
LONDON-Turnamen antara negara Eropa, Euro 2020 yang dijadwalkan musim panas ini hampir pasti ditunda karena pandemi virus corona yang melanda seluruh dunia. Penundaan ini jelas jadi kerugian bagi UEFA. Sebagai kompensasi mereka meminta klub membayar 275 juta pound atau sekitar Rp4,6 triliun.
Seperti diketahui, sepak bola domestik di Eropa ditunda dan tidak mungkin liga mana pun akan dilanjutkan hingga musim panas.
Dengan demikian, kompetisi internasional utama Eropa (Euro 2020) akan diagendakan di belakang semua laga tunda liga domestik yang tersisa di musim liga 2019/20.
Dikutip Pojoksatu,id dari Give Me Sport, ada beberapa ide tentang bagaimana Euro 2020 dapat dialokasikan kembali pada kalender.
Salah satu pilihan adalah memindahkan turnamen ke tahap akhir tahun ini, dengan asumsi wabah corona sudah reda.
Pilihan lain adalah memindahkan seluruh kompetisi ke musim panas 2021, tetapi tampaknya UEFA tidak senang dengan alternatif itu.
Seperti dilansir David Ornstein untuk The Athletic, badan sepak bola Eropa akan meminta 275 juta pound kepada semua klub dan liga anggota UEFA karena penundaan Euro 2020 setahun.
Angka itu merupakan perkiraan kerugian yang dialami UEFA karena harus menunda Euro 2020 selama 12 bulan. Para pemangku kepentingan akan diberi tahu jumlah detailnya pada pertemuan darurat yang diadakan Selasa (17/3) kemarin.
Tampak menggelikan, bukan? Dengan klub-klub di seluruh benua akan lumpuh secara finansial oleh kurangnya pendapatan pertandingan, kini harus dibebani ‘menyetor’ sejumlah uang kepada UEFA yang jumlahnya tidak sedikit.
Sayangnya, itulah cara dunia sepakbola modern. Ornstein melaporkan bahwa hak prerogatif sebagian besar klub Eropa adalah menyelesaikan semua musim domestik dengan biaya berapa pun.
Beberapa optimistis bahwa ini dapat dicapai pada bulan Mei atau Juni.
Menurut Daily Mail, UEFA juga bertekad untuk menyelesaikan Liga Champions musim ini dan Liga Europa, membuat tuntutan mereka terhadap Euro 2020 semakin aneh.
Dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, mereka yang berada dalam komunitas sepakbola perlu bersatu dan saling membantu.
Jika UEFA memiliki ‘kesopanan’, mereka akan bekerja sama dengan klub dan liga dan membantu mereka melalui pandemi virus corona – karena mereka semua akan membutuhkan bantuan.
Editor :dar
Reporter : net/hen