DP Luncurkan Buku; “Mengadu(kan) Pers: Kumpulan Untold Story Penanganan Pengaduan di Dewan Pers”

Ketua Dewan Pers
JAKARTA – Ketua Dewan Pers (DP), Ninik Rahayu mengungkapkan bahwa etika pers di negeri ini mulai terancam rusak, karena oknum-oknum yang inginnya demikian.
Ancaman terhadap kebebasan pers terus menjadi tantangan yang perlu dihadapi secara kolektif oleh seluruh insan pers, terutama dalam menjaga etika dan moralitas dalam pemberitaan.
“Kita perlu bersatu menghadapi ancaman yang ingin merusak etika dalam pers. Pers memiliki peran filosofis untuk memenuhi hak konstitusional masyarakat, yaitu hak untuk tahu,” ujar Ninik.
Hal itu disampaikan para meluncurkan buku terbarunya berjudul “Mengadu(kan) Pers: Kumpulan Untold Story Penanganan Pengaduan di Dewan Pers”.
Buku yang berisi pengalaman para analis kasus di Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers itu digelar di markas Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2024).
Peluncuran buku ini diharapkan menjadi ajang pembelajaran bagi media agar pelanggaran terhadap UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik dapat dicegah.
Dalam buku ini terdapat cerita-cerita yang jarang diketahui publik terkait penanganan pengaduan terhadap media, sehingga patut menjadi panduan bagi masyarakat dalam menyikapi berita yang dirasa merugikan.
“Sudah saatnya kita bersama-sama bergandengan tangan berkolaborasi dengan multistakeholder, dimulai dari diri sendiri, agar pers kita tetap terus terbangun, pers kita tetap terus ditegakkan, dan pers kita dapat memberikan manfaat untuk memenuhi hak konstitusional warga negara,” pungkasnya. (ron/kpfm)