PALANGKA RAYA-Kehadiran media-media baru di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang marak akhir-akhir ini, membuat Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Barito Timur (Bartim) lebih selektif memilih media yang bekerja sama dengan pemerintah daerah. Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya media abal-abal alias tak jelas keberadaannya.
Di Bartim sendiri, terdapat sekitar 29 media yang masuk dalam daftar Diskominfo. Baik yang sudah menjalani kerja sama maupun yang baru. Media-media itu berasal dari wilayah Kalsel dan Kalteng (Kalselteng).
Untuk memastikan keberadaan media itu, beberapa hari terakhir, instansi yang kurang lebih dua tahun berdiri ini mulai melakukan verifikasi terhadap media-media yang masuk ke wilayah Bartim. Salah satunya, dengan mengunjungi kantor media cetak, elektronik, maupun online.
Kunjungan kali ini dipimpin Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Dedi Rosadi, Kepala Seksi Layanan Informasi dan Kehumasan Elly, Kepala Seksi Komunikasi publik Rachmadani, dan staf pelaksana yang menangani masalah kontrak Stefanus Melky. Rombongan diterima Pemimpin Redaksi Kalteng Pos Husrin A Latif dan Manager Pemasaran Muhammad Ismail ketika berkunjung ke Kalteng Pos.
Kabid Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Bartim, Dedi Rosadi menyatakan, kedatangan mereka bertujuan untuk melihat langsung kondisi media-media yang selama ini bermitra dengan pemerintah daerah.
Apalagi, kata Dedi, di Bartim ada banyak sekali media, baik cetak, elektronik, maupun online. Bahkan jumlahnya yang masuk ke Diskominfo Bartim mencapai 29 media. Hal itu membuat Diskominfo yang sudah dua tahun terakhir intens berkomunikasi dengan media, kini semakin selektif.(ce/ala/kapos)
