
MUARA TEWEH- Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Barito Utara (Batara) berhasil melakukan uji coba budi daya jamur merang dengan media tanam tandan kosong kelapa sawit. Atas keberhasilan tersebut SKB Batara tidak ingin menikmati jerih payah sendiri. Pihaknya malah mengadakan pelatihan untuk kades dan petani se-Batara.
Uji coba budi daya jamur merang dengan media tandan kosong kelapa sawit ini berawal saat Kepala SKB Batar, Subagyo membawa sampel limbah produksi CPO berupa tandan kosong ke Yogyakarta. Dia membawanya ke Agro Wisata Jejamuran yang juga punya wisata kuliner dengan sajian dari bahan jamur hasil budi daya sendiri.
Setelah dilakukan penelitian oleh perusahaan agro wisata tersebut, tandan kosong sawit dinyatakan dapat digunakan sebagai media budi daya jamur merang. Namun proses budi dayanya harus dengan berbagai perlakuan khusus, karena bibit jamur merang biasa hidup dengan media merang limbah panen padi.
Mendengar hasil penelitian yang menggembirakan tersebut, Kepala SKB Batara Subagyo menindak lanjuti dengan magang di perusahaan Agrowisata Jejamuran. Setelah dirasa cukup pengetahuan dan pengalaman di tempat magang tersebut, Subagyo bergegas kembali ke tempat tugas pengabdiannya di SKB Batara untuk menerapkan ilmunya.
“Ada beberapa tahapan yang dilakukan. Di antaranya pembuatan rumah jamur yang biasa disebut kumbung. Rumah jamur ini harus memenuhi syarat suhu sekitar 30 sampai 40 derajat selsius,” terangnya, Kamis (30/1).
.
Selain itu, lanjutnya, perlu membeli bahan-bahan media tanam seperti bekatul atau dedak, gamping pertanian atau dolomit dan tentu saja tandan kosong sawit sebanyak 2 truk. “Juga pembelian sarana pendukung seperti mesin semprot air, tong untuk sterilisasi, kayu bakar dan pipa untuk jaringan uap,” jelasnya.
Dengan persiapan yang cukup melelahkan dan memakan waktu hampir dua bulan, usaha Subagyo pun berhasil.
“Lelahnya tidak terasa, lebih-lebih perjuangan panjang tersebut telah membuahkan hasil, yang tentu saja berkat ixin dari Yang Maha Kuasa. Rasa haru sempat muncul seiring dengan tumbuhnya jamur merang satu persatu,” ucapnya.
Dengan keberhasilan uji coba tersebut, walau masih banyak yang perlu dievaluasi, Subagyo ingin berbagi ilmu dan pengalaman melalui SKB Batara, serta berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Batara untuk melaksanakan kegiatan pelatihan yang diperuntukkan kepada kades se-Batara.
“Kami memandang sosok kades adalah orang-orang terpilih yang bisa menjadi pionir kemajuan di desanya. Kami berharap setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat memberdayakan potensi SDA melimpah yaitu Janjang Kelapa Sawit dari limbah perusahaan kelapa sawit. Semoga bermuara pada peningkatan penghasilan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.(adl/uni/dar)