
PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya mengambil langkah strategis untuk memajukan industri perkayuan dan furnitur dengan mengirimkan 25 putra-putri terbaik Palangka Raya. Mereka akan menempuh pendidikan di Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
“Program ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) lokal dalam mengolah kekayaan alam daerah menjadi produk furnitur berkualitas tinggi,” terang Pj Wali Kota Palangka Raya, Dr Hera Nugrahayu melalui Plt Sekda Kota Palangka Raya Arbert Tombak, kemarin.
Dijelaskannya, pentingnya pengembangan SDM untuk mendukung pembangunan industri berbasis potensi daerah. Program beasiswa ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) antara Pemerintah Kota Palangka Raya dan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal yang dilakukan pada 18 Juli 2024.
Kesepakatan ini mencakup kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk menciptakan SDM unggul yang mampu berperan dalam pengembangan industri furnitur di Palangka Raya.
“Kerja sama ini adalah bagian dari upaya kami untuk meningkatkan kompetensi SDM lokal sehingga mereka dapat mengolah kekayaan alam Palangka Raya menjadi produk unggulan. Kami berharap melalui pendidikan di Politeknik Furnitur Kendal, dan putra-putri daerah mampu berkontribusi dalam memajukan industri perkayuan di kota ini,” ujarnya usai menyaksikan penandatanganan PKS di Ruang Peteng Karuhei I Kantor Wali Kota Palangka Raya Jalan Tjilik Riwut, Rabu (11/9).
Program ini mendapatkan sambutan positif dari Direktur Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal Peni Shoffiyati, yang menyatakan siap memberikan pendidikan terbaik bagi para mahasiswa dari Palangka Raya. Melalui program beasiswa ini, Pemkot Palangka Raya tidak hanya berfokus pada pengembangan sumber daya alam, tetapi juga pada peningkatan kualitas SDM yang dapat mengolah potensi alam menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.
Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan industri furnitur berbasis kayu dapat menjadi salah satu produk unggulan daerah yang mampu bersaing di pasar yang lebih luas, terutama dengan peluang besar dari proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. (mut/ans/kpfm)