Kedatangan Habib Umar Selalu Dirindukan

Lautan Manusia Hadiri Tablig Akbar di Stadion Tuah Pahoe

CINTA ULAMA: Habib Umar Bin Hafi dz memanjatkan doa bersama jemaah saat tablig akbar di Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, Rabu malam (23/8). Foto: ARIEF PRATHAMA/KALTENG POS

PALANGKA RAYA–Kerindunan umat muslim Indonesia terhadap Habib Umar Bin Hafidz akhirnya bisa terobati. Ulama yang diyakini masih keturunan Nabi Muhammad SAW dari Husain Bin Ali ini bisa bertatap muka langsung dengan ratusan ribu warga muslim yang hadir di acara tablig akbar di Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, Rabu malam (23/8).

Kedatangan Habib Umar ke Kalteng merupakan kali kedua setelah melakukan dakwah pada 2019 lalu. Sama seperti tablig akbar pertama, kedatangan ulama tersohor asal Yaman ini selalu dirindukan oleh umat muslim di nusantara tak terkecuali di Bumi Tambun Bungai. Terbukti, pada tablig akbar kemarin, ratusan ribu umat rela menempuh perjalan jauh untuk menuju lokasi tablig akbar.

Walaupun dijadwalkan setelah salat Ashar tablig akbar akan dimulai, tapi ratusan ribua jemaah sudah mulai memadati lokasi kegiatan sejak pukul 09.00 pagi sudah mulai berdatangan. Tidak hanya berasal dari Kota Palangka Raya, namun para jamaah yang ikut serta dalam tabligh akbar ini juga berasal dari berbagai daerah di nusantara.

Orang-orang yang didominasi dengan berpakaian serba putih ini juga berjalan kaki dari sejumlah kantong parkir yang telah disediakan. Pada saat adzan zuhur berkumandang jemaah mulai berbondong-bondong berwudhu dan membentangkan sajadahnya untuk melaksanakan sholat zuhur berjamaah. Selepas itu jamaah terus berdatangan dan memadati lapangan dan tribun stadion.

Pada saat menunjukkan pukul 14:00 para jamaah sudah memenuhi lapangan. Bendera-bendera mulai dikibarkan oleh para jamaah sembari melantunkan salawat bersamaa. Hingga adzan Ashar berkumandang dan para jamaah kembali melaksanakan sholat berjamaah.

Selepas salat ashar jamaah yang hadir terus bersemangat dan menunggu kehadiran ulama kharismatik tersebut. Panas tidak menggentarkan untuk berpindaj tempat duduk. Lantunan salawat tiada hentinya disyairkan. Hingga waktu terus berjalan hingga waktu magrib tiba. Para jamaah tetap melanjutkan kegiatan yakni sholat berjamaah. Sebagian mengambil air wudhunya kembali dan sebagian melebarkan sajadahnya untuk bersiap-siap untuk sholat.

Setelah itu para jamaah kembali bersholawat dan menunggu kedatangan Habib umar. Dimana ditayangkan dilayar lebar bahwa habib umar yang sedang memimpin peletakan batu pertama di Km 26 Tjilik Riwut bersama Gubernur Kalimantan Tengah dan Forkopimda. Tepat pada pukul 19:05 Al-Mukarom tiba di Stadion dan disambut oleh lautan manusia yang melantunkan asyroqol secara bersama. Acara tersebut langsung dibuka oleh Habib Umar dengan mengucap Al-Fatihah. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran. Dalam sambutannya ia meminta kepada masyarakat yang hadir untuk menjaga sikap.  Dimana ia berpesan untuk tidak berdesak-desakan untuk menyalim dan memeluk sebab Habib sedang mengalami kecapean.

“Saya minta kepada kalian untuk tidak berdesak-desakan, beliau sedang capek mulai dari Jakarta, Gresik, Jombang, Surabaya hingga ke Kalteng. Apa yang ia lalu hanya untuk menemui umat Islam yang ada di Kalteng, mari kita berdoa agar guru kita, orang tua kita bisa sehat dan panjang umur,” tegas Sugianto Sabran.

Kehadiran Habib Umar bin Hafidz ke Kalimantan Tengah Rabu, 23 Agustus 2023, disambut gembira oleh ribuan Muslim-Muslimat. Selain rindu ingin bertemu langsung dengan ulama kharismatik tersebut, mereka juga ingin meresapi tausiah yang bijak dari ulama asal Negeri Wali, Tarim, Yaman. Dan ia juga berharap bisa dengan datangnya  bisa membawa berkah untuk Kalimantan Tengah.

Gubernur Sugianto Sabran dalam sambutannya menangis haru. Air mata orang nomor satu di Kalteng itu tak terbendung tatkala ia mulai menyampaikan sepatah dua patah kata di depan seluruh jemaah tabligh akbar bersama Habib Umar itu.Ia menyampaikan jika dalam keberlangsungan kegiatan ini, bukan hanya kerja keras umat muslim saha, tetapi juga umat beragama yang lain. “Mereka bersama-sama untuk menyiapkan kegiatan ini, berbagi tugas ada yang memasak dan yang lainnya,” katanya.

Begitu pula dengan jemaah yang datang sebutnya, tidak hanya dari Palangka Raya saja tetapi juga dari daerah lain bahkan luar Kalimantan.

“Jadi saya berpesan saat pulang nanti hati-hati semoga selamat sampai tujuan dan jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Di akhir sambutannya tak lupa ia juga mengajak seluruh jemaah tabligh akbar untuk berdoa bersama untuk kesejahteraan Kalteng kedepannya.

