
Satu tahun yang lalu tepatnya tanggal 28 September 2018 Fatin menyapa kita dengan ‘Jingga’, karya pertama dimana ia terlibat penuh dalam penggarapannya. Minggu lalu kita mendapati melalui ‘Jingga’ Fatin masuk sebagai nomine AMI Awards 2019 pada kategori Artis Solo Wanita Pop Terbaik. Sebuah pencapaian yang membanggakan hasil usaha menjadi diri yang otentik sebagai seorang seniman.
Apa yang dikerjakan dengan hati akan sampai ke hati, begitu kita sering mendengar perkataan bijak. Rupanya menulis dan terjun penuh dalam proses penggarapan karya menjadi candu bagi Fatin. Maka lahirlah single terbaru Fatin ini dengan judul ‘Hanya Mimpi’ yang ditulisnya bersama Mikha Angelo sang sahabat lama yang sama – sama memulai karir bermusik dari kompetisi bakat X Factor Indonesia 2013.
Bukan kali pertama Fatin dan Mikha berkolaborasi, sebelumnya pada tahun 2014 Fatin dan The Overtunes (grup yang beranggotakan Mikha dan dua orang saudaranya, Mada dan Reuben) merilis sebuah lagu berjudul ‘Kaulah Kamuku’ yang ada di album perdana Fatin yang berjudul ‘For You’. Tapi kali ini mereka bukanlah rekan duet semata tapi bekerjasama sebagai singer/ song writer dan writer/ producer.
Fatin menggambarkan proses kreatif yang dilakukan bersama Mikha sebagai sesuatu yang sangat menarik dan merupakan rencana lama yang akhirnya terwujud. “Dari beberapa kali workshop di studio proses penyatuan ide aku dan Mikha berjalan lancar dan berada pada frekuensi yang sama.
Kita sama – sama perhatian pada details dan kita berusaha keras menemukan kata yang tepat untuk menyampaikan hal yang ingin kita gambarkan pada lagu ini”, begitu Fatin bercerita.
Bagi Mikha sendiri, ini bukan penggalaman pertama untuk menggarap karya musik untuk musisi lain. Sebelumnya, Mikha telah menulis bersama Raisa untuk lagu ‘Kembali’ (2019) dan menjadi producer untuk single ‘Why?’ (2019) milik Rendy Pandugo.
Secara lirik ‘Hanya Mimpi’ sekilas terdengar seperti lagu sedih tentang kegagalan mencapai atau memiliki sesuatu. Tapi Fatin menjelaskan dari perspektifnya bahwa lirik ‘Hanya Mimpi’ adalah tentang perjalan menemukan diri sendiri. “Mungkin pandangan awalnya adalah dalam sebuah hubungan, kita mengimpikan seseorang, begitu kita mendapatkannya ternyata tidak seindah yang kita harapkan seperti saat mendambakannya. Rasa ini akhirnya menggiring kita pada rasa untuk lebih mencintai diri sendiri, menjadi diri sendiri sepenuhnya dan baik – baik saja tanpa orang yang diimpikan tadi. Tapi tentunya lagu ini terbuka untuk berbagai interpretasi lain, sesuai dengan perasaan yang hadir saat mendengarkannya”, begitu Fatin memberi penjelasan.
Secara musik ‘Hanya Mimpi’ membuai seperti di dalam mimpi yang indah akan pengharapan untuk bisa memiliki seseorang yg tidak dapat diwujudkan dalam kehidupan nyata. Intro dan alunan piano yg sangat dreamy, ambience suara sautan anak kecil dari kejauhan, dan backing vocals Mikha yang sangat megah dan melebar seperti dalam mimpi bersahutan dengan halusnya suara Fatin yang sangat khas.
Peramu musik (mixing engineer) dalam lagu ini di percayakan kepada Eko Sulistiyo, yang sangat mahir menggarap lagu ballad seperti ini. Lalu mastering di percayakan kepada Stephan Santoso, yang sudah sangat di percaya oleh Sony Music Indonesia untuk meramu karya musik dengan kualitas yang sudah tidak diragukan lagi.[SONY MUSIC ID]