
PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Siti Nafsiah, mengajak pemerintah daerah dan berbagai pihak, untuk memberikan perhatian lebih pada sektor pendidikan nonformal, khususnya dalam upaya pemberdayaan kaum perempuan di daerah ini.
Dia menjelaskan, pendidikan nonformal memiliki peran strategis dalam meningkatkan kapasitas dan keterampilan kaum perempuan, sehingga mereka lebih mandiri dan siap menghadapi tantangan ekonomi maupun sosial.
“Pendidikan formal meman penting, namun kita tidak bisa mengabaikan peran pendidikan nonformal dalam memberdayakan perempuan. Lewat program-program pelatihan keterampilan, perempuan bisa mendapatkan bekal yang cukup untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya,” ucapnya, Senin (30/9) lalu.
Siti Nafsiah menegaskan, bahwa pemberdayaan perempuan melalui pendidikan nonformal tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis, tetapi juga mencakup pendidikan kewirausahaan,
pengelolaan keuangan, hingga peningkatan pengetahuan tentang kesehatan keluarga. Dengan keterampilan yang mumpuni, perempuan diharapkan mampu berperan lebih aktif dalam menggerakkan perekonomian keluarga.
“Pemberdayaan perempuan harus menyeluruh, mulai dari pendidikan hingga ekonomi. Dengan memberikan akses pelatihan, seperti menjahit, memasak, kerajinan tangan, hingga kewirausahaan, kita dapat membantu perempuan agar lebih mandiri dan berdaya saing,” ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa di beberapa daerah terpencil di Kalteng, masih banyak perempuan yang belum mendapatkan akses pendidikan nonformal. Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah daerah
dan dinas terkait untuk lebih proaktif menyelenggarakan program-program pelatihan yang menjangkau hingga ke pelosok. Hal ini, katanya, penting agar semua perempuan, tanpa terkecuali, bisa merasakan manfaat dari pendidikan nonformal tersebut.
“Dukungan dari sector swasta dan LSM sangat diperlukan, karena mereka bisa memberikan bantuan, baik dalam hal pendanaan maupun pendampingan. Kerja sama yang baik akan
memastikan keberlanjutan program pemberdayaan ini,” ungkap anggota dewan dari Partai Golkar itu. (irj/ens/kapos)