jpnn.com, JAKARTA – PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menargetkan mendapat premi bruto sebesar Rp6,46 triliun sepanjang 2020.
Plt Direktur Utama Asuransi Jasindo Didit Mehta Pariadi menuturkan target tersebut disasar melalui beberapa strategi yang telah dicanangkan perseroan.
Adapun strategi pertama yang dilakukan adalah dengan perluasan market share dan peningkatan brand image melalui digital marketing.
“Perluasan pangsa pasar pada 2020, sejalan dengan grand design dari long term planning perusahaan, yang akan meningkatkan market share dari kisaran 8,2 persen pada 2019 menjadi 10,5 persen di 2023. Target yang menantang tersebut diwujudkan secara staging bertahap di 2020 sebesar Rp 6,46 triliun atau ekuivalen market share sebesar 8,5 persen,” kata Didit.
Selain itu, untuk perluasan pada segmentasi milenial juga akan ditunjang oleh tools yang disesuaikan dengan perkembangan digital teknologi.
Karena itu, pada 2020 Asuransi Jasindo selain memperluas pangsa pasar pada existing market yaitu sektor korporasi dan dunia usaha, juga akan aktif memasuki pasar asuransi yang memang segmented dengan teknologi digital.
Pada strategi lain, Asuransi Jasindo juga melakukan digital business process sebagai bentuk peningkatan kualitas layanan proses kepada pihak eksternal.
Peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengurangi transaksi menggunakan uang tunai maupun kampanye peningkatan penggunaan uang elektronik, mendorong Asuransi Jasindo untuk juga meng-upgrade proses transaksi bisnis secara Information Technology (IT) based system.
Tak sampai di situ, Didit juga akan melakukan penjualan produk existing dan penambahan serta modifikasi produk yang memberikan hasil underwriting yang positif.
“Sejak 2019 Asuransi Jasindo sudah mengubah fokus kinerja dengan tidak hanya mengandalkan kepada pencapaian premi saja, tetapi juga menitikberatkan kepada kualitas kinerja yaitu hasil underwriting yang positif,” katanya.
Semua strategi tersebut juga tak luput dari peningkatan kualitas layanan kepada mitra usaha atau tertanggung, baik itu layanan akseptasi maupun layanan klaim.
Sejak tahun lalu Asuransi Jasindo sudah meng-upgrade pendekatan pelayanan kepada tertanggung dengan tidak hanya berbasis product centric semata, namun lebih jauh dari itu yakni berbasis customer centric.
“Dengan pendekatan Customer Centric tersebut, pemahaman perusahaan atas tertanggung menjadi lebih komprehensif karena pelayanan pada tertanggung menjadi satu pintu,” papar Didit.
Untuk itu, sambung Didit, dibentuklah unit layanan tertanggung atau yang disebut Relationship Manager (RM) sebagai Person In Charge yang akan melayani kebutuhan tertanggung secara terintegrasi.(chi/jpnn)