
Setelah sebelumnya merilis single “Jangan Lupa Pulang”, di awal Oktober 2024 kemarin, band legendaris POTRET akhirnya mengeluarkan album bertajuk “POTRET Live at Aquarius Studio” di bawah naungan label Aquarius Musikindo.
Program “Live at Aquarius Studio” menampilkan pertunjukan langsung dari musisi-musisi Indonesia dengan aransemen yang unik dan berbeda dari versi aslinya.
Kali ini giliran POTRET menyuguhkan Sembilan lagu hits mereka seperti Salah, Diam, Mungkin, Mak Comblang, Terbujuk, I Just Wanna Say I L U, Bagaikan Langit, Belum Tentu dan Bunda dan tentu saja satu lagu terbaru bertajuk Jangan Lupa Pulang. POTRET yang beranggotakan Melly Goeslaw, Anto Hoed, Aksan Sjuman, Nikita Dompas, dan Mery Kasiman, terlihat sangat menikmati ambiance yang tercipta saat ke sepuluh lagunya dimainkan, direkam secara live dan organik di dalam studio.
Band yang sudah menemani perjalanan musik Indonesia selama 30 tahun ini menceritakan, bahwa mereka memberikan sentuhan baru untuk konsep arransemen musik yang dimainkan untuk Live at Aquarius Studio. “Komposisi arransemen secara keseluruhan adalah woodwind, spesifiknya adalah sound quartet, tetapi instrumentasi yang kita pakai tidak biasa. Kita pakai violin, cello, clarinet, flute, dan saxophone, tetapi tidak ada bassoon dan oboe.”
Lebih lanjut POTRET mengungkapkan, kesempatan tampil di Live at Aquarius Studio memberikan mereka kebebasan untuk membuat arransemen sehingga menghasilkan musik kreatif dan berbeda dari musik POTRET yang sebelumnya.
Tercatat, sepanjang karir mereka, POTRET sudah menorehkan lima album studio (POTRET, POTRET II, Café, positive+POSITIVE, I Just Wanna Say I L U); dua album kompilasi (From Dawn to Beyond: The Best of POTRET, The Very Best of POTRET #1996-2008 (Remastered 2023), satu EP (Nana Nana) dan empat single (Posesif, Friendzone No More, Argantara (Original Motion Picture Soundtrack dan Jangan Lupa Pulang (Live at Aquarius Studio) untuk penggemar musik Indonesia.
POTRET berharap semoga album POTRET Live at Aquarius Studio ini bisa diterima dengan baik oleh para pendengar, serta dapat memberikan ‘rasa nostalgia’ yang berbeda dari musik yang biasanya disajikan mereka.