Melihat Prakiraan Iklim Kalteng Sepanjang Tahun 2024

Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca dan iklim di Kalteng sepanjang tahun 2024 akan berlangsung normal, terutama di awal tahun. Secara umum, curah hujan di sebagian besar wilayah Kalteng memiliki intensitas sedang hingga tinggi dan akan cenderung terus berlangsung hingga April.
AGUS JAYA, Palangka Raya
PRAKIRAWAN cuaca dari Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya Ferdiarni Luthfi Maghfiroh menerangkan, saat ini secara umum sebagian besar wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) sedang berada pada puncak musim hujan. Hal itu disampaikan dalam rilis informasi cuaca dan iklim tahun 2024 yang digelar Stasiun Meteorologi Kelas I Palangka Raya di Kantor Operasional Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, Rabu (3/1).
Dikatakannya, BMKG memperkirakan puncak musim hujan di Kalteng telah dimulai bulan Desember 2023 dan berlanjut hingga bulan Januari 2024. “Diprediksi bulan Januari 2024 akan tetap terjadi hujan di wilayah Kalimantan Tengah, lalu akan menurun intensitasnya pada bulan Maret 2024,” kata Luthfi.
Meski curah hujan akan menurun pada bulan Maret, dikatakan Luthfi, hujan akan tetap terus terjadi di sebagian besar wilayah Kalteng sampai bulan Mei-Juni 2024. Pihaknya memperkirakan durasi musim hujan di wilayah Kalteng pada musim hujan 2023/2024 akan berlangsung cukup panjang.
Diterangkan perempuan berjilbab itu, BMKG biasanya membagi waktu untuk prakiraan cuaca dalam satu bulan berdasarkan waktu per 10 harian atau biasa disebut dengan dasarian. “Tiap bulannya ada tiga dasarian, dasarian satu mulai tanggal 1-10, dasarian 2 dari tanggal 11-20, dan dasarian 3 dari tanggal 21 sampai 30/31,” terangnya.
Menurutnya, prakiraan durasi musim hujan di sebagian besar wilayah Kalteng tahun 2023/2024 akan berlangsung antara 19 hingga 27 dasarian. Pengecualian untuk kondisi tersebut akan terjadi di wilayah Kalteng bagian utara, seperti Kabupaten Murung Raya, Gunung Mas bagian utara, dan Katingan bagian utara.
Sementara untuk prakiraan sifat curah hujan sepanjang bulan Januari 2024, Luthfi menerangkan bahwa sebagian besar wilayah Kalteng akan menghadapi hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi, yaitu antara 100 mm/hari hingga lebih dari 200 mm/hari. Kondisi curah hujan pada bulan Januari sama dengan kondisi curah hujan pada Desember 2023 lalu.
“Jadi kondisi curah hujan di bulan Januari dan bulan Februari nanti diprediksi sama seperti bulan Desember lalu,” ucapnya.
Terkait prediksi ancaman bencana banjir di wilayah Kalteng pada musim penghujan awal 2024 ini, BMKG memperkirakan sebagian wilayah Kalteng berpotensi menghadapi ancaman banjir skala menengah.
“Artinya di daerah itu, bila turun hujan dengan tingkat intensitas sedang hingga tinggi, dapat berpotensi terjadi banjir,” terang prakirawan cuaca lainnya, Cindy Arnelita Putri.
Ia mengatakan, secara umum kondisi iklim dan cuaca di Kalteng sepanjang tahun 2024 diprediksi akan berlangsung normal.
Terkait prediksi musim kemarau tahun 2024, Cindy mengatakan BMKG masih belum merilis itu. “Biasanya itu akan dibahas dahulu dalam rapat, barulah kemudian diumumkan kepada masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, Agung Sudiono Abadi dalam sambutan pembukaannya mengatakan, Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya yang dipimpinnya membawahi beberapa stasiun metoerologi yang tersebar di sejumlah kabupaten di wilayah Kalteng.
“Ada empat stasiun meteorologi di bawah naungan kami, yakni di Buntok, Muara Teweh, Sampit, dan Pangkalan Bun,” terang pria yang mengaku sebelumnya bertugas di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dikatakan oleh pria yang baru dua minggu memimpin Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut, pihaknya memiliki tugas utama memantau dan menginformasikan terkait kondisi cuaca ekstrem, kondisi klimatologi, dan juga pelayanan pemantauan kondisi cuaca untuk jasa penerbangan.
Agung mengatakan, pada tahun 2024 BMKG dan Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut terus berusaha untuk memberikan informasi terkini terkait kondisi iklim dan cuaca di wilayah Kalteng kepada masyarakat.
Dia menyebut pihaknya akan konsisten memberikan informasi terkait prediksi cuaca harian dan cuaca ekstrem, baik untuk jangka waktu harian, tiga harian, maupun tujuh harian.
“Untuk yang jangka waktu lebih dari tujuh harian itu diserahkan ke bagian klimatologi,” tuturnya.
Terkait penyampaian informasi kepada masyarakat, tutur Agung, pihaknya akan berusaha menyampaikan informasi tersebut secara luas kepada seluruh masyarakat Kalteng.
“Kami akan berusaha untuk terus memberikan update terkait kondisi maupun prediksi cuaca di Kalteng kepada seluruh masyarakat, baik di wilayah kota sampai ke wilayah pelosok agar diketahui semua lapisan masyarakat,” pungkasnya. (*/ce/ala/kpfm)