Tepat pukul 20:00 Habib Umar bin Hafidz mulai memberikan tausiahnya. Dimana ia menyebutkan bahwa Allah SWT telah menurunkan Al-Qur’an yang berisikan meliputi dari apa yang ada di langit. Dan ia menyebutkan bahwa manusia merupakan sebaik-baiknya umat.

“Semoga diberikan kepada kalian kebaikan yang banyak baik lahir dan bathin, dan dan setelah Allah ta ala memberikan taufik kepada kalian dan memberikan jalan yang bersumber dari kebaikan yang kalian jalankan,” ucap Habib Umar.

Ia menyebutkan Allah menciptakan manusia agar bisa saling menguntungkan sesama dan bukan untuk zatnya. Kejayaannya, kebahagiaan, dan keselamatan seluruh makhluk tergantung dimana ia merendahkan hatinya dan mengagungkan penciptanya Allah. Dimana ia menyebutkan tidak ada satu di bumi maupun langit melainkan datang kepada Allah.

“Allah SWT telah memperhitungkan dan memberikan perhitungan dengan setelitinya, dan semuanya akan menghadap Allah dengan sendirian, kemudian Allah membagi dua kelompok sebagian ahli surga dan sebagian ahli neraka, dan Allah SWT menjadikan penghuni surga dengan kelompok-kelompok dibawah naungan benderanya Nabi Muhammad, dan kelompok ahli neraka dibawah bendera Iblis yang dilaknat,” ucap Habib Umar.

Ia juga menyebutkan bahwa Allah telah menjadikan malaikat-malaikat tugas mereka untuk berpatroli untuk menemukan kumpulan zikir seperti ini. Apabila ditemukan maka akan saling memanggil dengan teman-temannya dan datanglah kepada hajar kalian. Kemudian ia menyebutkan Allah membanggakan mereka yang ikut dimajelis dihadapan para malaikat dan mengampuni dosa-dosanya.

“Kaum itu tidak akan celaka, dan Allah akan mengumpulkan kalian di perkumpulan yang agung ini,” tegasnya.

Habib Umar Ijazahkan zikir untuk Jemaah yang Hadir. “Saya ijazahkan zikir ini dari sanad guru-guru kami hingga rasulullah, yakni (Lailahaillahu almalikul hakkul mubin. Dengan disempurnakan Muhammadarrasulullah shadikul wa’dil amin,” ujar Habib Umar bin Hafidz.

Dia menerangkan, siapa yang membaca zikir terebut 100 kali setiap hari, maka terbuka baginya pintu kekayaan. “Jugaakan aman dari kepakiran, dan terbuka juga pintu surga,” katanya.

Antusias masyarakat sambut kedatangan Habib Umar tergambar dengan jelas. Ribuan jemaah penuhi stadion Tuah Pahoe, baik itu di halaman ataupun di dalamnya. Sepanjang Jalan Tjilik Riwut pun turut di penuhi oleh masyarakat, baik itu jemaah yang akan mengikuti tabligh akbar ataupun para pedagang yang mencari peruntungan pada momen tersebut. Jemaah tersebut tidak hanya berasal dari Kota Palangka Raya saja, tetapi juga dari berbagai daerah di luar Kalimantan Tengah. Terdengar pemberitahuan laporan jemaah yang terpisah dari rombongan, silih berganti dari berbagai daerah, Barabai, Banjarbaru, Banjarmasin, hingga Semarang.

Sarkiah salah satu jemaah asal Tamban yang sudah berusia 73 tahun. Sekalipun dengan langkah yang sudah tidak setegap rekan-rekannya yang lain. Wanita berbaju hijau itu menyatakan perasaan antusiasnya.

“Ini pertama kali saya ikut tabligh akbar, jadi rasanya senang sekali,” ujarnya. Walaupun usianya tidak lagi muda ia tetap memiliki semangat seperti anak muda.

“Saya ke sini sama rombongan aja, engga ada anak yang mendampingi,” imbuhnya lagi. Lanjut ia menyampaikan jika perjalanan yang ia tempuh selama 8 jam lamanya. Kendati demikian perjalan jauh dengan usia yang sudah tidak lagi muda menurutnya bukan suatu penghalang, bahkan ia sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk pada kegiatan tabligh akbar ini.

Sementara itu, ada pula Mursinah jemaah asal Balikpapan. Ia mengaku menempuh perjalanan selama 20 jam di dalam bis. “Lumayan pegal kakinya karena lama di perjalanan, tapi saya juga tidak mau ketinggalan momen ini,” ujarnya. Terlebih lagi ia masih mendatanginya dengan berombongan bersama rekan-rekannya. “Masih bisa dj jangkau lah pokoknya,” kekehnya. Dengan harapan dapat mendapatkan karomah, katanya. Karena kesempatan seperti ini belum tentu datang dua kali, sehingga sebisa mungkin ia berusaha untuk mengikuti tabligh akbar bersama Habib Umar ini. Sekalipun di pagi hari sempat mendung bahkan turun hujan. Jemaah tabligh akbar tetap antusias berbondong-bondong mencari posisi masing-masing di halaman stadion Tuah Pahoe. Begitu pula saat matahari kembali menyingsing usai mengguyur bumi tambun bungai dengan air hujan. Kian jam semakin bertambah pula jemaah yang datang, hingga penuhi jalanan dengan lautan manusia berpakaian serba putih. (irj/zia/ala/kpfm)

273 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.