PALANGKA RAYA – Hujan deras melanda sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sejak kurang lebih dua pekan terakhir. Hujan yang turun dengan intensitas sedang hingga lebat itu mengakibatkan terjadinya banjir di sejumlah wilayah. Sudah ada dua kabupaten yang dilanda banjir menurut data teranyar dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng.
Kepala BPBPK Provinsi Kalteng Ahmad Toyib mengungkapkan, menurut data terbaru Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) per 23 Februari 2024, ada dua daerah di Kalteng yang dilanda banjir, yakni Kabupaten Barito Selatan (Barsel) dan Kotawaringin Timur (Kotim).
“Di Barsel ada satu kecamatan dengan tiga belas desa/kelurahan terdampak banjir, sementara di Kotim ada satu kecamatan dengan dua desa/kelurahan. Kalau ditotal ada dua kecamatan dengan lima belas desa/kelurahan terdampak banjir,” beber Toyib kepada Kalteng Pos melalui laporan tertulisnya, Minggu (25/2).
Toyib menjelaskan, menurut data yang sama, banjir yang terjadi di Barsel berdampak terhadap 5302 KK dan 16.823 jiwa. Terdapat 76 fasilitas umum yang terdampak banjir. Terdiri dari 5 fasilitas kesehatan, 20 tempat ibadah, 21 fasilitas pendidikan, 10 gedung pemerintah, dan 20 jalan/jembatan. Di samping itu terdapat 1.993 bangunan rumah warga yang juga terdampak.
“Kalau yang di Kotim ada 22 KK dan 30 bangunan rumah terdampak banjir,” terangnya.
Menyikapi potensi banjir yang bisa saja terjadi di daerah-daerah lain, Toyib mengimbau masyarakat agar menyimpan barang-barang dan dokumen berharga pada tempat aman dan membatasi aktivitas di luar rumah.
“Mengingat kita menghadapi cuaca ekstrem, maka jika berada di luar rumah sebaiknya hindari pohon besar, baliho, dan saluran air/gorong-gorong, di samping itu juga sebaiknya menyiapkan tas siaga yang bisa membawa makanan, minuman, obat, uang, pakaian, dokumen berharga, dan lainnya,” ucapnya.
Kondisi cuaca di Kalteng dalam sepekan ke depan diprediksi masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Sejumlah titik berpotensi terjadi genangan air hingga banjir. Masyarakat diminta untuk selalu waspada terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologis.
Sebelumnya, prakirawan cuaca dari Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut Palangka Raya, Renianata mengatakan, berdasarkan update prakiraan cuaca per 23 Februari 2024 pukul 09.30 WIB, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat hampir merata di seluruh wilayah Kalteng.
“Dari tanggal 23-25 Februari berpotensi turun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, begitu juga di rentang waktu selanjutnya sejak tanggal 26-29 Februari. Pada 14 kabupaten/kota di Kalteng berpotensi terjadi hujan dari intensitas sedang hingga lebat,” ungkapnya kepada Kalteng Pos, Jumat (23/2).
Menurut Renianata, kondisi cuaca di Kalteng pada umumnya berawan hingga hujan ringan dan berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang di sebagian besar wilayah.
“Maka dari itu, masyarakat perlu mewaspadai potensi bencana hidrometeorologis yang bisa saja terjadi,” tuturnya.
Ia menambahkan, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Hujan lokal dengan intensitas sedang hingga lebat dengan durasi singkat yang dapat disertai petir dan angin kencang juga berpotensi terjadi.
“Waspadalah dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang ditimbulkan, seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang,” tambahnya. (dan/ce/ala/kpfm)