Data Terbaru, Sudah 19 Orang WNI Terkonfirmasi Positif Corona

Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto, saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, DKI Jakarta, Senin (9/3)

JAKARTA – Sudah 19 orang WNI dinyatakan terpapar Virus Corona (Covid-19). Mayoritas, mereka terdampak imported case setelah bepergian ke luar negeri. Jumlah ini diyakini akan terus bertambah, sejalan dengan masifnya penyebaran virus asal Wuhan, Cina daratan sejak 19 Desember 2019.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengumumkan ada penambahan 13 pasien positif terjangkit Covid-19. “Sehingga hari ini jumlah kasus yang terkonfirmasi positif sebanyak 19 orang,” ungkapnya di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/3).

Saat ditanya di mana lokasi mereka dirawat, Yuri tidak menjawab detail. Ia hanya menyebut mereka dirawat di ibu kota dan di luar ibu kota. ”Dalam penanganan. Ada yang di Jakarta dan ada yang di luar Jakarta,” ujar Yuri.

Seperti diketahui, enam pasien yang positif Covid-19, dirawat di dua rumah sakit yang berbeda di Jakarta. Lima pasien, yaitu kasus 1-5, di RSPI Sulianti Saroso, sedangkan kasus 6, di RSUP Persahabatan. Sementara untuk pasien 1 dan 2, Yuri menuturkan tidak ada keluhan dari sisi klinis. Dokter yang bertanggung jawab menyampaikan sekarang kedua pasien justru terbebani dari sisi psikologi. ”Ada beban psikologis akibat identitasnya yang sudah terpublikasi. Ini menjadi pukulan berat bagi mereka berdua,” terang Yuri.

”Hasil pemeriksaan yang meraka dapatkan kemarin, sudah masuk hari ke-7, masih positif juga. Oleh karena itu, kita belum menyatakan melepas perawatan meskipun secara klinis tidak ada apa-apa,” lanjutnya. Untuk pasien tiga dan empat, kondisi fisik sudah bagus. Namun ada permintaan khusus berupa garansi agar pemerintah tidak mengumumkan nama mereka.

“Karena mereka takut terjadi seperti yang 1-2. Oleh karena itu, ada komunikasi mereka tidak kami larang menggunakan smart phone, mereka tidak isolasi sosial tapi fisiknya,” kata Yuri.

Untuk pasien kelima, lanjut dia, kondisi fisik pun bagus. Namun, ada sedikit kebosanan karena hanya berada di dalam kamar isolasi. ”Pasien 06 bagus. Ini imported case. Jadi ini bukan infeksi atau penularan lokal,” ujar Yuri mengacu kepada pasien yang juga ABK kapal pesiar Diamond Princess tersebut.

Yurianto menyebutkan satu per satu pasien positif tersebut. ”Kita identifikasi kasus nomor 07, perempuan, 59 tahun, kondisinya nampak sakit ringan sedang, stabil. Ini kasus imported case, yang bersangkutan baru kembali dari luar negeri dan menunjukkan gejala lalu dilakukan pemeriksaan empat hari lalu, hasilnya hari ini positif, kasus no 07,” tambah Yurianto.

Selanjutnya pasien 08, laki-laki berusia 56 tahun. ”Pasien ini tertular oleh 07, karena memang suami istri, kondisinya sekarang menggunakan beberapa peralatan infus, oksigen karena sebelum kontak 07,” ungkap Yurianto.

Pasien 08 diketahui sudah sakit tapi bukan COVID-19 melainkan sakit diare ditambah riwayat diabetes, dan sekarang dikategorikan sakit sedang-berat. ”Kasus 09, perempuan, 55 tahun kondisi sekarang nampak sakit ringan sedang tanpa ada penyakit penyulit sebelumnya. Pasien ini juga imported case bukan bagian dari klaster manapun, datang dari luar negeri,” tambah Yurianto.

Pasien kasus 10, laki-laki, 29 tahun WNA, nampak dalam kondisi sakit ringan sedang, tracing atas kasus 01. Pasien kasus 11, WNA, perempuan 54 tahun, kondisi nampak sakit ringan sedang, bagian dari tracing kontak kasus 01, pasien kasus 12, laki-laki, 31 tahun sakit ringan sedang juga hasil tracing dari kasus 01.

Pasien kasus 13, perempuan, 16 tahun juga tracing dari subklaster pasien nomor 03. Pasien kasus 14, laki-laki, 50 tahun gambaran sakit ringan sedang, imported case. Pasien kasus 15, perempuan, 43 tahun juga imported case. Pasien kasus 16, perempuan, 17 tahun ini terkait kontak erat dengan pasien kasus 15. Pasien kasus 17, laki-laki, 56 tahun ini imported case. Pasien kasus 18, laki-laki, 55 tahun ini juga imported case. Pasien kasus 19, laki-laki, 40 tahun, ini juga imported case. “Mereka ada yang dirawat di Jakarta, ada yang di luar Jakarta,” ungkap Yurianto. (tim/fin/ful/kpc)

273 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.