
PALANGKA RAYA – Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi, meski pun beberapa hari terakhir Palangka Raya diguyur hujan.
Saat dikonfirmasi Plt Kepala BPBD Kota Palangka Raya Hendrikus Satria Budi memastikan tidak ada peningkatan risiko karhutla, meskipun beberapa hari terakhir tercium bau asap. Menurutnya, asap yang tercium berasal dari beberapa lokasi kebakaran skala kecil yang masih terjadi, namun jauh dari pemukiman penduduk.
“Untuk tambahan titik api terpantau nihil,” kata Hendrikus pada Selasa (24/9).
Hendrikus menjelaskan, penanganan karhutla di Palangka Raya saat ini masih dilakukan menggunakan anggaran rutin BPBD. Ia juga menegaskan bahwa situasi karhutla masih terkendali dan tidak ada potensi besar yang dapat membahayakan masyarakat dalam waktu dekat.
“Anggaran untuk karhutla estimasi sebesar Rp. 318.186.000 telah dianggarkan, penggunaan anggaran dari sub kegiatan pengendalian operasi dan penyediaan sarana prasarana kesiapsiagaan terhadap bencana kota Palangka Raya,” jelasnya.
Meskipun situasi terpantau aman, pemerintah tetap mengimbau masyarakat untuk waspada dan menjaga lingkungan agar potensi kebakaran tidak meningkat. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat terus berjalan untuk mencegah bencana yang lebih besar. Dengan curah hujan yang mulai turun, Hendrikus optimistis kondisi akan segera membaik dan kabut asap yang mengganggu aktivitas masyarakat akan menghilang dalam waktu dekat. (mut/ans/kpfm)