
PALANGKA RAYA – Bank Kalteng kembali menggelar workshop selalu berkah (Sentra Layanan Pelaku Usaha UMKM Bank Kalteng) yang dilaksanakan di Night Waltz Cafe, Jalan RTA Milono, Kamis (12/10/23). Workshop bertajuk Creative Photo With Smartphone tersebut diikuti 50 pelaku UMKM yang ada di Palangka Raya.
Marzuki selaku Direktur Pemasaran dan Bisnis Bank Kalteng menuturkan, dengan adanya program selalu berkah, para pelaku UMKM kedepan dapat berkembang. Ada 4 tahapan yang dibuat agar UMKM dapat naik kelas. Diantaranya yakni pelatihan membangun kesadaran berwirausaha, kemampuan teknis dalam mengelola usaha, keuangan, serta pemasaran. Lalu program kedua adalah permodalan berupa kredit khusus bagi UMKM dengan buka 1,5% dan tanpa agunan secara berkelompok (tanggung renteng) atau kredit perseorangan.
“Ini akan memacu semangat pelaku UMKM meningkatkan usahanya. Tidak hanya sifatnya terputus dari setiap program itu,” ucapnya.
Dilanjutkan dengan program ketiga ialah akses pasar, karena masih banyak pelaku usaha mikro kecil belum mengetahui cara agar produk mereka laku dipasaran. Contoh agar pelaku usaha dapat mengetahui pasar mereka adalah dengan mengikuti Expo atau Pameran Lokal. Keempat, pendampingan berkelanjutan dari 3 program sebelumnya, hingga nantinya sampai pada tahap akhir melombakan dan memilih UMKM terbaik se-Kalteng.
“Biasanya UMKM hanya terbatas pada pelatihan saja, untuk program selalu berkah dan mengikuti 4 tahapan atau program yang sudah ada tadi agar UMKM bisa naik kelas,” tegas Marzuki.
Marzuki menyebut, Bank Kalteng tidak bisa melepaskan diri dari pembinaan terhadap UMKM. Pasalnya, sering kali mereka memiliki omzet yang tinggi namun tiba-tiba menurun. Jadi apabila tidak ada pendampingan, dikhawatirkan bisnis tersebut tidak berkelanjutan. Disisi lain, hal itu juga selaras dengan arahan Gubernur Kalteng, bahwa Bank Kalteng harus menyediakan minimal 40 persen kredit produktif bagi pelaku usaha. Semakin banyak Bank Kalteng melakukan program pendampingan dan pelatihan, pelaku usaha mikro kecil menjadi terbantu untuk mengembangkan usahanya.
“Kami menargetkan 3.000 hingga 5.000 nasabah UMKM dari seluruh cabang yang ada di Kabupaten/Kota. Kita fokus bukan tentang kuantitinya, namun kualitasnya. Bagaimana yang kami dampingi ini usahanya bisa naik kelas,” pungkasnya. (ter/kpfm)