
BUNTOK – Angka kematian ibu melahirkan di Kabupaten Barito Selatan (Barsel) terbilang cukup tinggi. Oleh sebab itu, pemerintah daerah setempat melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) akan terus melaksanakan berbagai upaya guna menekan angka kematian ibu melahirkan di tahun 2020.
Wakil Bupati Barsel Satya Titiek Atyani Djoedir kepada Kalteng Pos, Selasa (3/3) mengatakan, pihaknya mengharapkan agar dapat mengkoordinasikan antara bidan masyarakat dengan bidan yang ditugaskan pemerintah di pedesaan.
Para bidan itu dapat bermitra dan bekerjasama dalam melakukan proses membantu ibu melahirkan secara aman, yang tentunya lebih mengutamakan keselamatan ibu dan anaknya.
Selain itu, kata Satya, agar hasil yang didapatkan menjadi maksimal, maka peranan para bidan yang ditugaskan di pedesaan dibantu tenaga bidan di masyarakat, diharapkan bisa membantu tugas para bidan resmi menjadi lebih efektif. “Beruntung di Barsel, tiga tahun terakhir ini angka kematian ibu melahirkan sudah mulai mengalami penurunan, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” akuinya.
Wabup menambahkan, penyebab utama kematian ibu melahirkan adalah pendarahan yang menyebabkan kekurangan darah. Saat ini, pemerintah daerah bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Barsel berupaya mengotimalkan para pendonor darah di daerah itu. (ner/ens)