Kalteng Siaga Darurat

Banjir Kian Meluas, Puluhan Ribu Jiwa Terdampak

PALANGKA RAYA – Status siaga darurat banjir telah diberlakukan di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng). Setidaknya sudah berlaku pada Kabupaten Murung Raya hingga 27 Oktober nanti. Daerah ini diterjang banjir sejak pertengahan Oktober lalu. “Bencana kali ini disebabkan oleh curah hujan tinggi, mengakibatkan meluapnya sungai-sungai besar hingga merendam ribuan rumah warga,” kata Kepala BPB-PK Kalteng Ahmad Thoyib saat dikonfirmasi Kalteng Pos, Selasa (22/10). Disebutkannya Kabupaten Murung Raya merupakan salah satu daerah paling terdampak. Sebanyak 7 kecamatan dan 50 desa/kelurahan dilanda banjir dengan ketinggian air mencapai 9,6 meter di beberapa wilayah. Sejumlah fasilitas umum, termasuk sekolah dan pusat layanan kesehatan juga tidak luput “Jumlah warga terdampak mencapai 10.946 jiwa, dengan lebih dari 3.100 rumah terendam air. Meski tidak ada laporan korban jiwa, sebagian warga terpaksa mengungsi akibat banjir yang terus berlanjut,” ungkapnya. Selain itu, Kabupaten Barito Utara juga dilaporkan diterjang banjir sejak 19 Oktober. Lima kecamatan di kabupaten tersebut terendam air, dengan 12 desa terdampak, di antaranya Desa Melayu dan Desa Pendreh di Kecamatan Teweh Tengah. “Warga di daerah itu melapor soal kerusakan infrastruktur dan akses ke beberapa desa menjadi sulit akibat air yang menggenangi jalan-jalan utama,” terangnya. Bencana serupa juga terjadi di Kabupaten Kapuas, yakni pada 21 Oktober. Banjir melanda 17 desa di 3 kecamatan, dengan lebih dari 2.400 kepala keluarga dan sekitar 5.700 jiwa terdampak. Desa-desa yang terendam banjir di antaranya Desa Dandang, Desa Lawang Kamah, dan Desa Tumbang Tukun. Rumah-rumah warga terendam air, dan aktivitas masyarakat lumpuh, terutama di sektor pertanian yang sangat tergantung pada kondisi cuaca. Tak hanya Mura, Thoyib menyebut, bencana serupa juga terjadi di Kabupaten Pulang Pisau sejak 18 Oktober. “Di Desa Hanua, Kecamatan Banama Tingang ada kenaikan air setinggi 30 cm, merendam rumah-rumah warga dan beberapa fasilitas umum. Itu makin memperburuk kondisi, mengingat wilayah ini sebelumnya terdampak musim kemarau berkepanjangan,” terangnya. “Sampai hari ini pemerintah daerah telah menyiapkan langkah-langkah tanggap darurat untuk menangani bencana banjir. Tim gabungan dari BPB-PK, TNI, Polri, dan relawan telah dikerahkan ke lokasi-lokasi yang terdampak untuk mengevakuasi warga, mendirikan posko pengungsian, dan mendistribusikan bantuan logistik,” tuturnya. Kondisi cuaca yang belum stabil dan curah hujan yang diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan, menjadi tantangan dalam penanganan banjir di beberapa wilayah. (zia/dad/ce/ala/kprol/kpfm)

320 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.