
PALANGKA RAYA-Pemko Palangka Raya turut berbelasungkawa atas kejadian musibah tabrakan antara kapal cepat TNI dan kapal panjang yang membawa petugas Taman Nasional Sebangau, yang mana pada kecelakaan tersebut, menyebabkan tujuh orang meninggal dunia, dan salah satunya Dandim 1011/Klk Letkol Bambang K Bawono.
Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan, pihaknya atas nama pemko berbelasungkawa atas kejadian tersebut. Semoga keluarga yang ditinggalkan, kata dia, tetap tabah sabar dan ikhlas.
“Musibah memang terjadi secara tiba-tiba, dan musibah memang tidak kita inginkan terjadi tetap sabar dan tegar untuk keluarga yang ditinggalkan,” ucapnya saat diwawancarai Kalteng Pos, Rabu (11/3).
Menurutnya, memang di lokasi kejadian tersebut tidak ada rambu-rambu, karena Sungai Sebangau ini bukan jalur umum transportasi air. Berbeda dengan Sungai Kahayan dan Sungai Rungan yang menjadi jalur umum transportasi air. Sungai Sebangau, bebernya, diperuntukan sebagai akses menuju ke Taman Nasional Sebangau. Perlu digarisbawahi, lanjutnya, sungai tersebut bukan lalu lintas umum kapal dan speed boat. Untuk masalah tidak adanya rambu yang terpasang di situ, pihaknya akan coba berkoordinasi dengan pihak terkait.
“Kalau memang di daerah sungai tersebut di perlukan oleh rambu-rambu kenapa tidak, demi keamanan dan keselamatan Kota Palangka Raya,” tuturnya.
Fairid mengimbau kepada warga yang beraktivitas di sekitar Taman Nasional Sebangau agar lebih berhati-hati, agar menghindari terjadinya kejadian yang tidak diinginkan. “Dari lubuk hati yang paling dalam saya atas nama pemko turut berbelasungkawa atas kejadian tersebut,”pungkasnya. (ahm/ami)