan kepala daerah jika masuk dalam Daftar Calon Tetap (DCT) Pileg 2024. Penetapan DCT akan dilakukan oleh KPU pada Oktober 2023.

Setidaknya ada 10 kepala daerah maupun wakil yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 24 September mendatang. 10 daerah tersebut adalah Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Barito Timur, Lamandau, Sukamara, Seruyan, Katingan, Kapuas, Palangka Raya dan Pulang Pisau. Bupati Mura Perdie M Yoseph dan Wabup Seruyan Hj Iswanti diketahui maju sebagai calon DPD RI. Kemudian Wabup Mura Rejikinoor dikabarkan maju sebagai anggota DPRD Mura. Bupati Barito Timur, Ampera Y Mebas yang turut meramaikan pemilihan DPRD Provinsi Kalteng Dapil IV.

Rejikinoor yang merupakan Wabup Mura membenarkan bahwa ia akan kembali mencalonkan diri di DPRD Mura.  “Memang benar setelah dieksekutif akan kembali mencalonkan di DPRD kabupaten, karena jabatan ini merupakan pengabdian kepada masyarakat,” tegas Rejikinor.

Dari Partai Demokrat, H Nadalsyah dan Hj Umi Mastikah maju pada DPR RI.  Ketua Bapilu DPD Demokrat Kalteng Edy Rustian membenarkan bahwa Nadalsyah yang juga merupakan Bupati Barito Utara akan maju pada DPR RI. “Iya, rencananya seperti itu,” ucap Edy.

Lain hal dengan strategi yang dilakukan oleh Partai Golkar. Semua kepala daerah dari Partai Golkar di Kalteng tidak ada satupun yang mendaftar sebagai caleg. Hal itu dibenarkan oleh Sekretaris DPD Golkar Suhartono Firdaus.  Golkar, kata dia, tidak melibatkan kepala daerah pada pemilihan legislatif. Hal ini dikarenakan agar bisa fokus mengikuti pilkada periode kedua. Seperti Jaya S Monong, Fairid Naparin, Hendra Lesmana, Nurhidayah dan Edy Raya Samsuri.“Mereka tidak ikut pileg, mereka fokus pada pilkada saja,”tegas Suhartono.

Melihat fenomena politik di Bumi Tambun Bungai, Dr Jhon Retei Alfri Sandi selaku pengamat politik menyebut semua partai menyiapkan strategi yang matang dan tepat untuk bisa menang di pesta demokrasi mendatang.

Jhon Retei mengatakan, kepala daerah yang pindah haluan ke lembaga legislatif itu seakan mencari momentum. Khususnya mereka yang sudah menjabat dua periode. Selanjutnya majunya para kepala daerah ini pada pileg merupakan salah satu cara mengukur elektabilitas. Sedangkan partai yang mengusung kadernya dari kepala daerah menjadikan kursi legislatif merupakan prioritas.

“Seberapa banyak partai yang bisa menduduki kadernya pada kursi legislatif baik provinsi maupun kabupaten secara maksimal, itu juga sebagai kekuatan untuk partai itu sendiri dalam mengusung calon kepala daerahnya apakah bisa mengusung secara sendiri atau harus berkoalisi,” tegas Jhon Retei.

“Langkah-langkah memajukan kadernya yang dieksekutif maju pada pemilihan legislatif hal itu merupakan bagian dari strategi yang memang ada kelebihan dan kekurangannya,”tegas akademisi dari Universitas Palangka Raya (UPR) ini.

Menurutnya ada satu permasalahan operasional apabila memajukan kepala daerah yang masih menjabat selama satu periode untuk maju ke legislatif.

“Misalkan seorang kader diharuskan maju pada pileg, itu sebagai media uji coba, terus yang kedua hadirnya kader yang merupakan kepala daerah diharapkan bisa mendorong perolehan suara. Tapi itu juga berdampak pada petarung kader itu sendiri dimana pertarungan legislatif dan eksekutif akan menghadapi pembiayaan yang dua kali,” tegasnya sembari menyebut hal inilah menurutnya menjadikan kepala daerah diminta untuk tetap fokus pada pemilihan periode kedua. (irj/ala/kpfm)

406 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.