Polisi dan Petugas Gabungan Fokus Evakuasi, Sebut Ada 14 ABK di Dua Kapal
BUNTOK, kpfmpalangkaraya.com – Kejadian menggemparkan terjadi di perairan Barito, tepatnya di Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Senin pagi (13/5). Kebakaran hebat melanda dua unit kapal hingga menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan tiga orang lagi terluka parah. Sedangkan korban lainnya masih dalam pencarian.
Korban meninggal dunia dan mengalami luka bakar dievakuasi petugas ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamiyang Layang, Kabupaten Barito Timur (Bartim). Hingga tadi malam ada enam korban yang dibawa ke RSUD Tamiyang Layang untuk mendapatkan penanganan medis.
“Ada enam korban yang sudah ditemukan, tiga orang meninggal dunia, dua di antaranya tanpa identitas dan masih diperiksa tim forensik,” kata Direktur RSUD Tamiang Layang dr Vinny Safari melalui sambungan telepon.
Korban lain, HR (41) mengalami luka bakar 70% dan patah tulang betis. Pasien bersangkutan kemudian dirujuk ke RS Suaka Insan Banjarmasin. AN (21) mengalami luka bakar dan cedera ringan pada bagian kepala. MN (22) mengalami luka bakar dan patah tulang. Selain itu, AB (33) mengalami luka bakar dan patah tulang betis terbuka. Sempat dirawat hingga pukul 17.00 WIB sebelum akhirnya meninggal dunia.
Dari pantauan Kalteng Pos di IGD RSUD Tamiang Layang, para korban rata-rata menderita luka bakar di kaki, badan, tangan, dan wajah. Satu di antaranya mengalami luka cukup serius karena di sekujur tubuh terdapat luka bakar.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Kalteng Kombes Erlan Munaji menjelaskan kronologi kejadian berdasarkan laporan yang diterima pihaknya dari petugas di lokasi kejadian. Perwira menengah itu mengungkapkan, sekitar pukul 05.30 WIB, pihaknya menerima informasi perihal dua unit kapal yang terbakar di daerah perairan Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barsel.
“Satunya kapal dagang Setia Baru 05 dan satu lagi tug boat (TB) Surya 03. Dari keterangan yang didapatkan, ABK yang ada di TB Surya 03 berjumlah 9 orang, sementara ABK di kapal dagang Setia Baru 05 berjumlah 5 orang,” ungkap Erlan kepada awak media saat jumpa pers di ruang kerjanya, kemarin siang.
Ia mengungkapkan, hingga siang kemarin pihaknya mendapat informasi bahwa dari 9 ABK TB Surya 03, satu orang sudah diselamatkan warga dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Tamiyang Layang. Sementara delapan orang lagi masih dalam pencarian.
“Kemudian dari kapal dagang Setia Baru 05 ada 5 orang ABK, tiga orang yang terselamatkan dibawa ke rumah sakit, sementara dua orang lagi masih dicari,” tuturnya.
Erlan mengatakan, sebagai respons cepat atas kasus tersebut, kini kepolisian fokus pada upaya penyelamatan atau evakuasi para korban, lalu mendinginkan kapal yang masih terbakar, pemulihan kondisi (status quo), dan mencari sumber penyebab kebakaran.
“Update terkait kasus ini akan kami sampaikan lagi,” ucapnya.
Secara keseluruhan terdapat 14 ABK yang menjadi korban dalam kejadian tersebut. Dengan rincian 9 ABK TB Surya 03 dan 5 ABK kapal dagang Setia Baru 05. Hingga kemarin siang, 1 orang ABK TB Surya 03 telah ditemukan. Sementara dari 5 orang ABK Setia Baru 05, 3 orang berhasil diselamatkan, sementara duanya lagi belum ditemukan.
“Semua korban yang selamat dibawa ke RS Tamiyang Layang, nanti kami sampaikan lagi update informasi kepada rekan-rekan berkaitan dengan korban ataupun proses pencarian,” tuturnya.
Erlan belum bisa memastikan semua korban selamat mengalami luka bakar atau tidak. Pihaknya masih menunggu informasi dari pihak rumah sakit terkait kondisi para korban tersebut.
“Delapan orang ABK yang ada di TB masih dalam pencarian, demikian juga yang di kapal dagang, ada dua orang yang masih dicari, nanti kami update lagi situasinya,” kata Erlan.
Mengenai penyebab kebakaran, Erlan menyebut masih diselidiki. Informasi akan disampaikan kepada media setelah penyelidik melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Perihal muatan kedua kapal tersebut, Erlan menyebut belum ada keterangan yang didapatkan dari pihak pemilik TB maupun kapal dagang.
“Nanti hasil penyelidikan akan kami sampaikan, karena masih menunggu hasil penyelidikan Polres Barsel,” sebutnya.
Sementara itu, Hasan (36) warga Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir mengaku tidak tahu penyebab terbakarnya kedua kapal itu. Namun, lanjut dia, pihak terkait bersama kepolisian sudah berada ke TKP dan melakukan penyelidikan. “Yang jelas, tugboat itu menarik kapal tongkang yang kosong,” ucapnya singkat.
Kapolres Bartim AKBP Viddy Dasmasela didampingi Wakapolres beserta jajaran PJU turut menyambangi para korban. Menyapa satu per satu para korban yang sedang dirawat tim medis RSUD Tamiyang Layang. “Kunjungan itu sebagai wujud empati kepada para korban,” kata AKBP Viddy Dasmasela saat diwawancarai media, kemarin.
Kapolres memastikan pihaknya siap mengawal para korban jika perlu dirujuk ke rumah sakit lain. (log/ner/dan/ce/ala/kpfm)