SAMPIT – Komandan BKSDA Kotim Muriansyah mengatakan, dengan musim buah yang kini melanda beberapa wilayah di Kotim, intensitas kemunculan orang utan (OU) diprediksi bakal makin tinggi. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan kepada pihaknya bila melihat keberadaan OU di sekitar permukiman maupun perkebunan warga.
“Keberadaan OU ini biasanya muncul di Kecamatan Cempaga Hulu, Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut, Seranau, Kota Besi dan Telawang,” jelas Muriansyah kepada Kalteng Pos, Jumat (17/1).
Terbaru, dirinya mendapatkan informasi bahwa di Kecamatan Cempaga dan Kota Besi muncul OU. “Saya mendapat laporan dari masyarakat bahwa OU ini muncul. Menurut keterangan warga, di lingkar utara Gang Tanggul Sekumpul arah Jalan Desa Kandan, Kecamatan Kota Besi muncul pada Rabu (15/1) sekitar pukul 15.00 WIB,” paparnya.
Mendapat laporan, dirinya melakukan pengecekan pada Kamis (16/1) sekitar pukul 08.00 WIB sampai 12.30 WIB. “Sementara di lokasi lain yakni di Desa Jemaras, Kecamatan Cempaga bersama 4 orang dan kades menuju lokasi kemunculan OU. Memang lokasi kemunculan OU ini dominan di pohon karet dan juga pohon rambutan, cempedak dan durian. OU di sini besar dan memakan serta merusak pohon buah-buahan milik warga,” cerita Muriansyah.
Ditegaskannya, kemunculan OU ini memang dipengaruhi musim buah, sehingga bisa datang kapan saja. “Saya berharap bagi warga Kotim di mana saja, jika melihat atau menemukan jejak OU ini ada di sekitarnya, agar segera melaporkan kepada kades, lurah atau camat. Atau bisa saja langsung melaporkan kepada pihak kami, agar bisa kami lakukan pengecekan dan bisa dievakuasi,” pungkasnya. (rif/ami/nto)