
PURUK CAHU–Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Murung Raya (Mura) bakal memperjuangkan insentif guru honorer. Hal ini sebagaimana diutarakan Anggota DPRD Mura Tutti Marheni usai mendengar keluhan sejumlah guru honorer Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) di Desa Tumbang Bauh dan Desa Baloi, Kecamatan Barito Tuhup Raya (Batura).
Mereka mengeluh, insentif yang diterima seolah tak layak, meski mereka tetap mengabdi untuk mendidik anak-anak. Besaran insentif yang dirasakan masih sangat kecil yakni hanya Rp 250.000. “Mungkin solusinya akan kami coba lakukan pembahasan revisi Peraturan Bupati, sehingga kedepannya kenaikan insentif ini dapat kami perjuangkan,” ungkap Tuti Marheni, Selasa (3/3).
Ia menerangkan, melalui revisi Perbup ini nanti dapat dituangkan seperti adanya bantuan kenaikan melalui bantuan dana desa untuk para guru honorer dipedesaan.
Selain itu, masalah besaran anggaran juga perlu diperhatikan kenaikan menyesuaikan dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Mura saat ini yang masih terbatas.
“Jadi, penentuan nilai untuk insentif guru honorer juga harus menyesuaikan dengan APBD kita,” beber Politikus Nasdem ini seraya menyebutkan angka kenaikan dapat menjadi acuan bagi setiap desa agar menyesuaikan zona masing-masing untuk kemajuan sektor pendidikan di Mura ini. (dad/ila)